Assalamu’alaikum wr.wb.,

DEMOKRASI

Apakah saya pengagum demokrasi? Entahlah. Tapi saya
menyukai kalau setiap orang diberi kebebasan
mengeluarkan pendapat, memilih dengan merdeka, jauh
dari intimidasi, provokasi, takut-takuti dan
sebangsanya.

Entah apa yang akan dikatakan Soeharto melihat cara
‘demokrasi’ yang tumbuh saat ini. Dimana setiap orang
boleh memilih, boleh mengeluarkan pendapat dengan
bebas. Berbeda sekali dengan jaman ketika dia
memerintah. Kita tentu masih ingat betapa takutnya
Soeharto dengan persaingan. Partainya watu itu
diharuskan memenangkan pemilu dengan
semutlak-mutlaknya. Maka partai-partai lawan harus
diikat erat-erat dan mulutnya disumpal  sebelum diadu
dengan partai Soeharto yang bebas bersuara sendiri,
bersorak sendiri. Dan sesudah itu mereka bangga sekali
kalau bisa menang sampai 99% di daerah-daerah. Begitu
pula untuk pemilihan kepala-kepala daerah. Untuk
tingkat kota/kabupaten maupun propinsi boleh ada tiga
calon, tapi sejak awal sudah diketahui secara umum
bahwa yang dua hanya sekedar pemantas. Bahkan kalau
terjadi, pemantas itu sampai menang  seperti kasus
Ismail Suko menjadi gubernur Riau, Soeharto punya cara
untuk menganulirnya. Sedangkan untuk memilih presiden,
Soeharto takut sekali kalau ada calon lain, maka
setiap kali ‘pemilu’ dia harus muncul sebagai calon
tunggal. Hebat nian Soeharto. Dia bisa menguasai
bangsa ini dengan sesukanya selama jangka waktu
puluhan tahun.

Sekarang, negeri ini akan memilih presiden dan wakil
presiden secara demokratis sekali, semua warga negara
yang sudah berumur 17 tahun atau lebih akan ikut
memilih.  Baru pertama kali ini cara seperti ini
(akan) dilakukan. Cukup menarik. Terlepas dari rasa
suka atau tidak suka terhadap sistim demokrasi,
menurut pendapat saya cara pemilihan secara demokrasi
seperti ini, satu orang satu suara untuk menentukan
pilihan baik untuk memilih anggota legislatif maupun
untuk memilih kepala negara, gubernur, bupati dan
seterusnya sangat bagus dan mudah-mudahan lebih bisa
dipertanggung jawabkan.

Perubahan cara memilih ini merupakan bagian dari
perubahan aturan yang ada dalam UUD 45. Sangatlah
terheran-herannya saya, ada tokoh-tokoh sepuh negeri
ini menghendaki agar  pengaturan negeri ini
dikembalikan ke UUD 45 yang tidak direvisi. 

Sejauh ini sudah ada empat capres confirmed yaitu,
Megawati, Amien Rais, SBY dan Wiranto. Masih mungkin
ada dua calon lagi mewakili PKB dan PPP. Baru ada satu
orang cawapres confirmed yakni Yusuf Kalla yang akan
berduet dengan SBY. Benar-benar hanya Allah saja yang
tahu siapa yang akan dijadikan Allah pemimpin negeri
ini untuk lima tahun kedepan. Dan ini adalah saatnya
kita berdoa, memohon kepada Allah SWT agar kiranya
Allah menjadikan seorang pemimpin yang benar-benar
amanah dan jujur untuk memimpin bangsa kita yang besar
ini. 

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Lembang Alam


=====

St. Lembang Alam




        
                
__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Photos: High-quality 4x6 digital prints for 25˘
http://photos.yahoo.com/ph/print_splash
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke