dek Ahmad, email saya terdiri dari 2 paragraph, jgn dipotong, ini saya ulangi lagi :

"rasanya tidak menjawab substansi persoalan yg sebenarnya. Mau seorang atau seribu 
orang aleg DPR pun kesana, yg jadi persoalannya adalah mengapa kedua tanker itu dijual 
? dan kok dijualnya ke panawar peringkat dua ? 

btw, saya tdk dlm posisi membela siapa-siapa, dan sayapun tidak bisa menjawab kenapa 
mereka rombongan kesana, krn belum dpt info sama sekali. Jika kemudian prosedur yg 
ditempuh oleh para aleg itu salah, ya wes...biarkan hukum yg bicara. But, jgn hanya 
melihat dari satu sisi saja, let see the other side of the story"

```
jadi saya tidak membenarkan aleg DPR juga khan ? kurang relevan kalau adek memakai 
kaidah "tujuan tidak menghalalkan cara". 

wassalaam,
Ronald,




---------- Original Message ----------------------------------
From: "Ahmad Ridha" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak  1993)" 
<[EMAIL PROTECTED]>
Date:  Thu, 24 Jun 2004 14:25:05 +0700

>Ronald P. Putra writes: 
>
>> rasanya tidak menjawab substansi persoalan yg sebenarnya. Mau seorang 
>> atau seribu orang aleg DPR pun kesana, yg jadi persoalannya adalah 
>> mengapa kedua tanker itu dijual ? dan kok dijualnya ke panawar peringkat 
>> dua ? 
>
>Dari yang saya lihat diskusi ini membicarakan dua hal yang berbeda walaupun 
>terkait sehingga agak-agak 'kurang nyambung', yakni: 
>
>1. masalah penjualan tanker oleh pertamina 
>
>2. masalah kunjungan para anggota DPR 
>
>Kedua masalah ini harus dipisahkan karena benar salahnya Pertamina pada 
>masalah pertama tidak otomatis menentukan benar salahnya para anggota DPR 
>pada masalah kedua. 
>
>Mungkin suatu ungkapan yang pernah saya singgung bisa berlaku di sini yakni 
>"tujuan tidak menghalalkan cara". Maksudnya adalah katakanlah para anggota 
>DPR bertujuan baik dengan kunjungan tersebut. Akan tetapi tidak secara 
>otomatis membenarkan (atau juga menjadikan salah) kunjungan tersebut. Sama 
>halnya dengan banyak 'studi banding' yang dilakukan dengan tujuan baik namun 
>kadang tergelincir. 
>
>Mohon maaf jika kurang berkenan. 
>
>Allahu a'lam. 
>
>Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
>
>Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
>(l. 1980 M/1400 H) 
>
>
>____________________________________________________
>Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
>http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
>____________________________________________________
>
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke