Makkah , 17 Februari 2004

Thowaf wada’ ( thowaf perpisahan ) merupakan wajib haji , dan kepada seluruh jamaah haji yang akan meninggalkan kota Makkah wajib baginya melakukannya thowaf wada . kecuali bagi wanita yang sedang haid atau nifas . hal ini berdasarkan hadis Ibnu Abbas :

Orang orang diperintahkan agar saat terakhir mereka ( dalam ibadah haji ) adalah di Baitullah ( Ka’bah ) . Hanya saja bagi wanita yang sedang haid diberi keringanan ( untuk tidak melakukan thowaf wada’.

Malam ini jam 02.30 rencananya saya akan menuju ke Madinah , maka dari itu setelah sholat Isya terakhir saya melakukan Thowaf Wada’ di Ka’bah . Alhamdulillah saya bisa melaksanakan sholat Isya lebih kurang 5 meter dari Ka’bah . Selesai sholat Isya dan sholat jenazah , dengan serta merta saya memulai thowaf pada posisi 2 meter saja dari Ka’bah . . Hanya dalam waktu tak lebih dari 15 menit saya telah menyelesaikan thowaf tujuh kali keliling Kabah dan dilanjutkan sholat sunat di dekat Hijir Ismail , dan berdoa di Multazam , doa yang saya mohonkan antara lain "ya Allah janganlah jadikan kunjungan saya saat ini sebagai kunjungan terakhir ke rumahMu ini , berikanlah saya rezeki dan umur panjang agar ditahun tahun mendatang saya bisa lagi mengunjungi rumahMU ini ya Allah " dengan perasaan haru . Selesai minum air zamzam terakhir di Baitullah , saya menuju pintu Babussalam dengan hati dan perasaan yang bergalau . Sebentar sebentar saya menoleh kebelakang melihat soso k hitam Kabah , rasanya terlalu berat untuk berpisah , karena telah hampir sebulan lamanya , kalau tak ada halangan , saya selalu berkunjung kesini untuk sholat berjamaah , dan rupanya hari ini harus berakhir , karena saya sebentar malam akan melanjutkan ziarah ke kota Madinah Al Munawarah untuk mengunjungi Masjid Nabawi , Makam Rasul dan para sahabat lainnya . Kloter saya berangkat menuju Madinah pada jam 02.15 dengan 10 buah bis . Saya termasuk rombongan yang ke dua yang diberangkatkan Setelah menempuh perjalanan selama 8 jam , saya sampai di kota Madinah . Sepanjang perjalanan tak ada hal menarik yang akan saya ceritakan , kecuali pemandangan gurun pasir dan batu yang gersang , sekali sekali ada ditemui sekumpulan onta dan kambing yang digembalakan dipadang pasir tersebut . Satu hal yang membuat perjalanan sejauh 450 km itu terasa lancar karena jalan yang lurus dan bagus terdiri dari 3 jalur kiri dan tiga jalur kanan . Bis kami berhenti dipesawangan untuk melaksanakan sholat Subu h dan istirahat sebentar . Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dan mendekati pintu gerbang kota Madinah berhenti lagi untuk menyelesaikan proses administrasi . Dan akhirnya saya dan rombongan menuju "Hotel Taiba Residential Suites" , sebagai tempat penginapan selama di Madinah . Hotel ini dekat sekali dengan halaman Masjid Nabawi , keluar dari lift langsung halaman Masjid . Namun karena proses reservasi yang amburadul , maka saya baru berhasil masuk kamar hotel setelah waktu maghrib , menunggu jamaah Turki yang harusnya sudah check out sejak siang hari . Selama menunggu ini saya dan teman teman lesehan saja di koridor Hotel . Sholat Arbain pertama baru bisa saya mulai sejak waktu Isya tanggal 18 Februari 2004 .

 

Wassalam : zul amry piliang


Do you Yahoo!?
Yahoo! Search - Find what you’re looking for faster.
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke