kalau buliah ambo sato pulo sakaki mangomentari tantang ide pergantian nama SUMATERA BARAT menjadi  PROVINSI MINANGKABAU RAYA,  itu memungkikan sajo untuk dikaji, dan ambo punyo saran bagi angku-angku dan cadiak pandai di milis iko, baa nyo wacana iko disampaikan ka bakeh urang minang baik nan ado di kampuang dan dirantau tantu partamo sakali bagi nan barado di kampuang untuak manggali sejarah nan sabananyo  kamudian di adokan seminar tentang ideko di sumatera barat dan kemudia di mintak pulo bakeh perantau tantang ide itu. kalau alah ado kato mupakaik tantu rancak bana.
jiko awak bacurito dimilisko sajo alun tantu lai kasado urang awak punyo pangana tantang ide ko
 
sakitu sajo dari urang rantau nan jauh namun kampuang dakek dihati.
 
afdal

----- Original Message -----
From: Pemi M.
Sent: Thursday, May 24, 2001 3:31 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [RantauNet] PROVINSI MINANGKABAU DASARNYA APA?

Awak kini alah anyuik basamo wacana provincy Minangkabau Raya dan dek ambo
nantaraso jauwah dari itu walau awak masih dalam wacana Minangkabau , karano
Minangkabau Raya nantun dalam menghadapi otoda yang sengat delematis
keadaannyo; hasil alam ;sdm;perintahan;dll.
Kalau mancaliak awak kaadaan kini Minangkabau tu, sadiah dan duka; Jadi
belum/tidak sangat populer kita banyak barandam dalan wacana provincy
Minangkabau kito alaih sajo ka otoda yang mambuek Minangkabau seperti " padi
masak  juguang maupeh " rukun oco no, jaya dan sentossa dan urang rantau kok
pulkam tabalalak mato no,,,,Dan indak ado basuwo jo jalan nan balubang ,
dearah barasiah dan rumah rumah di tapi jalan tauruih , sanang mato
mancaliak , apo awak indak rindu jo minangkabau ??
Taruih awak babendi bendi , yangmano urang  Ero , nag- pamansam dan Aust
dibawah awak / manca negara tu alah lamo  tau jo Minangkabau , tingga
saketek lay nyo awak/Minangkabau maju jaya.Ngaaiyo tangga jo apak apak nan
di padang tu lay ,,alah jago atau alun atau pura pura lalok nan lewat no
semba juwo alamaik karam biduak Minangkabau.
Tolong tolong lah duuunsanaaak !!!
wass
pmmangku VII koto

