Assalaamu’alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu

> Sampai kini 'jujur' sajo ambo masih belum melihat 'beda' satu-partai
dengan
> partai lainnyo selain dari segi platform......, untuak misi-visi, tujuan,
> isi kampanye... podo wae.........masih bau naga...... termasuk partai yang
> katanya bersih sekalipun.......

Sanak Z, kalau kita mau lebih teliti, tentunya akan kita temui
perbedaan-perbedaan misi-visi, tujuan, isi kampanye partai-partai politik
yang ada. Pernyataan Sanak Z di atas itu apakah memang berdasarkan
penelitian yang mendetail terhadap misi-visi, tujuan dan program-program
partai peserta pemilu 2004 yang ada 24 itu? Kalau memang iya, tentunya patut
mendapatkan perhatian kita semua....;-)

Tetapi walaupun keadaannya seperti itu, dengan keadaan yang sama, belum
tentu parpol-parpol itu akan menghasilkan hal yang sama. Ambo menyarankan
agar mulai sekarang Sanak Z melakukan penelitian terhadap orang-orang
partai, yang mana kiranya yang bisa menjalankan program-program yang
disampaikannya dan menghasilkan sesuatu yang tangible... Untuk ini bukan
hanya mata zhahir dan logika kita saja yang diandalkan, tetapi perlu mata
hati untuk mengetahuinya.

> Apo ndak labiah elok Mr X caleg no 25 untuak DPR-RI dari Partai O mewakili
> Sumbar berkampanye di SUmbar dibanding Mr Y seorang Petinggi partai yang
> notabene bukan orang yang bisa di Sumbar.....sepertinya ini salah satu
> gimmick supayo ndak bisa digugat jika do'i jadi aleg nantinyo.....
> sssttt ini sepertinya semua partai....dan biasanya dilakukan dek pinpinan
> partai

Yang kita lihat kan cuma yang kampanye-kampanye yang besar aja kan? Belum
tentu caleg dari daerah tersebut tidak memaparkan program-programnya, hanya
mungkin perlu publikasi lebih luas saja. Tetapi pada dasarnya ambo setuju
dengan sanak Z.

> Yang ada hanya kampanye , cerita ini itu, program ini itu......pawai
> sana-sini... hahaha.... pembodohan politik kok kato rang di tipi

Yah ini kan karena keadaan rakyat Indonesia yang masih mau menjadi 'massa
yang diambangkan', sehingga dalam pemilu masih diperlukan kampanye-kampanye
dengan rapat umum, konvoi-konvoi dsbnya, yang sebetulnya tidak perlu kalau
partainya mengadakan kaderisasi yang benar dan rakyat pun secara aktif
melakukan kontrol terhadap partainya. Kalaupun ada partai yang melakukan
kaderisasi, jumlah kadernya kelihatan masih sedikit, tapi insya Allaah kalau
konsisten di masa depan akan membuat partai tersebut partai yang banyak
pendukungnya walaupun tidak perlu ikut-ikutan kampanye ke jalan-jalan.

> Soal cara pemilihan.....memanggapi kanda Irwan munir, di situlah sabananyo
> peluang caleg untuak memaksimalkan pemilih-nyo.....  kok kato pemerhati
> politik paralu pendidikan politik untuak rang banyak......fungsi tsb yo di
> partai dan di jurkam.....

Itulah pentingnya kaderisasi, karena bukan saja pendidikan politik, tetapi
pendidikan masyarakat dalam bidang-bidang lain pun bisa dilakukan, dan bukan
hanya waktu pemilu, tetapi bisa dilakukan sepanjang waktu. Sayangnya hanya
sedikit partai-partai yang melakukan hal ini. Kalau hanya mengharapkan
pendidikan politik dilakukan pada waktu kampanye, sepertinya nggak akan
efektif....

So what? Carilah partai yang mau melakukan pendidikan politik secara
kontinyu  bukan hanya pada waktu pemilu saja, dan orang-orangnya bisa
diharapkan (kalau kita belum bisa percaya pada mereka). Kalau kita hanya
terus mencari-cari hal-hal detail seperti yang memacetkan jalan lah, apa
lah, ambo yakin indak ado partai yang lepas dari kesalahan kecil dan kita
tidak akan menemukan pilihan kita. Willingness kita untuk berhenti di satu
tempat dan kemudian menentukan pilihan berdasarkan mata hati kita adalah hal
yang saat ini penting dilakukan....

Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Muhammad Arfian
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
090-6149-4886
"Isy Kariman Aw Mut Syahidan"

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke