ABDUL MU’TI : 

Saat ini berjuta-juta rakyat Indonesia sedang menyaksikan pertunjukan opera 
tentang orang–orang yang sakti mandraguna.





Opera ini mengalahkan rating semua film box office dan sinetron di semua
 stasiun televisi. Opera ini memiliki tiga keistimewaan. Pertama, 
didukung oleh tokoh-tokoh atau aktor-aktor ternama yang malang melintang
 di jagat politik. Mereka memainkan karakter dan diri mereka 
masing-masing.



Kedua, ceritanya merupakan kisah nyata (reality show)yang penuh dengan 
kejutan. Setiap hari selalu muncul kejutan-kejutan yang sangat sayang 
untuk dilewatkan. Ketiga, menjangkau semua kalangan karena disajikan 
pada saat prime time. Selain itu, opera ini juga bisa dibaca melalui 
media massa cetak, internet,dan situs jejaring sosial.



Sebutlah tokoh Nunun Nurbaiti yang mengalami amnesia, tetapi masih bisa 
keliling dunia. Ketika namanya disebutsebut dalam kasus traveler check 
yang melibatkan beberapa anggota DPR dan mantan menteri, Nunun mengalami
 gangguan ingatan. Seorang dokter mengatakan bahwa Nunun positif 
mengidap penyakit lupa.



Sebelumnya Nunun sehat walafiat.Nunun pun berobat ke luar negeri demi 
memulihkan memorinya. Namun, dari olah TKP banyak kejanggalan, terutama 
jika dikaitkan dengan logika ilmiah. Bagaimana seorang yang mengalami 
gangguan ingatan bisa ngelencer ke luar negeri.



Menurut berbagai sumber, Nunun juga berpindahpindah dari satu negara ke 
negara lainnya.Dia pasti orang hebat.Hanya orang sakti yang bisa 
traveling dalam posisi linglung. Bagaimana Nunun yang pelupa tetap keep 
in touch dengan suaminya? Nunun pasti punya kesetiaan (ingatan) yang 
luar biasa tentang suaminya.



Tokoh yang lainnya adalah Nazaruddin. Selain profesinya sebagai seorang 
pengusaha dan politisi, Nazaruddin ternyata juga seorang ghost-writer. 
Di mana Nazaruddin berada hanya beberapa gelintir sahib dan 
“ahlulbait”-nya yang tahu. Kabarnya, Nazaruddin sudah tidak berada di 
Singapura.



Walaupun demikian, sebagai seorang prolific-writer, Nazaruddin tetap 
produktif mengirimkan tulisan ke berbagai media melalui BB-nya.Hebatnya,
 semua media massa cetak dan elektronik memuat “karya” Nazaruddin tanpa 
editing. Lagi-lagi, dari olah TKP ada beberapa keganjilan.



Mengapa redaktur media massa yang dipenuhi jurnalis kritis dan cerdas 
percaya begitu saja dengan message dari Nazaruddin? Mengapa tidak ada 
usaha check and recheck akan validitas dan orisinalitas bahwa message 
benar-benar dari Nazaruddin?



Selain kemampuan “menghipnotis” redaktur media, Nazaruddin juga memiliki
 indera keenam: ngerti sak durunge pinarak (mengerti sesuatu yang akan 
terjadi). Buktinya, sehari menjelang dicekal, dia sudah ke luar negeri 
sehingga petugas imigrasi meloloskannya. Hebat bukan?



Bangsa yang Sakit



Walau demikian, mereka tetaplah aktor-aktor yang tunduk pada pakem 
cerita dan arahan sutradara. Mereka hanyalah wayang yang dimainkan oleh 
dalang. Jika pemainnya saja hebat, apalagi dalangnya. Nunun,Nazaruddin 
yang disebut sebagai aktor opera “orang-orang sakti mandraguna” tidak 
hanya memerankan dirinya sendiri, tetapi memerankan bangsanya.



Nunun dan Nazaruddin hanyalah potret dari bangsa Indonesia yang 
sakit.Sastrawan dan wartawan Mochtar Lubis dalam bukunya, Manusia 
Indonesia, memaparkan enam karakter bangsa Indonesia:



(1) munafik,

(2) tidak bertanggung jawab,

(3) berjiwa feodal,

(4) mistis dan sangat percaya takhayul,

(5) seni yang cenderung erotis, dan

(6) mentalitas yang lemah. Penilaian senada juga dikemukakan Koentjaraningrat.



Dalam bukunya,Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan, Koentjaraningrat 
menyebut lima karakter negatif bangsa Indonesia:



(1) meremehkan mutu,

(2) suka menerabas,

(3) tidak percaya kepada diri sendiri,

( 4) tidak disiplin,

(5) mengabaikan tanggung jawab.



Nunun dan Nazaruddin memang sedang memainkan peran yang membuat dirinya 
dihujat oleh hampir semua pemirsa. Mereka harus ikhlas menerima label 
“orang jahat”. Tetapi, mereka berdua hanya sedang “sial”.



Dalam negeri yang menurut Ahmad Syafii Maarif sudah nyaris sempurna 
kehancurannya, terdapat beribu orang yang mungkin lebih jahat dari 
mereka berdua. Ini merupakan masalah yang sangat serius. Masalah yang 
lebih serius lagi adalah jika bangsa Indonesia tidak menyadari 
masalahnya.



Sebagian bahkan menikmati dan mengeruk keuntungan dari berbagai masalah.
 Anehnya, para pemimpin justru mempermasalahkan orang-orang yang 
menyadarkan akan adanya masalah. Walaupun menarik, rakyat sesungguhnya 
mulai menderita dengan penyakit bangsanya yang kian akut.



Di tengah ketidakberdayaan, nurani mereka berontak. Dilihat dari sepak 
terjangnya, Nunun dan Nazaruddin adalah orang-orang yang hebat. Tetapi 
sejatinya mereka adalah orang-orang yang lemah. Mereka adalah korban 
dari sebuah kekuatan raksasa. Ibarat permainan catur, mereka adalah 
“pion”yang dikorbankan untuk melindungi dan menyelamatkan sang raja.



Begitulah,dalam dunia catur raja adalah sosok yang lebih banyak bersembunyi 
daripada bekerja.Semua boleh berguguran,tetapirajaharusdiselamatkan.
 Bagaimanakah kisah selanjutnya? Siapa lagi tokoh yang tampil? Hanya 
sang dalang yang tahu.Apa makna di balik semua itu?



“Di sana gunung,di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. 
Dalangnya bingung, lha dalah wayangnya lebih bingung, tetapi Anda tidak 
boleh tertawa.”Opera ini tidak boleh berkepanjangan. Harus ada 
keberanian untuk menghentikan agar bangsa Indonesia selamat dari 
kehancuran. Semoga pembaca adalah salah satunya.● ABDUL MU’TI Sekretaris
 PP Muhammadiyah, Dosen IAIN Walisongo, Semarang



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/412723/

Berbagi berita untuk semua
http://goo.gl/KKHtihttp://goo.gl/fIWzb

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to