----- Original Message ----- From: "Anak Kost H. Ridho" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, May 06, 2004 8:14 PM Subject: [Alumni 13] Sekilas potret anggota Polri....
> Terlepas dari brutal dan nggak brutal....sikap POLRI, > saya comotin Tulisan ringan dari milis seberang, > Sekilas potret kecil kehidupan anggota POLRI, > pada level bawah..... > > Cukup menarik untuk di simak, > > ----- Original Message ----- > From: sidikpamungkas > > Saat saya ngeluyur untuk berolah raga pagi, eh mendadak ketemu sama > bripka Jono (hehehe bukan kopral Jono), yang kebetulan bersama 2 > orang rekannya sedang patroli menggunakan mobil KIA Carrens. Wuah > bukan main gagah seragamnya, apalagi dilengkapi dengan atribut2 yang > mengkilap keemasan plus sepatu boot yang gagah sekali. Kebetulan > perutku lagi lapar, maka dengan "tujuan" tertentu, kuajak beliau2 > ikutan jajan sarapan nasi pecel plus teh pahit nya kang Kromo. Eh .. > pucuk diminta ulam tiba, beliau2 mau .. sambil menunggu waktu untuk > menjaga perempatan yang dikala pagi cukup semrawut. Matahari masih > bersinar malas2an, kami berempat asyik menikmati nasi pecel .. > rempeyek kacang plus teh pahit panas. Dengan trik2 tertentu, diulas > dengan rayuan dan pujian maka keluarlah cerita nyata yang diharap > kang mBat. > > Bripka Jono selalu berjalan bertiga dengan briptu Deden dan seorang > siswa secaba bernama Horas Tarigan, mereka mengendarai mobil KIA > Carrens (yang kabarnya setengah sumbangan dari KIA Indonesia yang > dimotori oleh bung Hendro Priyono?) sejak kl. tujuh bulan lalu. > Mereka bertugas menyusuri lingkungan tertentu di wilayah polseknya, > atau biasa disebut polisi RW oleh lingkungan setempat. Memang mereka > menyusuri lingkungan kl. enam sampai sepuluh RW, namun pada jam2 > lalu lintas sibuk mereka ikutan mengatur diperempatan tadi. Oooo .. > jadinya semacam polisi teritorial tho? Hehehe ... menggantikan > fungsi2 Koramil dan babinsa-nya? Sambil berjalan mereka memantau > keamanan dan situasi lingkungan RW RW yang dibawah penugasannya, > sambil memberi petunjuk kepada hansip2 (termasuk di komplek ku) yang > bertugas. Dan mereka dimonitor oleh Polda melalui GPS yang ada > dimobilnya, dan berkomunikasi dengan Polres plus Polsek nya dengan > radio trunking Motorolla. Wah enak dong pak, pancingku, sedap banget > puter2 pakai mobil yang masih kinyis2. Hehehe pak, sahutnya, namun > kita pasti nombok. Lho? Iya pak, lha jatah bensin cuma seliter untuk > satu shift (mereka tugas cuma malam atau siang doang, bergantian > dengan shift lain). Hahaha .. seliter cuma paling2 menjangkau 4 - 5 > km dengan kondisi lalulintas begini? Emang selebihnya mesti digenjot > kayak sepeda? Ya kami lah yang mengusahakan bensinnya, untungnya > banyak pengurus RW atau person pengusaha plus warga2 disini yang mau > mengerti, setiap saat ... entah seminggu sekali atau sebulan sekali > mereka memberi amplop. Iya itu yang digunakan buat beli bensin, > ganti oli, memperbaiki kalau ada kerusakan2 mobil dan jamu supaya > kuat begadang malam. Emang ndak ada anggaran patroli? Hehehe bapak > ini guyon ya? Lha emblem2 alias atribut yang mengkilat keemasan ini > kami musti beli lho. Woalah bukannya itu dibagi dari kesatuan > masing2? Enggak pak, malah kadang kami mesti nebus jatah sepatu. > Modar tenan ... lha trus soal senjata? Lha kami bertiga cuma bawa > satu pistol, yang sudah cukup uzur. Inipun ngambil jatahnya mesti > ngantri dan ngasih pelicin, daripada patroli bawa ulegan sambel. > > Kami juga mesti nanggung beaya2 dikesatuan kami (sabhara?), semua > kesatuan pasti nanggung sebagian biaya pos atau kantor masing2. > Polantas yang pakai mobil patroli ya punya jatah "setoran" tertentu. > Petugas dimarkas (entah Polsek atau Polres) juga punya tanggungan > buat merawat barang2 atau inventaris yang digunakannya. Kecuali > kalau komandannya (kapolsek atau kapolres .. kapolda?) ulet dan > ubet serta punya potensi untuk lobby2 tertentu (asal ndak negatip), > ya beban kami jadi berkurang. Makanya kalau bapak lapor kehilangan > atau apapun, kan petugasnya mesem2 sambil berusaha ngasih kode. > Bapak jangan salah ngerti, duwit2 itu bukan kami pakai sendiri, > sebagian (sebagian besar?) ya disalurkan ke komandan untuk > kelangsungan operasi kami. Entar kami ndak patroli, trus banyak > maling .. lha warga langsung misuh2i dan menghujat polisi, ya > terpaksa lah pak, kita bina hubungan yang mutual benefit. Weleh jadi > pinter deh pak bripka Jono.Lha kalau njaga demo? Bisakah mutual > benefit? Kalau lapar ya emongsi yang mendominasi ... demi nasi. > > Lha trus rumah bapak Jono di komplek polisi ya? Disediakan rumah > gitu? Hehehe pak .. pak, mana ada lagi komplek yang cukup untuk > semua anggota polisi. Ya saya ngontrak sendiri pak. Lho? Lha gajinya > apa cukup untuk menanggulangi semua kebutuhan? Bapak kok lucu sih, > hehehe .. coba dipikirlah pak, kebutuhan kita kan banyak. Mana ada > makanan, pakaian, uang sekolah anak, kontrak rumah, dana untuk > kendaraan (sepeda motor) dan lain2. Kalau kesehatan masih > mendinglah, bisa ke poliklinik, beras masih dapat jatah. Gaji kami , > tuh take home pay (walah makin pinter pak bripka) ndak sampai bikin > bapak terkejut, ... mana mungkin juta2an sih. Trus nutup biaya > hidupnya gimana? Ya pinter2 lah pak, amplop2 dari RW RW .. > pengusaha yang bersahabat .. warga yang simpati, ya ndak semua buat > nutup beaya operasi kantor dan kendaraan, sebagian kami bawa pulang > buat nambah2. Itu belum kita mesti spare atawa nyimpen dana buat > jaga2, siapa tahu lulus test untuk sekolah lagi. Tanpa sekolah kan > kita ndak bisa atau sulit naik pangkat. Untuk sekolah, dari test > sampai pendidikannya nanti, semua perlu "pelicin", kalau tidak > hehehe ... kita perlu otak dan power semacam six million dollars > man. Tekanan yang kita terima cukup berat pak, makanya mohon maaf > kalau kita kadang2 jadi ketelepasan tindak atau kata. > > Saya menerawang, betapa berat hidup polisi (bawahan) apabila mereka > tetap berpegang pada sumpah mereka, mau bertindak baik .. correct .. > sopan dan terhormat, seperti pak bripka Jono ini. Apabila khilaf > atau iman ndak kuat, kan jadilah mereka oknum yang bertindak gila .. > memeras .. menekan .. dan sak piturute. Salah2 malah kong kali kong > (hehehe jadi kingkong nya) dengan maling2 atau usahawan gila dst, > yang kemudian mengadakan transaksi bagi hasil (semacam KSO nya > telkom kemaren, atau mirip kerjasamanya PAM Jaya). Bukan lagi jadi > petugas yang melayani dan melindungi warga, namun melayani dan > melindungi maling atau penjudi atau germo. Untungnya masih banyak > petugas yang bermartabat seperti bripka Jono. Ditengah tekanan multi > dimensi di kesatuan polisi, mereka masih patuh menjalankan tugas > secara baik dan respek terhadap warga serta lingkungan tugasnya. > Cuma atasan2 yang pangkatnya sudah pamen keatas, atau pama yang > punya posisi kunci (lantas atau reserse ... ekonomi khususnya) yang > bisa hidup tenang. Bahkan ada (banyak?) yang hidup mewah melimpah, > apalagi kalau punya "partner" yang basah. Basah .. basah .. basah .. > mandi madu ... uu .. uu ..uu. Namun nasib pama kebawah, kalau ndak > punya kontrak jadi centeng atau tukang pukul di dumah hiburan atau > jadi body guard atawa debt collector boss2 besar, ya tetap saja > hidup dibawah tekanan. Matahari makin terang, pecel habis ..rempeyek > se'ep .. teh habis, lalu lintas makin ramai, maka pamitlah bripka > Jon dan dua temannya. Sambil mengucap terima kasih atas sarapannya, > dua kali dia menjabat tanganku dengan ekpresi haru. Dia memberi > hormat salut untuk pamit, sambil menanya alamatku. Namun saya > bilang ... entar kita ketemu lagi waktu lain ditempat yang sama. > > Semoga masih banyak polisi yang punya dedikasi seperti bripka Jon > dan dua rekannya tadi. Mereka mesti menjalankan tugasnya bak pemain > sirkus keseimbangan, jalan diatas seutas tali terseok pelan, kurang > sabar atau kurang tabah atau kepingin gampangnya .. ya gedebug jatuh > ke kenistaan dan dipenuhi hujatan serta maki2an. Apalagi sambil ber > akrobat, mereka melihat dengan jelas sekelompok orang dengan segala > kekuasaan dan kemudahan, bisa berkenduren uang negara. Selamat > bertugas ..... sayup2 ku dengar lagu kopral Jon diradio kang > Kromo, ... oo .. oo .. oo .. kopral Jono, engakulah idaman setiap > wanita .. eh warga. > > Sidik Pamungkas > -------------------------- > Apa bapak2 ibu2 di DPR atau dibirokrat ndak > pernah mau mikirkan nasib para brigadir yang > punya tanggung jawab cukup berat? > > > > > -= AKHR =- > ---------------------------------- > We are not separated miles away > Only mails away.. > ---------------------------------- > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~--> > Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. > Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! > http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IYOolB/TM > ---------------------------------------------------------------------~-> > > > Yahoo! Groups Links > > <*> To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/alumni13/ > > <*> To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: > http://docs.yahoo.com/info/terms/ > ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________