Assalamualaikum ww
Maaf, manyolo ambo saketek dih
Itulah bedanyo antaro urang Islam (mosleem) jo urang beriman (Mukmin)
 
Bini Guih(ti)Dur tu diyakini lai Islam, samo men jo Mega nan suko pamer2 batih gapuak putiah tu, pareso-lah KTP no pasti tasurek Islam, berang bana ano kok dikatokan indak Islam
 
Akbar Tanjung pun Islam juo bahkan lah babarapo kali pai haji & umroh ka Makah, sayang ano go alun bisa dikatokan Mukmin apolagi Mutaqin (taqwa) mungkin baru sabateh Islam ktp sajo baru manuruik ustad ambo go eh, kok lai inyo ber-iman apolagi ber-taqwa tantu indak ka di-kudok-nyo bana pitih JPS Jaringan Pengaman Sosial nan 40 milyar tu, baa gak ati?
 
Baitu pulo kalau title sarjana agamo, walau lah S1 apolagi S3 sahinggo kito menganggap "pemahaman" agamo no alah oke banget, bahkan lah bagala "Ibu Amirul Muslimin" tamasuak cak Nur nan bagala "Cendekiawan Muslim" tu, it 's sih ok lah, but kok iyo ano2 go "keluarga ber-iman" tantu ano go takuk kapado  Allah, tantu indak ka-di-pabia no men anak bini no pamer2 aurat, pamer batih putiah, pamer lihia putiah jo buah dado sintal dengan memakai baju ketat dan rendah leher hingga nampak dek awak balah buah dado no, pamer pinggua bahenol dengan memakai pakaian serba ketat pas badan sahinggo terlukis lekuk tubuh yang akan mengundang orang memandang dengan sinar mata penuh maksiat, antah kok indak dek kito tu?
 
Maaf sanak & mamak yo.... ado fenomena nan menakjubkan, cubo sanak & mamak paratian, ado sakalompok urang nan kaum ibu2 no ba-jilbab dalam sapinggang, mereka tidak saja telah menutup aurat sedemikian rupa, tapi juga mereka tidak memakai pakaian ketat yang menggambarkan lekuk tubuh, bahkan berbekal taqwa dengan jilbab sepinggang itu mereka menutup "indahnya leher nan jenjang dan ranumnya buah dada" ( sorry yau .. nggak buat diletin untuk kamu2 yang bukan suami gue)
 
Caliak lo ragi pakaian no sederhana yang cendrung indak baragi warna2 norak dan marak kecuali warna sejuk cendrung putih, mereka juga terlihat sederhana dalam ber-make up bahkan sering tanpa lipstik apolagi ba-badak taba co perek kota dan ayam kampus, namun kayak-nya terpancarkan nuansa alami
 
Siapakah mereka?
Mereka para ikhwah kita juga yang tidak sloganistis, tidak juga ber-"jilbab dadakan" yang buru2 dikenakan bila pas hari2 besar Islam saja yang kadang2 tampak lucu juga
 
Apa tak lucu, katanya udah berbusana Muslimah tapi nan rambuik tu sangajo bacogok-an saketek nan kadang labiah sakarek kapalo, mereka2 ini kok kito paratikan tidak lebih hanya sebatas korban mode yaa .. niru2 foto model yang lebih menonjolkan peluang bisnis atau peluang pasar komodity Busana Muslimah dari perancang mode dan pelaku bisnis hingga tidak sedikit kita lihat yang muncul adalah cewek2 dengan profesi foto model / model yang dibayar buat ber-lenggang lenggok diatas cat walk 
 
Mereka berbusana Muslimah bukan karena Allah, mereka belum berhak mendapat predikat Mukminat, tapi it is oke juga lah kalau kita anggap sebagai pemula atau baru taraf "ba-raja2" baru (asal jangan jadi pemula terus2an) 
 
Eh.maaf  .. jadi keterusan awak ko mah, tapi bia lah tangguang sakaciak lai
 
Sabana no nan kito butuhkan kini ko bukan sakadar urang Islam tapi adolah urang2 Mukmin yaitu orang2 yang beriman, kalau pemimpin yaa... yang Mukmin, artinya kalau yang eksekutif (presiden, mentri, dirjen, gubernur, bupati, walkot, camat, wali nagari, lurah, RW/RT) yang mukmin, legislatif (DPR pusat, Tkt 1, Tkt2) yang mukmin, penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, mahkamah agung)  yang mukmin, pegawai negeri sipil dan swasta serta Abri yang mukmin, bini dan anak2 pejabat juga yang mukmin termasuk kita2 ini beserta keluarga anak dan ibu serta kemenakan yang juga mukmin, ah..... bisakah itu? 
 
wasalam
abp 

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Ass. wr wb.
Aambo batanyo jo Salmi, baa mangkonyo istri Gus Dur, anak-anak padusinyo
dan baitu juo jo istri Nurcholis Majid indak mamakai jilbab ?. Kalau soal
pamahaman keislaman dari kaduo urang itu iyo ambo indak ragu saketekpun
juo, disamping sikola dan pandalaman agamo Islam nyo tinggi kaduo uurang
itu masing-masing punyo umat.
wassalam
M. Ismet ISMAIL

> Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,
>
> Ambo Setuju Jo Uda Muhammad Arfian,Karano Masalah Jilbab ko Sabananyo
> Wajib
> hukumnyo.
> Hadist Nabi Mangatokan bahwa Aurat Wanita Itu Semuanya yang ado di badanyo
> kecuali Muko Jo talapak tangan.
> Silahkan Baco Artikel Dibawah ko, Kalau dapek di agiahkan ka Istri-Istri
> kito atau anak-anak kito, dun sanak kito
> kawan-kawan kito.bahwasanyo memakai Jilbab Wajib Hukumnyo untuk Wanita
> Muslimah..
> Mengingat Artikel yang mengenai Jilbab ko Sangek Panjang bia ambo kirimkan
> 2
> atau 3 kali kali milis iko
>
> Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
>
> Salmi Sarkis (30)
>
> PERINTAH ALLAH SWT UNTUK MEMAKAI KERUDUNG / JILBAB
> Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur
> ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang
> berbunyi sbb.:
> “ Katakanlah kepada wanita yang beriman,……. Dan hendaklah
> mereka
> menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”…..
>
> Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sbb.:
> “ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak
> perempuan engkau dan isteri-isteri orang-orang mu’min, supaya
> mereka
> menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat
> dikenal
> orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang
> jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.
> Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum
> wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An-Nur tersebut
> yang berbunyi sbb.:
> “ Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada Rasul dari Kami
> wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan
> Kami
> turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu
> dapat
> mengingatnya”.
>
> Dari bunyi ayat diatas, jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah
> melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang
> diwajibkan oleh Allah. Perintah Allah diatas ini ditegaskan lagi oleh Nabi
> Muhammad SAW dalam hadist beliau yang artinya sbb:
>
> “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup
> umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini.
> sambil Rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.
> (Riwayat: Abu
> Daud)
> Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapore dan
> Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala,
> umumnya hanya anak-anak gadis sekolah pesantren. Jumlah kaum wanita yang
> memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari
> jumlah penduduk Islam yang jumlah lebih jurang dari 180 juta.
> Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka,
> cocok
> sekali dengan bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb.:
> “ Saya berdiri dimuka pintu sorga, tiba-tiba umumnya yang masuk
> kesorga orang-orang miskin, sedang orang yang kaya-kaya masih tertahan,
> hanya saja bahagian mereka telah diperintah mas uk neraka, dan aku berdiri
> di
> muka pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita”..
> (Riwayat:
> Usamah bin Zaid ra.)
> Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya
> tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab, didalam neraka akan mendapat
> siksaan yang berat sekali sebagaimana diceritakan Nabi Muhammad SAW dalam
> hadits beliau yang artinya sbb:
> “Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak
> dikepalanya didalam neraka, ialah wanita yang memperlihatkan rambutnya
> kepada laki-laki yang bukan muhrimnya”.
>
> Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits Nabi Muhammad SAW yang
> cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang
> diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mi’raj. Waktu beliau
> menceritakan
> nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau
> memakai
> kerudung kepala atau jilbab didalam hidup, beliau meneteskan air mata.
>
> Begitulah Nabi Muhammad SAW menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya
> nanti
> di akhirat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai
> kerudung
> kepala, banyak alasannya, ada yang mengatakan fanatik agama, sudah kuno
> tak
> cocok dengan zaman, panas, dan lain sebagainya.
>
> Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap
> kaum wanita di zaman dahulu waktu ayat kerudung kepala itu turun
> sebagaimana
> diceritakan Aisyah, isteri Nabi Muhammad SAW berikut ini:
>
> “Telah berkata Aisyah: Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas
> perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu, Diwaktu Allah menurunkan ayat
> kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijihat,
> lalu mereka jadikan kerudung”. (Riwa yat: Abu Daud dan Bukhari)
>
> Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu,
> betul-betul cocok dengan pribadi seorang beriman, sebagai yang digambarkan
> Allah didalam Al-Qur’an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat
> Allah
> dibacakan, mereka lalu berkata: “Kami mendengar dan kami
> patuh”. )
>
> Tetapi sekarang sikap kaum wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai
> keharusan memakai jilbab, mereka berkata: “Kami mendengar, tetapi
> kami
> ingkar” . Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat jilbab
> ini,
> betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang
> berbunyi sbb.:
>
> “La syarikallahu wabiza lika ummirtu wa anna minal
> muslimin”
> yang artinya:
> “Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang
> muslimah”.
>
> Seoran g wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk patuh
> kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya,
> yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota
> tubuhnya,
> berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang
> menutup
> sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka
> bukan disebut wanita muslimah. Jadi pernyataannya didalam shalat yang
> berbunyi: “Aku mengaku seorang muslimah” adalah dusta kepada
> Allah.


Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail SpamGuard - Read only the mail you want.
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke