Assalamualaikum ww
 
Valentino Day atau sejenisnya walau bukan budaya Islami, tapi bisa kok teknisnya kita buat jadi Islami sebagaimana yang ditaja oleh para muda "Arruhul Jadid' dengan diskusi dan selingan lagu Nasid
 
Sayang sebagian (besar) anak2 muda Minangkabau kayaknya udah parah terasuki budaya asing yang satanic itu sebagaimana nan ambo liek pada malam Minggu yang Valentino Day itu dibawah megah dan anggun-nya Jam Gadang Bukiktenggi, mereka bermaksiat ria dengan pasangan masing2 ada juga nuansa minuman keras dan asap rokok yang rada2 berbau ganja itu, lihat saja pagi harinya disana sini berserakan botol2 dan kaleng minuman berbagai merek, tidak saja yang jalan kaki mereka juga hadir komplit dengan mobil dan motor yang memenuhi pelataran parkir
 
Mau dibawa kemana "Adat Basandi Syarak" nan kito bangga2kan tu???
 
Sehari sebelum Valentine day setelah bermalam di Sawah Lunto nan indah tu, ambo singgah pulo di Istano Basa Pagaruyuang, disitu ambo berkenalan dengan seorang ibu yang katonyo salah seorang Putri Istana Maimun Kesultanan Deli Medan, beliau bersuamikan seorang anak katurunan Demang atau Angku Lareh Maninjau, Ibu Putri ko serombongan anak beranak dan cucu keliling Sumbar, kesemua anak dan menantu serta cucu2nya berfoto ria mengenakan pakaian adat Minangkabau dalam Istano basa tu
 
Samantaro anak & cucu beliau ber-foto2 ria, waktu kami gunakan dengan bincang2 seputar adat dan istana tantu sajo ibu tersebut mem-bangga2kan kehebatan Istana Maimun-nyo samantaro ambo pun menerangkan tentang Istano Basa, Minangkabau dan Paderi
 
Ciek nan manusuk tantang urang awak dek ibu tersebut adolah bahwa manuruik suami beliau nan urang Maninjau itu bahwa Urang Minangkabau sangat identik dengan Islam namun kenyataan nan tampak dek ibu Putri Istana Maimun itu adalah bertolak belakang bahkan dikampung sang suami ketika azan berkumandang orang2 tidak bergeming dari karatu koa atau batu domino di lapau2, dentaman batu domino semakin kuat terdengar dek ibu tu kutiko bahkan muazin meneriak-kan iqamah, bahkan katiko beliau bersama suami dan beberapa anak2 ikutan sholat Magrib di surau dikampuang sang suami, jemaahnya sepi kecuali berapa urang tuo nan lah baun tanah, masya Allah
 
Ini benar2 membuat sang suami merasa tersudut tidak bisa ngomong apa melihat kenyataan yang beda dengan keterangan yang telah beliau curaikan kepada keluarga bahwa "kampuang papa nggak jauh beda kok dengan Aceh yang serambi Makkah itu
 
wasalam
abp

adeer <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
hai sanak Heri...,
 
awak sasuku ruponyo, mudah mudahan selain sasuku awak lai pulo saiman...
memang ini suatu pertanyaan yang bagus dan memang sudah seharusnya kita orang islam mulai belajar bagaimana seharusnya mengaplikasikan ajaran agama itu dalam kehidupan sehari hari.
 
kasih sayang memang sifatnya universal...., bahkan kasih sayang itu tidak cuma dimiliki oleh makhluk yang bernama manusia, tapi juga dimiliki oleh oleh makhluk lain (binatang).
 
kita memang bebas mengungkapkan rasa kasih sayang kita kepada orang yang dikasihi..., misalnya kepada istri kita yang tercinta...
suatu kali teman saya dengan tergopoh gopoh mengatakan pada saya bahwa tetangganya yang muslim telah mempraktekkan kelakuan orang kafir...
dengan terheran heran saya bertanya "praktek apa yang dia telah lakukan...?"
katanya temannya itu selalu membawa setangkai bunga merah kerumahnya.....(tindakan yang umum dilakukan oleh orang barat untuk menunjukkan cintanya atau ucapan tanda minta maaf).
 
dengan terheran heran saya balik memandang teman ini..dalam hati saya berkata " man you better watch yourself before you watch somebody's back ".
 
menunjukkan rasa cinta pada yang kita kasihi bukanlah semata milik kaum nasrani..., tapi juga milik kita kaum muslimin..., tak ada yang salah dengan membawa setangkai bunga..., memberi sepotong coklat...sebagai tanda ungkapan tanda cinta...
Bisa dilakukan kapan saja sekehendak hati kita..., kita bisa membuat valentine day tiap hari kalau mau.
 
yang perlu diingat adalah janganlah valentine day itu dijadikan semacam ritual, sama seperti halnya merayakan hari ulang tahun..., karena ini memang tidak ada dalam sunah rasul..., kalau dianggap sebagai ritual maka akan jatuh kedalam hukum bid'ah yang sangat tidak kita inginkan.
 
wassalam
Adrisman Y. Tanjung
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, February 17, 2004 6:53 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Puisi Cinta ( FW )

sanak,
 
bukan ambo ingn protes sanak fankha berpuisi cinta, tapi cuman pengen tanyo, kok berpuisi cinta buliah , ndak diharamkan tapi ber " valentine day" kok dikutuak / diharamkan ? ( ado postingan di siko nan mambahas maslah iko).
 
Apo sagalo nan dimulai dek kaum nasrani, islam harus mengharamkan membabi buta? sedangkan kasih sayang bukankah universal?
 
rangtabiang


Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke