Kembali ke Index Topik Pilihan
Derita TKI
TKI: Saya Dijadikan Budak Seks
C. Windoro AT. | Benny N Joewono | Rabu, 22 Juni 2011 | 17:41 WIB

|
Share:
KOMPAS/PRIYOMBODO Tenaga kerja Indonesia, yang baru saja dipulangkan dari 
Jeddah, Arab Saudi, menghapus air mata saat tiba di Terminal II, Bandara 
Soekarno-Hatta, Banten, beberapa waktu lalu.
1

TERKAIT:

    * Soal Ruyati, Wapres Tunggu Sikap Pemerintah
    * Menakertrans Dituntut Mundur
    * Saudi Lecehkan Indonesia
    * Jalan Terjal Perlindungan TKI...
    * Migrant Care: Copot Kepala BNP2TKI

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak segera 
melakukan langkah pembelaan terhadap 28 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kini 
menunggu hukuman mati di Arab Saudi.

Desakan disampaikan Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, yang ditemui 
di kantornya, Rabu (22/6/2011). "Hentikan saling tuding dan berpolemik soal 
kematian Ruyati yang dihukum mati. Lakukan langkah membela dan melindungi 28 
TKI lainnya yang bakal bernasib sama dengan Ruyati," tandas Anis.

Ia mendesak Presiden segera melakukan langkah nyata. "Jangan cuma sibuk 
beretorika dan membela diri dari tudingan. Bayarlah kesalahan yang menyebabkan 
kematian Ruyati dengan menyelamatkan 28 TKI lainnya," kata Anis.

Menurut dia, ke-28 TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi adalah 
Sulaimah, Siti Zaenab Duhri Rupa, Muhammad Zaini asal Madura. Dwi Mardiyah, 
Nurfadilah, Suwarni, Hafidz Bin Kholil Sulam, Nursiyati asal Jawa Timur.

Eti Thoyib Anwar, Yanti Irianti, Karsih, Ruyati, Darsem, Emi, Nesi, Rosita 
Siti, Saadah, Jamilah asal Jawa Barat serta Satinah asal Jawa Tengah.

Dari Kalimantan Selatan tercatat Aminah Budi, Darmawati Tarjani, Muhammad 
Niyan, Abdul Aziz Supiyani, Muhammad Mursyidi, dan Ahmad Zizi Hatati. Dari 
Kalimantan Barat tercatat Sulaimah.

Dua TKI lainnya belum diketahui asal daerahnya, yaitu Nurmakin Sobri dan Ahmad 
Fauzi. Sejumlah TKI yang ditemui di rumah pondokan Migrant Care di Jakarta 
Timur mengakui, hidup bagai budak bekerja di Arab Saudi.

"Mereka memuaskan nafsu seks dan nafsu membunuhnya pada kami," ungkap tenaga 
kerja wanita (TKW) Imas Tati (22).

Dua tahun lalu perempuan asal Majalengka ini bekerja di Kuwait. Di sana dia 
beberapa kali lolos dari pemerkosaan majikan dan para ponakannya. Terakhir, ia 
berusaha lolos dari pemerkosaan dengan turun dan jatuh dari lantai tiga 
apartemen majikannya.

Tulang punggung bagian tengah remuk, kedua tulang sendi telapak kaki patah. 
Nasib serupa dialami rekannya, Dewiyanti asal Brebes, dan Muslimah asal Tegal 
Gubuk, Indramayu, Jawa Tengah.

Imas mengatakan, di Arab Saudi, para pembantu perempuan Indonesia diperlakukan 
sebagai budak. "Dianiaya dan diperkosa berulang kali oleh majikan dan 
keluarganya, dijual dan diperas agen-agen penyalur pembantu rumah tangga. 
Itulah pengalaman saya dan sebagian besar kawan-kawan satu pekerjaan di Arab 
Saudi," papar Imas.

Rosnani (48), TKW yang duduk di samping Imas, membenarkan. "Kalau sudah tua 
seperti saya, orang-orang itu engga doyan. Sebagai gantinya, saya diperas 
bekerja 22 jam setiap hari tanpa libur. Dipukuli, disekap, diludahi, dilempar 
ke comberan. Saya tidak tahan, akhirnya kabur pulang ke Indonesia dengan uang 
sendiri. Lolos dari agen juga sudah mujur," tuturnya. 



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke