Selain dibiayain dari pajak rakyat, musim kampanye, bagi pengusaha mesti siap2 nyediain dana ekstra buat ngadepin kader partai yg gencar minta sumbangan... -----Original Message----- From: "sunny" <am...@tele2.se> Sender: proletar@yahoogroups.com Date: Sun, 24 Jul 2011 12:36:37 To: <Undisclosed-Recipient> Reply-To: proletar@yahoogroups.com Subject: [proletar] Biaya Kampanye Pemilu 2014 Naik 10 Kali
Ref: Hanya 10 kali? Kalau kekurangan apakah bisa ditambah? http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=f3dee2744c72b63d78bf6d241170d228&jenis=c4ca4238a0b923820dcc509a6f75849b Biaya Kampanye Pemilu 2014 Naik 10 Kali Sabtu, 23/07/2011 | 11:26 WIB JAKARTA-Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, ongkos kampanye politik di Indonesia sangat besar. Jusuf Kalla mengatakan, ia dan SBY membutuhkan dana Rp120 milliar untuk kampanye dalam pemilu 2004 lalu. "Namun untuk Pemilu 2009, harganya naik 10 kali lipat. Saya juga melihat jumlah iklan dan pergerakan orang naik 10 kali lipat pada pemilu 2009. Saya yakin lima tahun, biaya kampanye juga akan naik 10 kali lipat," tutur Jusuf Kalla, Jumat (22/7). JK beralasan tren besarnya biaya kampanye karena Indonesia begitu luas dan besar. Faktor lainnya, karena 75 persen politikus adalah para pengusaha. "Saya merasakan sendiri dalam 5 tahun dari sekarang kampanye politik naik 10 kali lipat lihat saja nanti," ujar JK. Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, anggaran dana kampanye harus ditentukan plafon pengeluarannya, misalnya dengan hitungan berdasarkan jumlah pemilih di wilayah tertentu. Menurut dia, meski cara itu tak bisa langsung menyelesaikan masalah, namun bisa membantu mengatasinya. Seperti dalam menjalankan usaha, katanya, mungkin bagi partai terasa tak nyaman di awal, namun bisa bermanfaat banyak dalam jangka panjang. Politikus Partai Amanat Nasional Bima Arya, mengusulkan ada aturan khusus untuk memaksa partai transparan soal keuangan. Caranya, Komisi Pemilihan Umum memverifikasi soal transparansi pengelolaan dana partai. Partai tak boleh ikut pemilihan kalau belum terverifikasi keuangannya transparan. Menurut praktisi pemasaran, Silih Agung Wasesa, partai ditengarai kerap tak jujur melaporkan biaya kampanyenya. Setidaknya, belanja iklan partai dalam pemilihan umum 2009 seperti dicatat di lembaga survei AC Nielsen sangat besar, sehingga seharusnya total biaya kampanye mereka jauh lebih besar ketimbang yang dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum. Silih menuturkan, biaya iklan Partai Demokrat mencapai Rp214,44 miliar pada 2009. Namun total biaya kampanye yang dilaporkan ke KPU cuma Rp243,8 miliar, hanya selisih Rp29,36 miliar dari ongkos seluruh iklannya saja. ini [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/