Refl: Kalau negara gagal berarti rakyat mati kutuk dan mati dipenggal, karena adanya harga mati yang dijalan oleh rezim berkuasa!
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/19/285185/284/1/Kasus-Mesuji-Cermin-Negara-Gagal-Llindungi-Rakyat Kasus Mesuji Cermin Negara Gagal Llindungi Rakyat Penulis : Hafizd Mukti Senin, 19 Desember 2011 01:11 WIB Komentar: 0 0 0a.. JAKARTA--MICOM: Kasus Mesuji sekali lagi membuktikan bahwa negara tidak bisa melindungi rakyatnya. Hal tersebut diungkapkan Syarifudin Suding, anggota Komis III dari Partai Hanura. "Menurut pengakuan warga tampak fisik securiti yang dipakai tidak seperti satpam, dan itu sudah dilaporkan kepada kepolisian sebelum kejadian 21 April," jelas Suding, Minggu (18/12). Jika masyarakat telah memberikan indikasi akan adanya bentrok, Suding menjelaskan seharusnya polisi bisa mengambil langkah preventif dan menindaklanjuti laporan tersebut. Hal itu memperlihatkan tidak adanya kemampuan pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada rakyatnya. Sementara itu, Kaporles OKI Agus F mengatakan bahwa tepat saat kejadian itu merupakan dirinya menerima jabatan sebagai Kapolres OKI, yakni pada 21 April. "Ini ibaratnya hadiah yang langsung diterima di hari pertama saya menjabat sebagai Kapolres OKI," ujarnya di hadapan Komisi III di kantor Kecamatan Mesuji, OKI, Sumsel, Minggu (18/12). (HZ/OL-8) +++++ http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/12/285167/284/1/Kapolres_OKI_Akui_Ada_Pemenggalan_Kepala Kapolres OKI Akui Ada Pemenggalan Kepala Penulis : Hafizd Mukti Minggu, 18 Desember 2011 21:20 WIB a.. MESUJI--MICOM: AKBP Agus F selaku Kapolres Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, membenarkan video pemenggalan kepala yang terjadi diwilayah kewenangannya. Namun dirinya menyatakan bahwa tidak semua yang ada di dalam video tersebut benar. "Ada dua orang memang yang terpenggal dan keduanya dari SWA, korban total dari SWA ada lima orang dan warga dua orang," paparnya dalam pertemuan dengan Komisi III kemarin di Kantor Camat Mesuji, OKi, Sumsel. Tambahnya saat ini telah ditetapkan enam tersangka terdiri dari satu warga dan lima karyawan SWA yang masih diproses dalam persidangan dengan tuduhan pembunuhan. Khusus untuk pelaku pemenggalan kepala pihaknya masih terus melakukan pengembangan, karena bukti dan saksi yang minim dari kejadian tersebut. "Khusus untuK pemenggalan kepala kita sangat minim sekali bukti, dan sedikit saksi karena saat pemenggalan berlangsung warga dan karyawan sudah dievakuasi," lanjut Agus. Dirinya mengakui bahwa pihak kepolisian terlambat saat datang ke lokasi, pasalnya pasukan jaga dengan kekuatan satu kompi dari Kapolres OKI berjarak sekitar empat jam perjalanan menuju lokasi selain medan yang sangat berat. Tanpa mencoba mengelak, Agus memaparkan bahwa dengan luas wilayah yang begitu besar dan banyaknya konflik lahan yang ada di Sumsel, personel kepolisian yang ada sangat tidak berimbang. Anton Azhar staf asisten lapangan PT SWA yang berada di tempat kejadian membenarkan bahwa pada saat kerusuhan pecah, dirinya hanya melihat satu petugas kepolisian dan satu petugas brimob. "Mereka (petugas) juga ikut menyelamatkan diri, ada yang sembunyi di atas plafon rumah," papar Anton. (HZ/OL- [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/