Provinsi Minangkabau: Dasarnya Apa?
Oleh Edy Utama

Penolakan saya untuk mengganti nama Provinsi Sumatra Barat menjadi Provinsi
Minangkabau (14 Juni 2000), mendapat tanggapan yang serius dari Angku Rusdi
Wahab, seorang pekerja sosial dan menetap di Maninjau. Dengan judul tulisan
"Provisi Minangkabau, Kenapa Tidak" (21 Juni 2000), Angku Rusdi Wahab
mengajukan dasar hukum yang memungkinkan digantinya nama Provinsi Sumatra
Barat menjadi Provinsi Minangkabau. Dasar yang digunakan adalah produk
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, serta sistem pemerintahan yang dibentuk
kolonial Belanda menjelang meletusnya Perang Dunia II, yakni tentang
Keresidenan Sumatra Barat 1937-1938. Keresidenan Sumatra Barat ini
dianggapnya sebagai suatu perubahan yang bersifat reformis dalam sistem
pemerintahan di Minangkabau (?).  Berdasarkan berbagai argumen, akhirnya
Angku Rusdi Wahab berkesimpulan, bahwa cukup alasan untuk mengganti nama
Provinsi Sumatra Barat menjadi Provinsi Minangkabau.
Tentu saja perbedaan pendapat ini boleh saja. Namun pada kesempatan ini
saya ingin menegaskan kembali pandangan saya tentang topik perbincangan
ini. Alasan penolakan saya jelas, karena saya melihat Minangkabau sebagai
suatu konsep kultural. Jadi kalau berbicara tentang konsep wilayah, maka
yang dimaksudkan adalah wilayah dalam pengertian kultural tersebut. Rasanya
tidak mungkin menarik pengertian lain tetang Minangkabau, selain
mendasarinya dari konsep kultural ini. Sementara Angku Rusdi Wahab, telah
mencampur-adukan antara konsep kultural dengan konsep struktural-politis,
yaitu antara Minangkabau dengan Sumatra Barat yang jelas-jelas menunjuk
pada konsep struktural-politis. Pemerintahan kolonial Belanda pun tidak
menyebut Keresidenan Minangkabau, tetapi tetap Keresidenan Sumatra Barat.
Atau, Sumatra Westkust dalam bahasa mereka. Jadi di sinilah kerancuan itu
dimulai, karena ada perbedaan yang mendasar antara pengertian geokultural
dengan geopolitik. Namun Angku Rusdi Wahab, tidak lagi melihat perbedaan
ini sebagai hal yang prinsipil. Sebagai suatu konsep kultural, Minangkabau
memang mengenal adanya pengertian wilayah budaya, yaitu luhak dan rantau,
yang bersifat dialektis dan dinamis. Wilayah luhak yang terdiri dari
nagari-nagari ini, mungkin bisa dipetakan secara administratif-geografis,
namun wilayah rantau menurut konsep kultural Minangkabau, bagaimana
memetakannya, karena begitu dinamis dan terus berkembang.
Saya dapat memahami jalan pikiran Angku Rusdi Wahab, sejauh ia berbicara
tentang wilayah dalam pengertian geopolitik Sumatra Barat, yang mengacu
kepada landasan historis yang dibuat pemerintahan kolonial Belanda. Namun
sulit untuk mengkaitkannya dengan Minangkabau dalam pengertian wilayah
kultural? Bagaimanakah memposisikan kepulauan Mentawai dalam konsep
Provinsi Minangkabau misalnya, pada hal secara geopolitis adalah bagian
dari wilayah Provinsi Sumatra Barat. Atau, bagaimanakah mendudukkan konsep
rantau dalam pengertian geopolitis, pada hal konsep ini sangat penting
secara kultural bagi Minangkabau.
Inilah antara lain yang menjadi dasar pemikiran saya untuk menolak
mengganti nama Provinsi Sumatra Barat menjadi Provinsi Minangkabau. Selain
mengacaukan pengertian konsep kultural Minangkabau, juga memungkinkan
terjadinya dominasi politik dan kebudayaan dari Minangkabau terhadap
minoritas yang ada di Sumatra Barat. Bukankah kebudayaan Minangkabau
menolak segala dominasi dalam bentuk apapun.
Kemudian, yang juga menjadi persoalan bagi saya membaca tanggapan Angku
Rusdi Wahab, adalah pemikirannya yang mengandung kontradiktif. Pada satu
sisi ia mengajak kita perlunya kembali ke akar budaya, dengan menjadikan
wilayah Provinsi Minangkabau sebagai Motherland. Namun pada sisi lain ia
juga mengukuhkan akar historis yang dibentuk oleh pemerintahan kolonial
Belanda, sebagai dasar dari pembentukan Provinsi Minangkabau. Menurut
saya,, kalau kita mau berbicara tentang "kembali" ke akar budaya
Minangkabau, apapun yang ingin kita kembangkan sekarang ini tentunya harus
merujuk kepada konsep budaya Minangkabau itu sendiri. Artinya, legitimasi
kulturalnya haruslah berangkat dari konsep, nilai-nilai dan pemahaman
budaya yang dibentuk dan dikembangkan oleh sejarah kebudayaan dan
masyarakat Minangkabau itu sendiri. Jadi legitimasinya bukanlah oleh dan
dari pemerintahan kolonial Belanda, yang bagaimanapun tetap merupakan
pemerintahan jajahan.
Dengan demikian, kalau kita mau berbicara untuk mengembangkan Mminangkabau
sebagai suatu wacana perubahan, seyogianya haruslah juga berangkat dari
nilai-nilai keminangkabauan itu sendiri. Oleh karena itu muncul lagi
pertanyaan, apakah dalam sejarah kebudayaan Minangkabau kita bisa menemukan
pengertian tentang wilayah administratif pemerintahan atau, geopolitik?
Kalau itu ada, maka itu tidak lain hanya terdapat dalam basis kultural
masyarakat Minangkabau yang kita sebut nagari. Di luar itu semua adalah
ciptaan dari penguasa, baik penguasa kolonial maupun oleh pemerintahan kita
sendiri, yang sampai kini masih belum juga memberikan otonomi yang
sungguh-sungguh terhadap basis kultural Minangkabau tersebut.

Padang, 28 Juni 2000



_________________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com


RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================



Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com

Kirim email ke