http://regional.kompas.com/read/2011/12/03/1715191/Dua.Anggota.Brimob.Tewas.di.Mulia
Sabtu, 3 Desember 2011 | 19:07 WIB
Kekerasan di Papua 
Dua Anggota Brimob Tewas di Mulia
Josie Susilo Hardianto | Agus Mulyadi | Sabtu, 3 Desember 2011 | 17:15 WIB 




Share:
 Papua Barat dan Papua. 
JAYAPURA, KOMPAS.com — Dalam penghadangan kelompok bersenjata di Kampung 
Wandegobak, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (3/12/2011), dua 
anggota Brimob tewas dan satu orang luka-luka.

Dalam keterangannya, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris 
Besar Wachyono menyebtukan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00.

Sebelumnya, mereka menuju Tingginambut untuk menjemput dua rekan mereka yang 
sakit. Namun, di tengah perjalanan pulang, mereka dihadang oleh kelompok 
bersenjata. Kontak senjata tak dapat dihindarkan.

Dalam penghadangan itu, dua anggota Satuan Gegana Mabes Polri, yakni Bripda 
Ferly dan Bripda Eko, gugur. Sementara itu, anggota Den C Brimob Polda Papua, 
Bripda Syukur, luka-luka. Pahanya tertembus peluru. Saat ini, korban masih 
dirawat di Rumah Sakit Umum Mulia.

TERKAIT:
  a.. Rapat Bahas Papua 
  b.. Otsus Meningkatkan Kadar Kepapuaan Bangsa Indonesia 
  c.. Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Penganiaya Bripda Ridwan 
  d.. Kemendagri Gelar Diskusi Papua
++++
http://www.sinarharapan.co.id/content/read/kekerasan-di-papua-tak-ganggu-proses-perdamaian/
02.12.2011 13:49

Kekerasan di Papua Tak Ganggu Proses Perdamaian
Penulis : Ruhut Ambarita/M Bachtiar Nur/Lili Sunardi/Odeodata H Julia 

JAKARTA - Insiden kekerasan yang muncul pada saat peringatan hari ulang tahun 
(HUT) ke-50 Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua, Kamis (1/12), hanya 
dinamika keadaan yang terjadi di sana. Gangguan itu tidak mengganggu proses 
perdamaian di Bumi Cendrawasih.

Ketua Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) Letjen TNI 
(Purn) Bambang Dharmono menyatakan hal itu ketika dihubungi SH di Jakarta, 
Jumat (2/12) pagi. "Tidak ada gangguan. Apa pun yang terjadi di Papua, saya 
melihatnya bukan gangguan. Itu hanya dinamika keadaan," katanya.

Seperti diberitakan harian ini, Kamis, peringatan HUT OPM diwarnai pengibaran 
bendera Bintang Kejora di Kabupaten Jayawijaya, Mimika dan Puncak Jaya serta 
penyerangan terhadap aparat kepolisian hingga terluka di Jayapura.

Dia mengatakan, insiden kekerasan yang muncul kemarin tidak akan mengganggu 
proses perdamaian yang tengah dibangun saat ini di Papua. 

Justru, Bambang memandang, kekerasan aparat di Papua sebagai tantangan yang 
harus diselesaikan olehnya yang ditunjuk Presiden mewakili pemerintah di 
Jakarta berbicara dengan warga Papua. "Justru itu tantangan buat saya lebih all 
out dalam bekerja," ujarnya.

Ia menolak bila dikatakan insiden kekerasan yang terjadi di Papua bagian dari 
pola pendekatan keamanan oleh aparat yang selama ini berlangsung di Papua. 
Menurutnya, "dinamika" kekerasan yang telah berlangsung puluhan tahun di Papua 
tidak bisa diselesaikan secara instan.

Bambang mengatakan, pendekatan keamanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan 
dalam rangka membangun wilayah melalui pendekatan keamanan. Ia mencontohkan, 
pendekatan keamanan yang pernah dilakukan pemerintah adalah operasi militer di 
Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

“Kekerasan di Papua hanya merupakan persoalan di lapangan. Bagaimana mengatasi 
persoalan keamanan," ujarnya. Persoalan keamanan di Papua, ditegaskan Bambang, 
bukan berarti pemerintah tengah melakukan pendekatan keamanan. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto 
di Jakarta, Kamis siang, menyayangkan penggunaan kemajuan teknologi oleh pihak 
tidak bertanggung jawab yang menyebarkan isu provokatif aksi sweeping mahasiswa 
Papua menjelang HUT OPM. 

Didampingi Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo dan Kepala BIN Marciano Norman, 
Menko menuturkan isu sweeping di asrama pelajar Papua sebelumnya telah 
berkembang luas. 

