"Assalamualaikum WW"

Email dari tetangga sebelah.....

Begin forwarded message:

Date: Mon, 31 May 2004 10:58:44 +0700
From: "Prayudhi Azwar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Patra Azwar (E-mail)" <[EMAIL PROTECTED]>, "AZMI S. Kar (E-mail)"
<[EMAIL PROTECTED]>,    "Dody Weready (E-mail)" <[EMAIL PROTECTED]>,    "Eveminessy 
Azwar
(E-mail)" <[EMAIL PROTECTED]>,  "Rasidin Azwar (E-mail)" <[EMAIL PROTECTED]>,   "Vira 
Ny Dodi (E-mail)"
<[EMAIL PROTECTED]>,    <[EMAIL PROTECTED]>,    <[EMAIL PROTECTED]>,    "Nasrul
- FMT PET" <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>,
<[EMAIL PROTECTED]>,    <[EMAIL PROTECTED]>,    "Anaswir" <[EMAIL PROTECTED]>,  
"Eveminessy Azwar"
<[EMAIL PROTECTED]>,    <[EMAIL PROTECTED]>,    "Nasrul
(E-mail)" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: FW: 7 Alasan kenapa tidak memilih SBY


-----Original Message-----
From: Amir [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 31, 2004 4:59 AM

7 Alasan kenapa Saya tidak memilih SBY

1. Tidak memegang teguh amanat
Seperti diketahui, SBY sudah bersumpah atas nama Tuhan
saat dilantik sebagai Menko Polkam untuk bekerja sebaik-baiknya. 
Tetapi karena lebih mementingkan ambisi pribadinya, ia mengundurkan 
diri. Justru disaat negara sedang mempersiapkan hajatan nasional, 
pemilu legislatif.

2. Tidak dapat mewujudkan keamanan
Sesuai tanggungjawabnya sebagai Menkopolkam, seharusnya beliau bisa 
menciptakan keamanan di seluruh Indonesia. Tetapi prestasinya tidak 
seperti yang diharapkan.
Darurat militer di Aceh tidak berhasil menangkap tokoh kunci GAM. 
Kerusuhan Ambon & Poso, tidak dapat dituntaskan, sehingga sering 
terjadi insiden2 lanjutan.
Kasus-kasus kejahatan, narkotik, peledakan bom dan terorisme yang 
marak. 
 
3.Melakukan kebohongan publik
Untuk mendapatkan simpati, Ia mengaku telah dikucilkan dari kabinet. 
Tetapi simaklah kesaksian Agum Gumelar berikut :
..............................
Dalam kesempatan itu Agum juga membantah isu
pengucilan terhadap bekas Menko
Polkam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebaliknya,
lanjut Agum, SBY adalah
orang kepercayaan Megawati. "Menurut analisis saya,
tidak ada pengucilan terhadap SBY. Saya melihat dia
sebagai orang kepercayaan ibu Megawati. Statemen Pak
Taufiq mengopinikan dia seolah-olah teraniaya. Itu
yang terjadi. Sekarang dia (SBY) sudah menjadi
figur yang populer," ujar Agum.
................................
Bukankah ceritanya itu SBY memberitahu dan minta ijin
presiden bahwa dia mau keluar negeri. Presiden kasih ijin. Lagi SBY di
luar negeri, presiden ngadain rapat kabinet. Karena tahu SBY lagi di
luar negeri, presiden melalui Setneg tidak mengundang SBY. Ketika
pulang dari luar negeri, dibuatlah cerita bahwa dia dikucilkan karena
ada rapat kabinet, dia gak dapet undangan. Begitulah, kenyataan bisa
diplintir. Emang gak ada nyang bohong, tapi gak semua diungkapkan.

4. Manfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi
Beberapa saat sebelum pemilu. Ia membuat iklan layanan masyarakat 
mengenai pemilu. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh seorang 
Menkopolkam di jaman 
Habiebie dan Soeharto. Ini sungguh mengherankan, karena boleh dikata 
saat pemilu 1999 keadaanya lebih mengkhawatirkan dibanding sekarang. 

5.Tidak Jujur
SBY selalu menunjukan seolah-olah tidak berniat menjadi presiden. 
Dalam suatu kesempatan, dia bersedia jika ada beberapa partai yang 
mencalonkannya.
Ambisi menjadi presiden beliau berhasil ditutupi dengan sangat rapi. 
Tetapi simaklah pengakuan S. Budhisantoso, Ketua Umum Partai 
Demokrat berikut :
...........
SBY akhirnya diajak untuk ikut serta merencanakan dan
mempersiapkan kelahiran parpol tersebut. Kejadinya,
selepas SBY gagal bertarung dalam memperebutkan kursi
wakil presiden yang ditinggalkan Mega pada tahun 2001.
Sidang Istimewa MPR yang menurunkan Gus Dur dan
menaikan Mega itu, memilih Hamzah Haz sebagai wakil
presiden. ''Nah, saat pendirian itu, beliau (SBY, red)
sendiri ikut merencanakan, mempersiapkan partai ini.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dirancang
oleh beliau.''
..........
(keterangan : SBY kalah dengan Hamzah Haz dalam pemilahan Wapres 
oleh MPR)

6. Tidak mempunyai konsep jelas dalam mengelola negara
SBY bilang dia bertemu Nurcholis Majid untuk meminjam konsepnya. 

7. Mantan ABRI/ TNI
Sebenarnya bukan masalah mantan militernya. Tetapi karena belum 
adanya penyelesaian yang jelas dari masalah-masalah HAM, 
penyalahgunaan wewenang dan korupsi yang dilakukan oleh oknum 
militer semasa Orde Baru sampai sekarang. Penyelewengan tersebut 
termasuk penguasaan HPH, pengkaplingan laut seperti pengerukan pasir 
di Batam, pembekingan cukong-cukong kayu, dll. 
Saat ini banyak bekas pejabat militer Orde Baru yang menjadi tim 
kampanyenya. Tentu akan menambah kesungkanan untuk mengusut senior-
seniornya di militer.
***

www.rakyatmerdeka.co.id
------------------------
Selasa, 25 - Mei - 2004

Wiranto Diinterupsi, Agum Curhat...

Jakarta,RM Talkshow calon presiden (capres) RI yang
menghadirkan Wiranto sebagai nara sumber utama, di
Gedung Pusat Kegiatan Penelitian Unhas, kemarin
diwarnai 'hujan' interupsi dari kelompok mahasiswa
yang tergabung dalam Forum Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) se Universitas Hasanuddin (Unhas).

Interupsi itu berawal dari kebijakan panitia melalui
moderator Irwan, bekas ketua BEM Fakultas Teknik
Unhas, yang tidak memberi kesempatan pada Forum BEM
se-Unhas, menyampaikan sembilan visi kebangsaan yang
dirumuskan forum ini. Padahal Forum BEM se Unhas sejak
jauh hari sudah mempersiapkan rumusan visi kebangsaan
yang terangkum dalam sembilan item, untuk disampaikan
pada capres Wiranto.

"Kami sangat kecewa atas kejadian ini. Bukan apa-apa,
kita sudah ada kesepakatan bersama dengan panitia
untuk menyampaikan visi-misi kami yang termuat dalam
sembilan visi kebangsaan. Tapi kenyataannya, moderator
tidak memberikan kesempatan," ujar Dewi Hastuti S,
bekas presiden BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Unhas, periode 2002-2003.

Memang, begitu Wiranto usai menyampaikan gagasannya,
tidak ada kesempatan yang diberikan oleh moderator
kepada floor. Sebaliknya, moderator hanya memberi
kesempatan pada tiga panelis, masing-masing Ishak
Ngeljaratan, Dr Marzuki DEA, dan seorang dari unsur
mahasiswa.

Terlepas dari kekecewaan mahasiswa yang tergabung
dalam Forum BEM se Unhas itu, dalam pemaparannya
Wiranto sempat mengklarifikasi sejumlah hal. Antara
lain, kesediaannya untuk hanya menjadi presiden dalam
satu periode. Intinya, dia menyatakan hanya akan
menjadi presiden (jika terpilih) pada periode
2004-2009.

Pada kesempatan itu, Wiranto menjelaskan pula tentang
visi dan misinya dalam membangun Indonesia. Dikatakan,
Indonesia dahulu merupakan wadah yang berisi
cita-cita, semangat dan ikatan-ikatan yang sedemikian
kuatnya.

"Namun selama lima tahun belakangan ini, kita terjebak
dalam suasana yang saling menyalahkan. Hal ini membawa
Indonesia masuk dalam suasana disharmoni, sehingga
tidak jelas arah yang dituju. Ini bermuara pada
ancaman disintegrasi bangsa," Wiranto mengingatkan.

Wiranto juga menyatakan bahwa pada awal masa reformasi
dirinya sebetulnya berpeluang menjadi presiden. Itu,
andaikan dirinya ambisius dan mau memanfaatkan
situasi. "Tapi karena saya menyadari kepentingan
bangsa dan negara, ya saya menyerahkannya pada
mekanisme konstitusi dan keinginan reformasi," kilah
capres bernomor urut satu ini.

Kalau Wiranto ke Makassar, Cawapres Agum Gumelar
disibukkan oleh berita penonaktifan dirinya dari
posisi Menteri Perhubungan. Kemarin, Sekretaris Negara
Bambang Kesowo memastikan, surat penonaktifan Agum
dari posisi Menteri Perhubungan sudah ditandatangani
Presiden Megawati. Menurutnya, penonaktifan Agum yang
bekas Danjen Kopasus ini dituangkan dalam keputusan
presiden (keppres). Hanya saja, Bambang tidak mau
mengungkapkan nomor berapa Keppres tersebut. Dia
mengaku lupa nomornya. Alasannya, keppresnya masih
berada di meja Presiden Megawati. ''Pokoknya, Ibu
Presiden telah menandatangi Keppres pada dua tiga jam
yang lalu,'' kata Kesowo.

