> Dengan mengatasnamakan Allaah, Tuhan yang Maha
> Pengasih, 
> Maha Penyayang, hamba ingin mengajukan beberapa
> pertanyaan 
> kepada Puan Rahima binti Rahim, Saudariku karena
> Allaah.

Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Makasih atas postingannya.

Pertama saya luruskan.Nama Saya Rahima binti Sarmadi
Yusuf.Sementara Rahim adalah nama suami saya.Di Mail
memang selalu tertulis " rahimarahim ".Ini karena yang
pertama sekali membuat mail adress saya adalah suami
saya,dan beliau selalu menggabungkan nama saya dengan
namanya,termasuk di mail adress ini.

> 
> Pertanyaan hamba kepada Puan berkenaan dengan
> pernyataan 
> puan berikut ini:
> 
> On Sun, 21 Mar 2004 01:15:52 -0800 (PST)
>   Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >KIAT MERAIH CINTA ALLAH.
> >
> >Kata orang tak satu jalan ke Roma.begitupun tak
> satu
> >jalan untuk mencapai dan meraih Cinta kepada
> >Allah.beberapa kiat diantaranya adalah :
> >
> >1 ).Shalat tepat waktu
> >2 ). Jauhi Maksiat.
> >3 ). Perbanyak Dzikir dan Do'a pada Allah SWT.
> >4 ).Rajin membaca,menghafal,dan meneliti serta
> >menelaah Al Qur'an.
> >5 ).Bergaul dengan orang-orang ahli dalam ilmu Al
> >Qur'an dan ilmu Syar'i .Bergaul dengan orang-orang
> >yang Shaleh . ( Al Mar u 'ala
> mayyukhaliluhu,seseorang
> >itu bias dilihat dari teman-temannya ).
> >6 ).Dan sebagainya.
> >
> 
> Pertanyaannya :
> 1. Mengapa salat tepat waktu dikatakan sebagai cara
> untuk 
> meraih cinta kepada Allah ? Apakah Allah itu hanya
> mau 
> menerima kita pada waktu-waktu tertentu saja ?

Shalat tepat waktu merupakan salah satu jalan dari
sekian banyak  jalan-jalan untuk mencapai Ridha dan
rahmat Allah,serta cinta Allah .Karena shalat adalah
suatu kewajiban yang teramat penting sebagai seorang
hamba,dan yang pertama sekali di hisab kelak di hari
akhir kelak adalah shalat seseorang.

Bukankah dalam Ayat pertama saya sebutkan : Katakanlah
wahai Muhammad,barang siapa yang mencintai Allah
hendaklah ia mengikutiKu...dst..".

Salah satu cara mengikuti Allah adalah dengan jalan
melaksanakan seluruh perintahNya,menjauhi
laranganNya.Dan salah satu perintahNya adalah Shalat.

Kita akan merasakan nikmatnya shalat,kalau memang
benar-benar kita khusuk dalam shalat kita,disana akan
serasa nikmatnya bercinta dengan Allah.

Dan kita di minta agar membiasakan diri shalat tepat
waktu,karena orang yang ingin di cintai,setiap yang
akan di cintainya itu memanggilnya,pasti ia akan
segera datang kepadanya,dan meninggalkan seluruh hal
yang menyibukkannya,kecuali dalam hal-hal yang sangat
darurat sekali.

Sudah saya katakan juga,bahwa cinta Allah tidak
memandang waktu.Dalam hal ini Allah akan menerima kita
dalam waktu dan keadaan apapun.Bukankah Allah sudah
berfirman : " Apabila hambaKu meminta
kepadaKu,katakanlah wahai Muhammad,sesungguhnya Aku
sangat dekat,Aku akan memperkenankan do'a orang yang
meminta padaKu,maka hendaklah kamu berdo'a dan beriman
kepadaKu....." 

 
> 
> 2. Apakah kita sanggup menjauhi maksiat bila maksiat
> itu 
> sudah menjadi suatu ketetapan kepada kita disebabkan
> kita 
> telah melakukan / memilih menjalankan sesuatu
> sunatullah 
> tertentu ?

Setiap maksiat bisa di jauhi.Dan akan sanggup di jauhi
oleh siapapun,asalkan memang bertekad bulat dari
dirinya sendiri.

Bila kita telah memilih suatu jalan,atau sunnatullah
tertentu,di lihat apakah jalan itu sesuai dengan Al
Qur'an dan Sunnah ?.Kalau berlainan dengan Al Qur'an
dan Sunnah,masih ada pintu untuk merubahnya dan jalan
untuk taubat ke arah yang benar.

" SesungguhNya Allah maha penerima  taubat seseorang 

".
> 
> 3. Di Indonesia, banyak kita jumpai orang islam 
> beramai-ramai dan berlama-lama "membaca suatu
> perkataan 
> dalam bahasa Arab sehingga mereka terlihat seperti
> orang 
> mabuk", yang kata mereka itu adalah zikir kepada
> Allah. 
> Adakah zikir seperti itu yang Puan maksudkan dalam 
> pernyataan puan di atas ?

Saya tidak tahu,perkataan dzikir semacam apa yang
dibaca orang ramai-ramai di Indonesia itu,jadi saya
belum bisa menetapkannya,sampai saya tahu betul apa
yang dibaca mereka.

Dzikir yang saya maksudkan adalah : " Mengingat Allah
dimana saja kita berada,hati kita selalu terpaut
denganNYa.Bukan hanya sekedar baca
Subhanallah,Alhamdulillah dan sebagainya itu,tetapi
ingatan kita selalu bersama Allah.Kita
melakukan,mengatakan sesuatu lidah dan perbuatan kita
selalu ingat Allah,bahwa apa yang kita lakukan dan
katakan ini ( tentu mengenai hal-hal yang baik
),adalah semata-mata karena Allah saja,tidak lebih
karena itu.

Setiap gerak dan langkah serta detik-detik nafas yang
kita hirup dan keluarkan,bayangan kita selalu ingat
pada Allah. ( Hal semacam ini tentu akan sangat sulit
dilaksanakan kecuali bagi mereka yang membiasakan diri
untuk itu,dan ini adalah tingkatan Cinta yang sudah
cukup tinggi,tidak semua orang dapat merasakan hal ini
)

 
> 
> 4. Banyak orang yang telah pandai membaca, pandai 
> menghafal, pandai meneliti dan pandai menelaah
> Al-Qur'an, 
> yang dengan itu mereka telah melakukan berbagai
> seminar 
> tentang Al-Qur'an, akan tetapi sepertinya Al-Qur'an
> hanya 
> untuk itu. Benarkah demikian maksud Puan ?

Al Qur'an bukanlah sekedar untuk di seminarkan.tetapi
merupakan way of life manusia.Al Qur'an merupakan
Tuntunan hidup manusia untuk mencapai Cinta dan
KeridhaanNya.

Maksud saya adalah dengan jalan mendekati ( tentu
disni belajar dengannya ) orang-orang yang tahu ilmu
Al Qur'an,Ilmu Syar'i,kelak kita akan mendapatkan
percikan ilmu juga darinya.karena belajar tanpa
bimbingan seakan-akan seorang buta yang berjalan,yang
ia hanya  memakai tongkat,ia hanya dapat meraba-raba
saja.


 
> 5. Bergaul dengan orang-orang ahli Al-Qur'an dan
> Syar'i, 
> yang Puan tulis ini, apakah sama dengan yang di
> nomor (5) 
> di atas ? Tentang bergaul dengan orang shaleh, boleh
> tak 
> Puan jelaskan kepada hamba apa yang dimaksud dengan
> orang 
> shaleh ini. Jika saat ini di sekitar Puan atau di
> tempat 
> lain, sesiapakah mereka itu yang boleh hamba
> pergauli 
> sebagai layaknya orang shaleh ?

Kita bisa bergaul dengan siapa saja,meski dengan orang
jahat sekalipun,asal kita dapat menjaga diri
kita.Namun pergaulan dengan orang-orang shaleh,paling
tidak kita akan mendapat percikannya.

Yang dimaksud dengan orang shaleh disini adalah orang
shaleh yang selalu memberikan perbaikan ,kebaikan,baik
bagi dirinya sendiri,juga  pada manusia lainnya sesuai
dengan ajaran Islam dan tentu orang shaleh yang
berilmu.Bukan sekedar ahli ibadah yang tanpa
ilmu.Amal,Ilmu dan Iman saling berkaitan dengan
seorang shaleh.beramal tanpa berilmu sama dengan makan
sayur lodeh tanpa garam,rasanya hambar.

Berilmu tanpa beramal sama dengan pohon yang tak
berbuah.Ada pohonnya tapi tak ada buah dan hasil dari
ilmunya itu.baik untuk dirinya sendiri,apalagi untuk
orang lain,yang akan memetik buahnya.

Orang berilmu dan mengamalkan ilmunya,tapi tak ada
iman didada terhadap Allah yang Esa,sangat banyak di
dunia ini.Kafir,Musyrik,dan semacamnya,mereka
mempelajari Al Qur'an bisa mengamalkan isi Al Qur'an
dari sisi ilmu alamnya saja ( Ayat kauniyah ) .

 Al Qur'an bukan sekedar ilmu agama saja di
dalamnya,Ilmu alam justru lebih banyak lagi,sehingga
siapapun bisa mengamalkan ilmu AlQur'an,mempelajari
dan mengamalkannya,Tapi di sana Iman didadanya tidak
ada,ia tidak percaya akan adanya Allah yang maha
Satu,menyembah Allah,mengerjakan segala
perintahNya,menjauhi larangannYa,dan sebagainya.


Ia tak percaya bahwa segala ilmu yang ada didunia ini
sumbernya adalah satu,yaitu Allah.Karena apa..? karena
Iman ( kepercayaan terhadap Allah itu yang belum,atau
tidak di pelajarinya ).

Demikian dulu dari saya.Wassalam.Rahima ( 34 thn )

__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.
http://taxes.yahoo.com/filing.html
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke