http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=2000092900111148 `Detik-Detik` Akhir Tambang Batu Bara Ombilin Media Indonesia - Nusantara (9/29/00) KOTA Sawahlunto, Sumatra Barat, tak bisa dilepaskan dari kegiatan tambang batu bara Ombilin yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada 1868, saat ditemukan oleh Ir WH de Greve. Pembangunan konstruksi penambangan, termasuk pembangunan jalur kereta api Sawahlunto-Padang serta Pelabuhan Emmahaven (Telukbayur) dilakukan pada 1888-1891, dan pada 1892 tambang Ombilin menghasilkan produksi pertamanya. Tahun 1930 produksi tertinggi mencapai 624.212 ton yang merupakan produksi tertinggi sebelum perang. Produksi tertinggi pada 1995 mencapai 1.200.000 ton, tetapi diramalkan cadangan akan habis pada 2003. Cadangan batu bara Ombilin tersebar di lahan seluas 155 km2 dengan deposit mencapai 108 juta ton, antara lain Tanah Hitam, Kandi, Simaung, Sawah Rasau V, Waringin, Sapan Dalam, Sawah Luhung, Sugar, dan Perambahan. Sistem penambangannya merupakan tambang dalam atau tambang bawah tanah dengan menggali terowongan yang bercabang-cabang hingga mencapai 100 meter lebih di bawah permukaan tanah. Pada l958, status tambang Ombilin berada di bawah Badan Perusahaan Umum Batu Bara hingga 1968. Status ini kemudian berubah menjadi PN Tambang Batu Bara, meliputi unit produksi Ombilin, Bukit Asam (Sumsel) dan Mahakam, Kaltim. Pada 1990 perusahaan ini dilebur ke dalam PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PT BA) Unit Penambangan Ombilin (UPO). Harus diakui, peranan UPO sangat besar bagi perekonomian Kota Sawahlunto khususnya, dan Sumbar pada umumnya. Apalagi 50% atau Rp 5,5 miliar lebih dana APBD Kodya Sawahlunto berasal dari kontribusi tambang Ombilin. Boleh dibilang, PAD dan perekonomian masyarakat Kota Sawahlunto berasal dari kegiatan tambang Ombilin. ``Kota Sawahlunto 100% sangat bergantung pada kegiatan tambang. Kalau tambang Ombilin tutup, Sawahlunto jadi kota mati, atau living museum. Ini yang tidak diharapkan oleh masyarakat di sini,`` aku Wali Kota Sawahlunto Subari Sukardi kepada Media. Dia optimis kegiatan tambang Ombilin akan terus berkelanjutan, tidak seperti dilansir pers lokal Sumbar bahwa PT BA akan menarik diri dari Ombilin karena cadangannya akan habis pada 2003. Hal senada diungkapkan Dr Syarifudin Karimi, pakar ekonomi dari Universitas Andalas. Menurut Syarifudin pemberdayaan ekonomi kerakyatan mutlak diperlukan karena ketergantungan pada ekonomi tambang sangat besar. Apalagi masyarakat Sumbar masih berkepentingan terhadap PT BA sebagai pengelola tambang batu bara, karena adanya ketergantungan dengan kegiatan ekonomi tambang. Mereka tidak mengharapkan unit penambangan Sawahlunto bangkrut. Selain itu, PLTA Sijantang dan PT Semen Padang juga sangat bergantung dengan batu bara Ombilin. Begitu pula PT Kereta Api Indonesia (KAI) pendapatannya bergantung dengan muatan batu bara. ``Kalau tambang batu bara Ombilin tutup, bisa dibayangkan berapa banyak pihak yang dirugikan, tidak menerima pasokan batu bara, dan usaha pengangkutan terhenti,`` ujarnya. Kepala UPO Ir Iwan Setiawan membenarkan, deposit tambang batu bara Ombilin tinggal 150 juta ton. Sayangnya, kondisi ini diperparah dengan kian maraknya penambang liar berkedok koperasi. Dia sangat prihatin dengan beroperasinya para penambang liar atau penambang tanpa izin itu, karena secara teknis sangat mengganggu perencanaan PT BA. Apa yang mereka lakukan kian mempercepat berkurangnya deposit batu bara Ombilin. "Padahal untuk membangun penambangan dalam (lewat terowongan), investasinya sangat besar, dan tidak sesuai dengan harga jual," ujar Iwan. Tetapi menurut RA Sunardi, Dirut PT BA, kegiatan tambang batu bara Ombilin bisa diperpanjang dengan beberapa syarat, antara lain UPO tidak dilibatkan dalam privatisasi sesuai rencana PT BA. Selain itu, UPO bisa bekerja sama dengan investor asing seperti Jerman, Spanyol, Polandia, Australia, dan Cina. Apalagi eksplorasi tambang dalam butuh investasi besar dan teknologi yang rumit. PT BA sendiri, kata Sunardi, akan menjajaki eksplorasi penambangan batu bara di Muara Bungo, Jambi, dan Rokan Hilir, Riau. ``Jika depositnya besar dan menguntungkan, pihak PT BA akan membeli kuasa pertambangan tersebut dan mengelolanya, sekaligus mengundang PT KAI berinvestasi dengan membangun jalur kereta api untuk pengangkutan batu bara ke Pelabuhan Teluk Bayur,`` katanya. Dengan demikian, tambang Ombilin Sawahlunto dapat tetap beroperasi membawahi kuasa tambang di Jambi dan Riau. Karenanya, masyarakat Sawahlunto dan Sumbar tak perlu resah dengan masa depan tambang Ombilin. Sebagai pilar dan napas ekonomi masyarakat Sumbar, diharapkan tambang Ombilin tidak bangkrut karena PT BA meninggalkannya, dan tetap berjalan normal menyongsong era globalisasi. (Ilham Djamhari/N-2 _________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com. Mailing List RantauNet http://lapau.rantaunet.web.id Database keanggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 ================================================= Mendaftar atau berhenti menerima dari RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ================================================= WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id ------------------------------------------------------------------------------------------------- WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =================================================