Penonaktifan Agum, lanjut Kesowo, bukan berdasarkan
permintaan dari menteri yang bersangkutan. Tapi,
berdasarkan keputusan KPU yang menyatakan Agum menjadi
salah satu cawapres pada pilpres mendatang. ''Sampai
saat ini tidak ada surat permintaan (resmi) dari Pak
Agum. Penonaktifan hanya berdasarkan peraturan KPU,''
jelasnya.

Agum sendiri sampai kemarin, masih menjalankan
tanggungjawabnya sebagai Menteri Perhubungan. Menurut
Kabiro Hukum dan Humas Departemen Perhubungan
Swihandoyo, kemarin, Agum masih ngantor seperti
biasanya. "Pak Agum tetap masuk kantor seperti
biasanya. Malahan, kita belum tahu Pak Agum sudah non
aktif apa tidak," ungkapnya.

Entah apa sebabnya, saat berada di Bandung kemarin,
Agum yang juga cawapres PPP tiba-tiba curhat. Isinya,
mulai soal perkenalannya dengan Megawati sampai isu
pengucilan SBY.
Curahan hati itu disampaikan Agum saat berbicara dalam
acara Pemantapan
Program Kerja Sektor Perhubungan, di Pusat Pendidikan
dan Latihan PT KAI, Bandung.

Dia mengawalinya dengan kisah perkenalan dirinya
dengan
Presiden Megawati. Dikatakan Agum, dirinya mengenal
Megawati pada tahun 1993.
Saat itu Agum menjabat sebagai Danjen Kopassus.

"Sebagai Danjen Kopassus, saya diminta oleh Panglima
TNI, untuk mengamankan
Kongres PDI tahun 1993 di Medan. Mendapat perintah itu
saya harus memotret apa
kondisi sebenarnya, dan itu hanya bisa diperoleh lewat
kejujuran," tutur Agum.

Agum kemudian bergerak, mencari tahu kondisi
sebenarnya di lapangan. Hasilnya,
kata Agum, dirinya menemukan fakta 95 persen peserta
kongres PDI menginginkan
Megawati menjadi Ketua Umum. "Dalam hati saya
bertanya, untuk apa melakukan intervensi. Dan akhirnya


terpilihlah Ibu Megawati sebagai Ketum PDI. Itu
pertama kali saya mengenal Ibu
Megawati," ungkap Agum.

"Apa hadiahnya untuk saya? Saya dipukul oleh stick
nomor satu. Saya harus
meninggalkan anak buah saya, meninggalkan Baret Merah,
dan bertugas di Bukit
Barisan (Kasdam Bukit Barisan)," kata Agum.

Semenjak itu, hubungan Agum dengan Megawati kian
dekat. Agum bahkan mengaku
sempat memberikan masukan kepada Megawati, termasuk
soal perpecahan di tubuh
PDI.

"Pada September 2003, saya berkesempatan berbicara
dengan Ibu Megawati. Saya
bilang, saya bukan orang PDIP, tapi saya sedih melihat
gontok-gontokan di
tubuh PDIP. Kalau terus begini, saya yakin PDIP akan
kalah di Pemilu 2004 oleh
Golkar," ungkap Agum.

"Saya juga mendengar bahwa Golkar akan memajukan
Wiranto sebagai capres, maka
Ibu Megawati perlu pendamping yang tepat, yang bisa
menguatkan posisi Ibu
Megawati. Saya katakan ada dua nama, pertama SBY dan
Jusuf Kalla.
Itu yang saya sampaikan kepada Ibu Megawati 8 bulan
lalu," tambah Agum.

Namun kenyataan berkata lain, SBY memilih maju sendiri
sebagai capres lewat
Partai Demokrat. Agum mengaku tidak tahu apa yang
melatarbelakangi langkah SBY
ini. "Saya tidak tahu kenapa, tapi SBY kini menjadi
capres. Dan dalam saat ini,
Jusuf Kalla terpukau oleh SBY dan meninggalkan
kabinet," tukas Agum.

Dalam kesempatan itu Agum juga membantah isu
pengucilan terhadap bekas Menko
Polkam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebaliknya,
lanjut Agum, SBY adalah
orang kepercayaan Megawati. "Menurut analisis saya,
tidak ada pengucilan terhadap SBY. Saya melihat dia
sebagai orang kepercayaan ibu Megawati. Statemen Pak
Taufiq mengopinikan dia seolah-olah teraniaya. Itu
yang terjadi. Sekarang dia (SBY) sudah menjadi
figur yang populer," ujar Agum. (RMA/JPNN)



-- 
Wassalam,
Anaswir <[EMAIL PROTECTED]> 

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke