(sambungan)

  Lalu, untuk dapat memahami suatu kejadian, selain harus datang
ketempat kejadian, juga mengetahui sebab-sebab kejadian. Hal ini
biasa dilakukan oleh polisi bila menangani kasus-kasus kriminal
seperti pembunuhan dan sebagainya. Nah, dalam memahami apa yang
dimaksud oleh Allah swt. dalam Al Qur'an sudahlah pasti harus
dikaji sebab-sebab kejadian yang dimaksud. Oleh sebab itu ilmu
tentang sebab-sebab turunnya ayat (Asbabun Nuzul)sudah jelas harus 
dikuasai agar tidak melenceng dari apa yang dimaksud oleh Allah swt.
  Jadi, beberapa syarat yang dengan sendirinya tersimpulkan oleh
logika formal dan sederhana adalah menjadi bahan pertimbangan dalam
kita mengkaji atau mengikuti orang-orang yang berbicara dalam mentaf-
sirkan apa yang dimaksud oleh Allah swt. dalam agama ini. Dan kita
jangan sekali-kali mengikut-ikuti saja tanpa berfikir karena peng-
lihatan, pendengaran dan hati akan ditanya oleh Allah swt. 
   Allah swt. berfirman (apakah ada maksud lain dari Allah swt. kecuali
   apa yang berbunyi dalam teks ayat ini ?.).
  "Wa laa taqfu maa laisa laka bihi 'ilmun, innas sam'a wal basara
   wal fuaada kullu ulaaika kaana 'anhu masuula"
   Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
   tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya 
   itu akan dimintai pertanggung jawaban". (QS:17:36)

  "Qul haadzihis sabiilii ad'uu ilallah, 'alaa basiiratin ana
   wamanit taba'ani. wasubhaanallah wamaa ana minal musyrikiin".
  "Katakanlah : "Inilah jalanku dan orang-orang yang mengikutiku
   mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci
   Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang musyrik". (QS:12:108)

   "Al-Haqqu mirrabika, fala takuunan na minal mumtariin"
   "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali
    kamu termasuk orang yang ragu-ragu". (QS:2:147).

  Jelas sudah bagi kita semua yang difirmankan oleh Allah swt. ini.
Akan tetapi bagi orang-orang yang merasa putus asa, (putus asa karena
melihat orang-orang Islam terkebelakang, dan menganggap bahwa ummat
yang ada sekarang yang mereka sebut illiterate dan ignorant adalah
ruh Islam itu sendiri) menganggap kita menjadikan teks-teks seperti 
ini adalah teks-teks keramat, dan mereka dengan bangganya mengatakan 
bahwa bukan begitu apa yang dimaksudkan, dan dengan bangga pula mengatakan 
apa yang ada pada mereka adalah yang benar yang dimaksudkan oleh Allah,
padahal secara logika formal sederhana saja, semua argument seperti itu
akan tumbang dengan sendirinya. 
  Apakah masuk dalam logika sederhana kita bila orang yang memberi
tafsiran berpegang kepada hadits yang lemah, sedangkan hadits-hadits
yang kuat lebih banyak ?. Dan lucunya lagi hadits lemah yang mereka katakan
adalah untuk memperkuat tafsiran mereka, padahal hadits-hadits yang kuat
bertolak belakang dengan tafsiran mereka. Lalu ketika mereka mencoba
mengurai dalam bentuk bahasa arab, yang jadi perhatian mereka adalah
yang lain dari yang dimaksud ayat, kemudian seandainya kita tanya kepada
mereka apa sebetulnya definisi kata yang menjadi perhatian ayat, saya ya-
kin mereka tidak akan tahu karena tafsiran mereka tak berpegang kepada
Asbabun Nuzul ataupun Sirah Nabi saw. setelah meninggalkan hadits-hadits
yang lain. Dan diujung argumen mereka, seperti yang sudah saya sebutkan
juga, mereka akan berkata bahwa hanya Tuhan yang berhak memutuskan,
dan kita tidak berhak memutuskan dan kita tidak berhak merebut hak Tuhan.
Padahal mereka sendiri dengan apa yang mereka perbuat, sudah melanggar apa yang 
mereka katakan.
  Dan yang sangat disayangkan dan mengguncang kita adalah "claim" mereka
terhadap sahabat Rasulullah. Padahal kita disuruh dalam setiap kali menye-
but nama sahabat harus diikuti dengan radhiyallahu 'anhu/anha. Apakah kepa-
da sumber-sumber seperti ini kita harus percaya dan meletakkan sendi keper-
cayaan atas tafsiran apa yang dimaksud Allah swt. dalam Al Qur'an ?.
  Tidakkah lebih bijak bila kita ikuti logika formal sederhana, yakni
dengan menghadapkan pertanggungan jawab kepada bangsa yang diturunkan 
langsung wahyu Ilahi, dan orang yang berkompeten, berilmu dalam soal itu
dari kalangan mereka. Mereka itu banyak yang dapat dijadikan pegangan
dan yang satu memperkuat yang lain. (Ibnu Katsir, Ibnu Majah... sekarang
ini ada Dr. Yusuf Al Qardawi). Atau orang-orang dari kalangan kita
yang memenuhi syarat-syarat secara logika formal tadi, fasih berbahasa
arab, mengerti gramatika bahasa Arab dengan baik, paham akan sejarah Nabi
saw., tahu tentang Asbabun Nuzul, tahu tentang Musthalah hadits dan 
bereferensi kepada kitab-kitab hadits yang masyhur, (misalnya Buya Hamka). 
  Ingatlah, mengikuti suatu tafsiran bukanlah ijtihad yang dimaksud. Ijtihad
adalah hal-hal yang tidak diatur oleh Qur'an dan Sunnah, dan dalam hadits
dikatakan bila salah dapat pahala satu dan bila benar dapat pahala dua.
Sedangkan tafsiran adalah bersangkutan dengan ayat-ayat Al Qur'an dan
hadits-hadits itu sendiri. Marilah kita berhati-hati. Allah swt. berfirman
  "Wa innahu ladzkrul laka waliqaumika, wasaufatus aluuun"
   Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemulian bagimu
   dan bagi kaummu dan kelak kamu sekalian akan dimintai pertanggung jawaban.
   (QS:43:44)
 
  .... dan kelak kita sekalian akan dimintai pertanggung jawaban.

  Semoga Allah swt. selalu memberikan bimbingan dan hidayahnya Aaamiiin..
  (Rabbana laa tudzigh qulubanaa ba'da idz hadaitana, wahablana mil ladungka
   rahmah, Innaka antal wahaab).

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalam

Khairi Yusuf

  




  

LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke