JAWABAN SAYA: 

   

1. Tentang kucing jawabanmu koq uniks sekali, Prul,
seolah-olah, kamu bisa mengerti 

     tanpa ada
yang mengajari dan seolah-olah tanpa ada yang menciptakan nama  

     untuk
binatang tersebut, tahu-tahu sudah disebut: Kucing.  

   

     Berikutnya,
apa hubungannya antara Kucing dengan orang agama ini atau agama  

     itu. Jelas
aja semua agama akan seragam karena mendapatkan pengajaran yang  

     sama. Tapi
coba kamu bertanya pada orang Inggris; mereka akan menyebutnya:  

     Cat, bukan
Kucing.  

   

      Jadi, saya
memanggil kamu: Cak Semprul, karena berdasarkan keterangannya,  

      namamu
memang Cak Semprul. Begitu pula saya menyebut YESUS sebagai  

      TUHAN,
karena berdasarkan keterangannya begitu.  

   

       Berbeda
dengan nama saya: pak Hakekat. Kalau kamu memanggil saya pak  

       Hakekat,
kamu kena tipu, Prul. Sebab Hakekat ini nama palsu saya yang tidak  

      
dilindungi oleh KTP yang sah. Adapun nama asli saya yang sah,
berdasarkan  

       KTP
adalah pak Rudyanto.  

   

       Jadi,
siapa menerangkan siapa ini perlu diperhatikan, Prul. Alkitab mempunyai  

      
kronologis yang kuat untuk menerangkan YESUS itu TUHAN, daripada kamu  

      
menerangkan Muhammad sebagai nabi, yang tidak dilindungi oleh dukumen- 

       dokumen
yang mendukungnya.  

   

        Kamu
tahu dari mana Muhammad itu nabi? Dari Al Qur’an. Al Qur’an asalnya  

        dari
mana? Dari Jibril. Jibril dari siapa? Dari allah. Nah, ketika pertanyaan  

        sampai
ke diri “allah”, maka kamu sudah tidak bisa melanjutkannya lagi. Macet  

        disini.
Allah yang mana itu? – Iya, ‘kan?! Gitu nggak, Prul? 

   

         Apa
buktinya Muhammad nabi? Kamu nggak bisa membuktikan kenabian  

        
Muhammad. Soalnya Muhammad nggak mempunyai mukjizat. Benarkah yang  

         ngomong
itu Jibril? Siapa saksinya? Cuma istrinya sendiri? Benarkah Jibril itu  

        
malaikat? Apa buktinya dan siapa pula saksinya? – Hua..ha..ha….  

2. Eksistensi TUHAN yang tidak terbatas: 

     Syukurlah
kalau kamu tahu kalau TUHAN itu tidak terbatas dan manusia itu  

     terbatas. Nah,
mudah-mudahan kamu juga bisa mengerti bahwa yang tidak  

     terbatas
itu bisa kemana saja secara tanpa batas, berbeda dengan yang terbatas.  

     Yang
terbatas tidak bisa melewati batasnya. TUHAN bisa menjadi manusia, tapi  

     manusia
tidak bisa menjadi TUHAN. TUHAN boleh menjadi manusia, tapi  

     manusia
tidak boleh menjadi TUHAN.  

   

     Prul, TUHAN
bisa melarang kamu. Tapi bagaimana kamu hendak melarang  

     TUHAN? 

   

     Prul,
presiden SBY bisa saja mendatangi rumah kamu. Tapi kamu belum tentu bisa  

     mendatangi
rumahnya SBY, bukan? Kalau kamu pelihara Ayam, kamu memiliki  

     kebebasan
untuk keluar masuk kandangnya Ayam, bukan? Tapi kamu bisa  

     melarang
Ayam untuk tidak memasuki kamar kamu, bukan?! Polisi mempunyai  

     kekuasaan
untuk menggeledah rumah kamu. Tapi kamu nggak mempunyai kuasa  

     untuk
menggeledah kantor polisi, ‘kan?! 

   

      Apakah
YESUS mempunyai alasan untuk menjelma menjadi manusia? Sekedar  

      iseng,
atau memang mempunyai kepentingan?  

   

      >> Yohanes
3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia  

                                     telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap  

                                     orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan  

                                     beroleh
hidup yang kekal. 

                         3:17    Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia
bukan untuk  

                                     menghakimi
dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh  

                                     Dia. 

   

       >> Filipi 2:6         yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap 
kesetaraan  

                                    dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 

                     
2:7         melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil  

                                    rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia. 

   

3. Ciptaan tidak pernah sama dengan Pencipta;  

     Konsep
Alkitab selamanya begitu. Bahwa YESUS itu statusnya ciptaan ALLAH,  

     dan nggak
pernah berusaha mengungguli atau menyetarai ALLAH. Dimana saja  

     dan kepada
siapa saja YESUS selalu menyatakan DiriNYA adalah ANAK ALLAH,  

     sedangkan
ALLAH adalah BAPANYA.  

   

     Kedudukan
YESUS itu dibawah BAPA dan diatasnya para malaikat.  

   

     Tapi jika
ALLAH mempercayaiNYA dengan kuasa untuk menciptakan dunia  

     dengan
segala isinya, sama seperti Musa yang diberi kuasa untuk menciptakan  

     Ular dari
tongkatnya, maka siapakah yang hendak memprotesnya? 

   

4. Pencipta yang selalu lebih dahulu ada;  

    Alkitabpun
berkata begitu; sebelum YESUS ada, ALLAH lebih dahulu ada. Jelas  

    harus begitu,
donk. Siapa yang bilang YESUS mendahului ALLAH? 

   

    ALLAH
menciptakan YESUS, lalu YESUS menciptakan Adam, lalu Adam  

    menciptakan
Kain, lalu Kain menciptakan kakek anda, lalu kakek anda  

    menciptakan
ayah anda, lalu ayah anda menciptakan anda, lalu anda menciptakan  

    anak anda.
Apa nggak begitu? Itulah sebabnya anak anda menyebut anda: ayah,  

    dan anda
menyebut ayah anda: ayah, dan ayah anda menyebut kakek anda: ayah,  

    dan kakek
anda menyebut Kain: ayah, dan Kain menyebut Adam: ayah, dan Adam  

    menyebut
YESUS: AYAH, dan YESUS menyebut ALLAH: AYAH. – Dimana letak  

    keanehannya? 

   

5. TUHAN anda terapkan dengan dalil sebab-akibat, mana
cocok?  

    ALLAH
menciptakan segala sesuatunya itu berdasarkan pada perencanaan. Bukan  

    berdasarkan pada
sebab akibat. Kalau sebab-akibat merupakan suatu rangkaian  

    yang harus
terjadi oleh adanya aksi dan reaksi. Tapi keberadaan ALLAH tidak  

    harus
diikuti oleh adanya ciptaan. ALLAH bisa saja nggak menciptakan apapun.  

    Sebab DIA
tidak didalam pengaruh hukum sebab akibat. Justru hukum sebab- 

    akibat,
DIA-lah yang menciptakanNYA, untuk memberikan perputaran kehidupan  

    dunia ini.  

   

    Hal ini
sangat nyata dalam konsep Kristen; orang berbuat jahat tidak serta merta  

    menerima
hukumannya sebagai akibat dari sebabnya. Berbeda dengan sinetron- 

    sinetron
bikinan Islam; setiap orang yang berbuat jahat langsung menerima akibat  

      dari
sebabnya. Menjadikan kaum Muslim seperti robot, yang kerjanya berdasarkan  

      aksi dan
reaksi.  

   

6. YESUS yang dipertuhankan; ini ada 2 makna;  

    a. Memang
memiliki kuasa itu;  

        Orang
Kristen men-TUHAN-kan YESUS berdasarkan Alkitab.  

    b. Tidak
memiliki kuasa itu; contohnya Patung Sang Buddha Gotama yang  

       
disembah-sembah, tanpa adanya surat kuasanya.  

   

        Saya
justru kuatir hal demikian ini yang terjadi dikalangan umat Muslim, yang  

        memuja-muja
Muhammad secara berlebih-lebihan, yang sudah tidak  

         proporsional
sama sekali. Apa saja perbuatan Muhammad telah menjadi mutlak  

         baik
dan mutlak benar.  

   

7. Sifat TUHAN yang ditempelkan ke Diri YESUS;  

    Memang benar
bahwa didalam Diri YESUS telah ditempelkan sifat-sifat TUHAN.  

    Seperti:
Mencipta, berkuasa, mengampuni, dan lain-lainnya. Tapi ‘kan Alkitabiah?  

    Bukannya
karangannya orang Kristen?!  

   

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWABAN CAK SEMPRUL: 

   

Baik
saya akan jawab pertanyaan saya : 

   

1.
Kucing : pd awalnya pengetahuan yg terbentuk baik dr luar akal saya maupun
Pengalaman yg dialami oleh Akal saya memberikan kesimpulan bhw Binatang, yg
berkumis, spt macan dan singa tp ukurannya lbh kecil, bunyinya
"meong", suka makan ikan, kotorannya spt kotoran manusia adalah
kucing, ketika saya konfirmasikan dgn menunjukkan ciri2 dan "contoh
wujudnya" kpd seseorang Kristen, apakah itu kucing? Jawabnya : iya, itu
Kucing, kemudian sy tanya kpd org hindu dan budha, jawabannya sama : iya, itu
kucing! Semua manusia yg sy tunjukkan wujud kucing, dgn serta merta mengatakan
: itu kucing!!!... 

   

Begitu
pula halnya dgn gajah, malaikat Jibril AS dan nabi Muhammad SAW.... 

   

Kmd
menuju pd pokok bahasan, kenapa Allah-nya Jibril AS adl Tuhan Semesta Alam?
Apakah tidak ada Tuhan yg lain? Sekali lagi bhw Pengetahuan Akal saya dlm
MENCARI Eksistensi siapa yg bisa disebut Tuhan, berkata : 

1.
Bahwa Tuhan mestinya sebuah eksistensi yg TIADA BATAS 

2.
Jika Tuhan diyakini sbg Pencipta, maka Pengetahuan Akal akan meyakini bhw yg
diciptakan TIDAK AKAN pernah sama dgn Sang Pencipta 

3.
Jika Tuhan diyakini sbg Pencipta, maka Pengetahuan Akal kita akan menghendaki
bhw Pencipta mestinya adalah Yg Paling Awal, sebab jika dia ada, didahului dgn
eksistensi oleh Dzat lain, maka TIDAK MUNGKIN disebut sbg Pencipta yg
mengadakan Alam Semesta ini 

4.Adanya
Tuhan sbg "SEBAB" keberadaan semua Dzat di Alam Semesta, mengakibatkan
Akal berkesimpulan bhw segala yg ada oleh SEBAB penciptaan disebut sbg
AKIBAT... 

   

Keberadaan
AKIBAT mengharuskan adanya SEBAB, tetapi keberadaan SEBAB tidak mengharuskan
timbulnya AKIBAT, sebab munculnya AKIBAT oleh krn KEHENDAK dr SEBAB tsb.... 

   

Berbeda
dgn KUCING, yg mana wujudnya dpt diketahui oleh indera kita, sdgkan Tuhan
tidak!!... 

   

Sangat
berbeda antara makna TUHAN dgn YG DIPERTUHANKAN. ... 

   

Sesuatu
yg DIPERTUHANKAN adl melekatkan sifat2 TUHAN kpd sesuatu yg dipertuhankan
tsb... 

   

Nah,
pertanyaan yg paling krusial yg msh MISTERI adalah : 

   

APA
SEBABNYA YESUS ANDA PERTUHANKAN? ??.... 

   

Ayo,
Om Hakekat giliran anda yg jawab?.... 

   

Huahahahahahaha.
.... 

   

   






Kirim email ke