Assalamu'alaikum :-) Mamak Madahar mengenalkan saya pada seorang teman beliau yang selama ini saya hanya mengenalnya dari orang lain tapi mulai saat ini saya dapat langsung berinteraksi dengannya. Dalam kesempatan pertama berinteraksi saya diforwardkan beberapa tulisan yang beliau sengaja tulis. Lama saya berpikir mencerna dan berusaha memahami pesan yang ingin disampaikannya.
Hasil ujian akhir Sekolah Menengah Atas ditahun 2003 adalah masa kelam bagi wajah pendidikan sumbar, hal ini merupakan rentetan perjalanan buruk pendidikan sumbar ditahun milenium ini. Jika hasil sebuah study Mac Baridjambek th 2000 dikatakan bahwa tingkat keinginan dan masalah financial membuat 67% dari masa produktif generasi Minang stop pendidikan memasuki jenjang SMU, dan ketika hasil ujian akhir sekolah SLTA seluruh indonesia menempatkan Sumbar sebagai urutan terakhir dengan rata2 ketidak lulusan sampai lebih dari 30%, maka generasi Minang yang produktif disumbar hanya sekitar 1-3% dan Minang diambang Masalah Besar. Semua asumsi dan perkiraan diatas akan berdampak pada rusaknya kehidupan sosial bermasyarakat karena daya nalar pendek dan jumlah pengangguran akan trus bertambah dengan sangat pesat. Pertikaaian antar kampung dan kejadian kriminalitas lainnya adalah sebuah guratan awal karena nantinya akan trus melebar sehingga menjadi lubang yang sangat besar dan akan sulit ditanggulangi disaat itu. Pertanyaan kini apa kah itu sebuah Masalah ? Tentu “semua kita serentak menjawabnya” kemudian siapa yang bersalah ? “Semua Bungkam” hal yang sama juga mungkin jadi perhatian banyak orang, saya mungkin hanya orang kesekian yang mencoba berpikir dan belajar untuk menelaah. Pemerintah Daerah mungkin lembaga yang paling merasa terbebani dari semua masalah yang ada. Terlepas dari mentality pemimpin2 yang korup tentunya masih terdapat bagian2 kecil dari pemimpin tersebut yang prihatin dan turut memikirkannya. Yang terjadi saat ini Pemerintah Daerah dan Masyarakatnya bagaikan sebuah Magnet yang kedua kutub nya saling bertolak satu dengan yang lainnya. Pemerintah Daerah bagaikan sebuah robot yang menjalankan roda pemerintahan yang tidak kreatif serta cenderung statis sedang kan masyarakatnya bagaikan sebuah kerbau yang Cuma tau bagaimana membajak disebuah sawah. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut – larut sehingga akan menjadikan ancaman kemunduran yang akan terjadi diMinang. Minang mempunyai potensi besar yang dapat membantu dalam melakukan upaya penyelesaian masalah. Potensi terbesar itu ada dipundak para Perantau Minang ?? Yakin kita semua sanggup membawa Minang keluar dari masalah besarnya ?? Pribadi saya menjawab “Yakin” Bagaimaan dengan Anda ? Wassalam Ronal Chandra Dari Bumi Timur Indonesia (26). __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Hotjobs: Enter the "Signing Bonus" Sweepstakes http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/signingbonus ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________