Terkait hal itu ia menyatakan bahwa kebijakan dan tindakan itu tidak pernah 
ada. Jika terbukti melakukan, Menko meminta masyarakat memberikan bukti detail 
peristiwa, seperti tempat, waktu, jumlah terperiksa dan pemeriksa serta nama 
jelas aparat TNI yang terlibat.

"Belum ada masukan itu. Apalagi hanya beredar di telepon genggam. Saya tunggu 
laporannya. Karena jika terjadi, jelas tindakan pelanggaran karena pendataan 
kependudukan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja," kata Djoko.

Relatif Kondusif

Disinggung mengenai situasi keamanan di Papua saat peringatan HUT OPM, Menko 
menjawab relatif kondusif. Namun, ia mengakui masih terjadinya beberapa insiden 
pengibaran bendera Bintang Kejora dan penganiayaan terhadap aparat kepolisian 
hingga terluka. 

Kapolri Timur Pradopo menambahkan, pihaknya hingga kini masih terus mengejar 
pelaku penyerangan anggota Polri saat peringatan HUT OPM. 

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar, Kamis 
siang mengatakan, pihaknya mengamankan empat orang yang diduga ikut dalam 
penganiayaan anggota Polres Jayapura, Papua yang diserang ketika melakukan 
patroli pengibaran bendera Bintang Kejora di sekitar wilayah Jayapura, Kamis 
pagi.

Ia menyatakan, keempat orang tersebut hingga kini masih diperiksa terkait 
peristiwa itu. Namun, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah keempat 
orang tersebut ikut menganiaya Kanit Intelkrim Polsek Nimbrokang, Bripda Ridwan 
Napitupulu. “Mereka diduga mengetahui, tetapi belum disimpulkan sebagai pelaku 
karena masih dalam pemeriksaan,” katanya.

Sebelumnya, Bripda Ridwan Napitupulu bersama anggota Bintara satuan Intelkrim 
Polres Jayapura, Bripka Dian Budi Santosa, melakukan patroli pengibaran bendera 
Bintang Kejora di daerah Nimbokrang, setelah mendapat informasi dari 
masyarakat. Namun, dalam perjalanan, keduanya diadang kelompok tidak dikenal 
yang bersenjatakan panah dan senjata tajam.

Bripka Dian berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Bripda Ridwan sempat 
dianiaya sebelum akhirnya lolos dengan terjun ke sungai. Saat ini, Bripda 
Ridwan yang sebelumnya dikabarkan tewas, masih hidup dan mendapatkan perawatan 
intensif dari Rumah Sakit Youwari, Sentani, Jayapura.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution menambahkan, pihaknya 
membebaskan 10 orang yang diduga anggota OPM dan terlibat dalam pembakaran 
Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak Jaya di Kampung Wondeng, Distrik 
Mulia, setelah sebelumnya menangkapnya saat bersembunyi di honai milik 
masyarakat setempat.

“Yang ditahan hanya dua orang, sedangkan yang 10 dipulangkan karena tidak cukup 
unsur. Nanti akan kami proses,” katanya.

Menurutnya, dua orang yang ditahan tersebut juga diduga terlibat dalam 
penyerangan Pos Kotis Brimob di wilayah tersebut. Saat ini pun pihaknya masih 
mengembangkan pemeriksaan terhadap kedua orang tersebut, untuk mengetahui 
apakah ada keterkaitan dengan sejumlah aksi penyerangan, termasuk penembakan 
Kapolsek Mulia Dominggus Otto Awes.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Wachyono di Jayapura, Kamis siang 
mengatakan, pengibaran bendera Bintang Kejora pada peringatan HUT ke-50 OPM 
terjadi di tiga kabupaten di Papua, Kabupaten Jayawijaya, Mimika dan Puncak 
Jaya. 

Beberapa daerah lain seperti di Kabupaten Sorong, Jayapura dan Manokwari 
peringatan HUT OPM diisi dengan melakukan doa syukur. Di Kota Manokwari ibu 
kota Provinsi Papua Barat sudah selesai ibadah yang diikuti 3.500 orang. Di 
Manokwari tidak ada pengibaran bendera Bintang Kejora. Namun yang ada hanya di 
Kota Sorong, hanya bendera mini yang terbuat dari kertas. 

Wachyono menambahkan saat ini situasi di Papua dan Papua Barat kondusif. 
Masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Beberapa sekolah di 
sekitar Abepura, Kota Jayapura diliburkan. Sejumlah pusat perbelanjaan di 
Jayapura dan Abepura sebagian masih membuka usaha, sedangkan yang lainnya 
memilih tutup. 

Dari Timiki dilaporkan, polisi mengamankan tiga orang yang diduga pengibar 
bendera Bintang Kejora di Lapangan Timika Indah, Kota Timika, Kamis siang. 
Ketiganya hingga kini masih diperiksa. 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke