Assalamu'alaikum wr.wb.,

Mintak maoh ambo kaurang banyak. Antah dimalah salahno indak amuak dimuek badaman tu 
kapadati di rumahko doh, mangko ambo kirinan juo babungkuih tapisah. Sabalunno alah 
ambo sigi jo Norton lai indak ba caciang jano doh. Tapi kok cameh juo mak Sati tapaso 
bisuak ambo muek baliak di kantua.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

>Assalamualaikum ww Angku Khairi Yusuf,
>Kok buliah ambo manyalingkik saketek batanyo sia ko ustaz Zubaidi ko? Agak
>tacangang ambo dengan adonyo pandangan reinkarnasi (urang jadi-jadian
>sasudah mati) nan dikatangahkan atau nan dipatiak dari pandangan ustaz ko.
>
>Salam,
>Sjamsir Sjarif


>
>****************************************************************************
>"The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships,
>but who has the best  information and who knows how to use it" IBM
>*****************************************************************************
>
>
>
>LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
>Isi Database ke anggotaan RantauNet:
>http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
>=================================================
>WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
>=================================================
>Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
>Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
>Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda
>
>Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
>Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
>Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
>=================================================
>WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
>adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
>=================================================


------------------------------------------------------------
Free Web-email ---> http://mail.rantaunet.web.id
Minangkabau WebPortal ---> http://www.rantaunet.web.id


Assalamu'alaikum wr. wb.,

Kapanjawab tanyo nyiak Sunguik tantangan "buruang hijau" sarato urang mati syahid nan 
diagiah rasaki dek Allah (sarupo urang iduik) ambo salinan saketek bahasan Buya Hamka 
dalam Tafsir Al Azhar baliau untuak manarangkan Surek Ali Imran ayat 169-171 tu sarupo 
iko:

"Sekali-kali janganlah engkau mengira, bahwa orang-orang yang terbunuh pada jalan 
Allah itu mati, bahkan mereka hidup. Di sisi Tuhan mereka diberi rezeki" (ayat 169)

Iman Mukminin yang telah teguh, sedia mati mempertahankan agama Allah, sekarang 
mendapat sambutan dan ketentuan dari Tuhan. Orang yang mati dalam peperangan kebenaran 
itu tidak mati. Mereka tetap hidup dan tetap mendapat rezeki dari Tuhan. Bolehlah 
ditafsirkan, bahwa meskipun hancur badannya dikandung tanah, namun nama mereka tetap 
hidup dalam kenangan yang ditinggalkannya. Tetapi tafsir ini masih belum tepat; 
hendaklah lebih lagi dari itu. Hidupnya dalam alam yang lain itu adalah hidup yang 
istimewa. Menurut hadits yang di rawikan oleh At Turmudzi dan Al Hakim dari sahabat 
Rasulullah SAW, Jabir bin Abdullah, bahwa pada waktu dia duduk termenung bersedih hati 
, karena ayahnya baru saja mencapai syahidnya dalam peperangan Uhud itu diantara 70 
syuhada, Rasulullah SAW datang menghampiri, lalu beliau berkata: "Jabir! Apa yang 
menyebabkan engkau termenung demikian rupa?" Lalu Jabir menjawab terus terang tentang 
kesedihannya, karena syahidnya ayahnya meninggalkan banyak keluarga dan hutang. Maka 
bersabdalah Rasulullah: "Inginkah engkau aku berikan kabar gembira tentang bagaimana 
ayahmu menghadapi Tuhannya?" Jabir menjawab; "Tentu aku ingin, ya Rasulullah". Lalu 
Rasulullah SAW berkata lagi: "Kalau tuhan hendak berbicara dengan salah seorang 
hambaNya hanyalah dari balik hijab. Tetapi ayahmu dihidupkan dan Tuhan bercakap dengan 
dia berhadapan!" Lalu Tuhan berfirman: "Wahai hambaKu, sebutlah apa yang engkau 
ingini, niscaya Kuberi!". Maka dia menjawab: "Permohonanku hanya satu, ya Tuhanku. 
Hidupkanlah aku sekali lagi, supaya aku mati terbunuh kedua kali pada jalanMu". Lalu 
Tuhan menjawab: "Telah tertulis, bahwa orang yang telah  mati, tidak akan kembali 
lagi!" Maka berkata pulalah hamba yang memohon tadi; "Ya Tuhanku, kalau yang demikian 
tidak dapat lagi, maka mohonlah aku, tolonglah sampaikan kepada makhlukMu yang aku 
tinggalkan itu betapa bahagiaku sekarang". - Maka turunlah ayat ini- Demikian menurut 
Jabir.

Menurut riwayat IbnuAbbas pula, yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, bahwa Rasulullah SAW 
bersabda : "Tatkala kawan-kawanmu telah tewas di Uhud itu, maka arwah mereka 
disimpankan Tuhan di dalam rongga burung hijau, terbang dan hinggap pada kindil-kindil 
emas yang tergantung di  bawah naungan 'Arsy. Setelah mereka merasai lezat cita 
makanan dan minuman mereka dan sambutan yang amat baik atas mereka, berkatalah mereka: 
"Wahai, alangkah baiknya jika kawan-kawan kita yang masih hidup di dunia mengetahui 
apa yang telah diperbuat Tuhan untuk menyambut kita ini." Dan tambahan riwayat yang 
lain: "Siapakah agaknya yang akan menyampaikan kepada kawan-kawan kita di dunia, bahwa 
kita ini hidup dalam syurga dan tetap diberi rezeki, supaya mereka jangan enggan 
berjihad dan jangan takut berperang" Tuhan menjawab ; "Aku sendiri akan 
menyampaikannya" - Maka turunlah ayat ini.

Meskipun riwayat kedua hadits itu berlainan tetapi tujuannya satu, yaitu menerangkan 
keadaan orang yang mati syahid dan kehidupan mereka di syurga.

"Mereka bersukacita dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari kurniaNya" 
(pangkal ayat 170).

Kesuka citaan sebagaimana yang telah dibayangkan Rasulullah SAW, yang senantiasa 
berkata benar, tentang hidup bahagia di dalam syurga itu.

"Dan merekapun girang akan orang-orang yang di belakang mereka, karena tidak ada 
ketakutan atas mereka dan tidak pula mereka akan merasa dukacita" (ujung ayat 170)

Dengan demikian syuhada yang telah merasa bahagia dan sukacita dalam hidup yang kekal 
di sisi Tuhan itu, berpesan  pula dengan perantaraan ayat ini, sebab Tuhan sendiri 
yang berjanji hendak menyampaikan menurut hadits Ibnu Abbas tadi bahwa teman 
seperjuangan yang tinggal tidak usah takut, tak usah duka cita, teruskanlah perjuangan 
dan janganlah takut tewas dimedan jihad. Sebab perpindahan dari hidup fana karena 
memperjuangkan cita-cita, menuju hajat yang baka hanya diantarai oleh maut yang 
sebentar saja, sesudah itu di alam  lain, di dalam syurga jannatun na'im tersedialah 
hidup bahagia dan rezeki kekal. Malahan ada di kalangan mereka memohonkan diizinkan 
hidup sekali lagi, untuk mati pula di jalan Allah sebagai Abdullah ayah Jabir itu.

"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan kurnia Allah. Bahwaanya Allah tidaklah 
menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang beriman" (ayat 171)

Mereka itu, baik syuhada yang telah pergi terlebih dahulu, atau yang mengikuti jejak 
mereka dari belakang, meneruskan perjuangan, sehingga ada pula yang syahid, hanya di 
dunia ini mungkin agak bimbang karena tarikan perdayaan hidup, tetapi bila gerbang 
telah dimasuki, bertemulah keadaan yang sama sekali tidak disangka, kabahagiaan abadi, 
nikmat dan kurnia, yang elum pernah mata melihat, belum pernah telinga mendengar dan 
tidak tidak terbayang di dalam hati manusia tatkala hidup dahulu. Karena memang 
ganjaran untuk orang-orang yang beriman tidaklah disia-siakan oleh Tuhan.

Sakitu dari tafsir Al-Azhar Buya Hamka, juz 4.

Maha benar Allah, maha benar Rasulullah.

Kirim email ke