Ass, wr, wb.
 
Uda Haji Zul, nan di alinea terakhir tu, lai indak ambo nan Uda Haji liek kan.....???, foto-foto wukuf  dan tempat2 yang lain menyusul.
 
Di Arafah ko lah ambo partamo sakali batamu muko jo Mak Haji Sati.
 
Wassalam,
M.St.Bangsawan
----- Original Message -----
From: zul amri
Sent: Friday, March 05, 2004 9:02 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kisah Perjalan Haji ( wukuf di Arofah )

Wukuf di Arofah

 

Arofah , 31 Jan 2004 ( 9 Zulhijjah 1422 H )

 

Arti wukuf adalah berhenti atau berdiam , makna lain ialah berkumpulnya semua jamaah haji di padang Arofah pada 9 Zulhijjah . Saat itu adalah puncak dari  pelaksanaan ibadah haji , maka tidak sah haji seseorang apabila ia tidak melaksanankan wukuf di Arofah .

 

Alhajju a’rofah  

 

Artinya : haji adalah wukuf di Arofah

 

( HR Bukhari dan Muslim )

 

Jumlah jamaah yang diberangkatkan dari sector C sebanyak 6 kloter (2600 orang )   maktab menyediakan 17 buah bis , kalau masing bus bisa memuat 52 orang , berarti diperlukan 3 trip untuk mengangkut semua jamah haji untuk mengangkut semua jamaah ke Arofah yang berjarak 22 km itu dari Makkah .

Kloter saya mendapat giliran terakhir untuk diberangkatkan , padahal saya sudah siap sejak habis sholat Ashar dengan pakaian ihrom , dan akhirnya rombongan saya baru berangkat pada jam 22.00 malam waktu Makkah , sebelumnya saya telah melakukan sholat maghrib dan jamak takdim isya 2 rakaat .

Jarak Makkah – Arofah dalam kondisi normal bisa ditempuh 30 menit , kali ini ditempuh selama 2 jam lebih , karena kemacetan lalulintas , jalan 10 meter dan berhenti sekian menit dan baru mencapai arofah lewat tengah malam . Sesampai di Arofah kloter 71 ditempatkan di perkemahan 60 B dan dekat dengan musholla dan kamar mandi , dan rombongan saya sendiri menempati tenda no . 119 .

Fasilitas kamar mandi / wc tersedia 10 billik untuk laki laki dan 10 bilik pula untuk perempuan dan lima buah kran untuk berwudhu . Air mengalir sangat lancar dan terasa hangat , karena dialirkan  dari bak penampungan dari sebuah bukit  . Cuma harus sabar antri , karena jumlah sekian itu dipakai oleh jamaah satu kloter atau lebih . Karena luas tenda yang terbatas dan harus menampung sejumlah jamaah , maka harus bisa tidur seperti susunan ikan sarden , dan saling adu kepala antara bapak bapak dengan ibu ibu dibatasi tas tentengan yang beralaskan karpet tipis dan tikar plastik yang dibawa dari Makkah . Setelah menikmati makan tengah malam yang dibagikan , saya dapat tidur sebentar dan keesokan harinya jam 04.00 sudah bangun lagi untuk persiapan sholat subuh di musholla . Makan pagi d ibagikan yang diambil oleh ketua rombongan , sedangkan bagi yang senang kopi atau teh harus ambil sendiri dan antri lagi didapur umum . Acara setelah sholat subuh adalah menunggu waktu wukuf jam 12.34 atau bersamaan dengan waktu sholat zhuhur . Dan kesempatan menunggu ini digunakan para jamaah untuk melanjutkan tidur bagi yang merasa kurang atau jalan jalan ke Jabal Rahmah , tapi karena saya sudah pernah ke Jabal Rahmah sebelumnya , jadi saya pilih lebih baik tidur lagi . Tepat jam 12.34 azan sholat Zhuhur berkumandang diseluruh Arofah dan dilanjutkan dengan khotbah wukuf di masing masing tenda / kelompok dengan “ Tema mengenai keutamaan pelaksanaan Wukuf  sebagi salah satu rukun haji “ Selesai khotbah dilanjutkan sholat Zhuhur dan Ashar masing masing dua rakaat di jamak takdim dengan dua qomat. . Dari selesai Zhuhur sampai masuk waktu maghrib adalah inti dari pelaksanaan wukuf itu sendiri , karena masing masing jamaah dapat langsung bermun ajad kepada Allah , mengakui segala dosa dengan setulus tulusnya dan minta ampun dengan bersimbah air mata . Karena disaat wukuf inilah para jamaah akan mendapat pembebasan dari dosa masa lalu sebagaimana yang disampaikan sebuah hadish dari Aisyah R.A , bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda :

 

Tak ada suatu hari dimana Allah banyak  membebaska hambanya dari api neraka selain hari Arofah . Pada hari itu Allah mendekati hambanya dan membanggakan mereka dihadapan para Malikat seraya berfirman : ( lihatlah wahai para malaikat –ku ) apa yang dikehendaki para hamba-ku

 

Suasana syahdu dan khusuk dalam melakukan zikir dan doa di Arofah ini , sedikit terganggu oleh gemanya suara loudspeaker yang beradu keras diantara sesama tenda , sehingga konsentrasi kita menjadi buyar , pikiran bercabang . Alangkah akan lebih baik lagi kalau dalam  melantunkan zikir dan doa kalau bisa dengan berbisik , toh Tuhan Maha Mengetahui dan Maha Mendengar , jangan sampai menggaggu jamah lain yang betul betul ingin berdoa . Saya lihat sendiri disaat saat waktu wukuf banyak sekali jamah yang bercengkrama di jalan jalan sambil foto foto bukanya tafakkur didalam tenda .

 

 

Wassalam : zul amry piliang   ( zap )

 


Do you Yahoo!?
Yahoo! Search - Find what you’re looking for faster.


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke