As. WW
Dunsanak di Palanta, iko ambo copykan carito dari lapau sabalah ...

Maling Ayam dan Meriam Belina 
Oleh S. Sinansari ecip 
 
Seorang laki-laki setengah baya sedang terbaring
santai di rumah sakit.
Namanya Mat Dra'i. Dia mengenakan piyama warna hijau
muda, sewarna dengan cat dinding kamar yang berpendingin.
Televisi layar lebar siang ini sedang
menayangkan sinetron keluarga dengan Meriam Belina
memerankan nenek yang lincah dan bawel.
Rambutnya yang asli ubanan tergerai sampai ke punggungnya
yang sudah membungkuk seperti udang goreng. 
 
''Bapak siap menerima pertanyaan?'' tanya laki-laki
yang duduk sopan di kursi yang berada di samping tempat tidur. 

Mat Dra'i tidak merasa menerima kehormatan. Sudah
tiga hari dia terpaksa
dirawat di rumah sakit karena paru-parunya basah
terus. Maklum, dalam menjalankan profesi permalingan 
Mat Dra'i selalu mengambil waktu malam
hari. Pada dinihari, ayam dengan mudah dicuri
setelah disodori brambang merah yang diremas-remas. 
 
''Silakan Anda bertanya,'' ujar Mat Dra'i sambil
membetulkan selimut tebal yang tidak menutupi lututnya. 
 
Seorang lelaki yang lain menyiapkan alat perekam
suaranya. 

''Apakah Bapak tidak sengaja mencuri ayam?'' 

''Yang namanya mencuri adalah kegiatan yang
disengaja, Pak Polisi.'' 
 
''Hasil curian Bapak untuk apa?'' 
 
''Bagi saya mencuri adalah mencari nafkah. Karena
itu, hasil curian saya adalah untuk menghidupi keluarga.'' 

''Keluarga Bapak berapa?'' 
 
''Tinggal saya dan istri.'' 
 
''Apakah hasil curian tidak cukup hingga tiap hari
harus mencuri ayam?'' 
 
''Saya harus memikirkan hari tua kami. Kalau saya
meninggal lebih dulu, maka harus tersedia cukup uang 
untuk istri. Anak-anak saya sudah mandiri.'' 
 
''Apa pekerjaan anak-anak Bapak?'' 
 
''Mencuri ayam.'' 
 
''Jadi Bapak sengaja mendidik mereka untuk itu serta
mewariskan nilai-nilai permalingan?'' 
 
''Ya.'' 

''Sudah berapa kali Bapak mencuri?'' 
 
Mat Dra'i terbatuk-batuk keras. Pertanyaan itu tidak
disukainya. Dadanya naik turun dengan kencang. 
Kedua polisi meredakan Mat Dra'i dengan
mengoleskan minyak tertentu pada dada maling yang
tidak mau pensiun ini.
Cairan yang lain didekatkan ke hidung Mat Dra'i yang
cupingnya kembang kempis. 
 
''Sudah berapa hasil curian Bapak?'' 
 
Mat Drai terbatuk-batuk lagi dengan lebih keras. 
 
''Untuk apa hasil curian itu? Untuk biaya hidup atau
untuk foya-foya? Untuk anak cucu? Sudah berapa gunung 
timbunan hasil curian Bapak?'' 
 
Menyaksikan pesakitannya tak berhenti dari
batuk-batuknya, Pak Polisi
memanggil dokter. Dokter segera datang dan memeriksa
tekanan darah Mat Dra'i. 

''Tekanannya melewati ambang batas,'' ujar dokter
dengan cemas. 
 
''Kalau begitu, pemeriksaan harus dihentikan,'' kata
seorang polisi.
Keduanya dengan santun berkemas dan pamit sambil
membungkukkan badan. 

Peristiwa tersebut berlangsung pada tahun 2020.
Seperti 20 tahun sebelumnya, kini semua orang juga 
diperlakukan sama di depan hukum. Bedanya
dalam pelaksanaannya. Dulu maling ayam dipukul dulu,
kalau perlu bahkan kakinya di-dor dulu, baru diperiksa. 
Dulu, bila raja yang disangka mencuri,
boleh masuk rumah sakit, didampingi pengacara,
didampingi dokter, boleh pura-pura tidak bisa melihat,
boleh tiba-tiba seolah menjadi pelupa, baru
diperiksa. Sekarang maling ayam pun boleh pura-pura
tiba-tiba sakit dan tekanan darahnya tinggi. 
Kalau tidak percaya, bertanyalah kepada Meriam Belina. 


http://lapau.rantaunet.web.id
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke