Kepada Yth:
Redaksi K!ck Andy Show 
Acc: Andy F Noya

Dengan Hormat,

Bersama dengan email ini, saya mohon maaf
sebesar-besarnya kepada Andy F Noya atas keemosionalan
saya yang kasar dalam mentanggapi secara tertulis
pentayangan tema: Indigo ; karena lebih mewawancarai
dengan fokus diarahkan ke sudutpandang metafisiknya
yang tidak perlu hal kongkrit, pemotongan adegan yang
tidak pas & pertimbangan nasib anak yang akan dibawa
orangtua mereka untuk terapi Indigo yang cenderung
sama dengan belajar Jelangkung (dilatih untuk bisa
melakukan automatic writing, memainkan pendulum, dsb),
sehingga membahayakan kejiwaan anak. 

Saya terbawa emosi seperti ketika dulu tahun 2004 saya
dilabelkan Indigo dengan definisi sifat yang cenderung
dibesar-besarkan dimana saya ada konflik dengan pihak
Prorevita (Dr. Erwin) soal praktek pelabelan dan
terapi Indigo-nya yang tidak memperhatikan keselamatan
kejiwaan dan privasi anak sehingga ada beberapa anak
yang jadi korban.

Untuk pembahasan saya soal “Terapi Indigo dengan Main
Jelangkung ala Psikiatri” saya tidak meminta maaf
karena memang begitu adanya. Bisa ditanyakan langsung
ke yang pengalaman dulu pergi ke Prorevita misalnya
sahabat saya Leonardo Rimba (Hp:0818183615) yang dulu
mengadakan pertemuan dengan pihak Prorevita ketika
terjadi persengketaan antara Vincent Liong dan
Prorevita.

Orangtua biasanya menginginkan anak yang memuaskan
dirinya. Ketika terjadi masalah, kurang puas terhadap
sikap anak, anaknya malas belajar, dlsb maka orangtua
mencari penyelesaian bagaimana memperbaikinya sehingga
menjadi anak yang mereka sukai.

Ketika ada fenomena indigo, maka para orangtua
berpikir: "Siapa tahu anak mereka Indigo". Maka mereka
berbondong-bondong membawa anak mereka pergi foto
aura. di Tempatnya Dr. Erwin. Lalu pihak klinik
bilang:"Anak ibu / bapak Indigo". Maka mereka
mensarankan agar anak tsb diterapi dengan program
relaksasi yang diperuntukan untuk anak Indigo.

Terapi tsb berupa membelajari beberapa kegiatan yang
merupakan turunan dari permainan jelangkung tetapi
dibuat tidak terlalu seram. Efaknya: Anak-anak tsb
menjadi lebih ajaib daripada anak Indigo yang tidak
diterapi. Orangtua si anak jadi punya alasan baru agar
puas terhadap keberadaan anaknya karena bersifat
Indigo tanpa ada penyelesaian masalah sebenarnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih…

 
Hormat saya,


Vincent Liong /Liong Vincent Christian
Jakarta, Minggu, 11 Maret 2007 

  



LAMPIRAN

Subject: Re: Terapi Indigo dengan Main Jelangkung ala
Psikiatri 
From: leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]>
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/19937

http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1169
http://groups.yahoo.com/group/R-Mania/message/5374



Dear Friends,

Setahu saya memang seperti itulah therapi yang
dilakukan oleh psikiater spesialis anak, dr. Erwin
Kesuma, Sp.a., terhadap anak-anak bermasalah yang
dibawa kepadanya. Dr. Erwin berpraktek di RSAD Gatot
Soebroto, dan Klinik Prorevita.

Saya pernah bertemu dan bertanya langsung kepada dr.
Erwin yang didaulat oleh media sebagai "dokter
indigo".

Saya tanya, apakah benar dia "dokter indigo".

Jawab dr. Erwin: "Itu kan kata media."

Lalu saya tanya lagi, bagaimana cara dia menentukan
seorang anak itu indigo atau tidak.

Mudah saja, kata dr. Erwin. Kalau anak itu atau
orang-tuanya merasa bahwa anak itu memenuhi ciri-ciri
anak indigo, maka anak itu akan dianggap sebagai anak
indigo.

"Sebagai seorang spesialis anak, apakah Anda akan
menuliskan keterangan yang Anda tanda-tangani bahwa
seorang anak adalah anak indigo?" tanya saya.

"Tidak," jawab dr. Erwin.

---

Dari tanya jawab itu kita bisa berkesimpulan bahwa
banyak anak bermasalah yang dibawa ke dr. Erwin akan
dikategorikan sebagai anak indigo dan memperoleh
therapi "khas untuk indigo" ala dr. Erwin, seperti
dilatih untuk bisa melakukan automatic writing,
memainkan pendulum, dsb.

Dan itu bukan berarti bahwa anak-anak itu adalah anak
indigo. Istilah indigo dipakai karena sedang "in".
Setidaknya itu lebih keren daripada istilah "autis"
dan semacamnya.

dr. Erwin sendiri tidak mau bertanggung-jawab untuk
secara tegas dan tertulis menyatakan bahwa seorang
anak adalah anak indigo. Silahkan cocokkan sendiri
dengan daftar ciri-ciri anak indigo. Kalau sesuai,
maka jadilah anak itu anak indigo.

---

Keanehan kedua adalah adanya "Indigo Club" di Klinik
Prorevita yang isinya ternyata bukan anak-anak indigo
melainkan anak-anak bermasalah biasa saja.

Itu saya ketahui waktu saya "tembak langsung" para
pengasuhnya waktu bertemu muka.

Saya bilang: "Saya rasa lebih dari 90% anak-anak yang
datang ke Indigo Club itu bukan anak indigo!"

Dan pengurusnya membenarkan.

Lalu kenapa Klinik Prorevita memakai nama "Indigo
Club"? Tentu saja jawabnya kita otomatis bisa tahu:
demi komersialisasi. Agar kesannya lebih keren, agar
laku, dan agar para orang-tua dari anak-anak
bermasalah lebih merasa nyaman.

Bukankah lebih enak punya anak yang dilabel "indigo"
daripada punya anak yang dilabel bermasalah.

Yours,
Leonardo Rimba


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke