Assalamu 'alaikum wr wb.

Dunsanak di palanta,
Iko ado artikel yang pernah ambo tulis berkaitan dengan karir di perusahaan.
Artikel iko pernah dimuek di harian Republika setahun yang lalu (tahun
2000). Tulisan ini dibuek saat Euro 2000 masih berlangsung. ...
Mudah-mudahan bermanfaat ...

Wassalam
Riri Satria Sutan Permato

----------------------------------------------------------------------------
------------------------------


CHAMPION

oleh : Riri Satria, 
Staf Pengajar - Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Staf Profesional - Lembaga Manajemen PPM
Konsultan Manajemen - PT. Binaman Utama Konsultan Manajemen PPM


        Akhir-akhir ini di layar televisi sering terdengar lagu Champion,
lagu resmi Euro 2000, pentas sepakbola spektakuler di awal abad ini.
Sebanyak 16 tim terbaik Eropa berlaga dalam kejuaraan empat tahunan ini,
mulai dari negara yang kenyang dengan berbagai gelar juara seperti Jerman,
Belanda, Perancis, Inggris, sampai dengan Slovenia yang baru saja merdeka
pada tahun 1993. Siapakah sang pemenang ? Pada saat artikel ini ditulis,
baru saja berlangsung pertandingan perempat final, dan menghasilkan empat
tim terbaik ke semifinal.

        Dalam kejuaraan Euro 2000 ini banyak peristiwa menarik untuk
diamati, antara lain tumbangnya dua tim yang dianggap unggulan yaitu Jerman
dan Inggris, permainan sepakbola cantik yang diperagakan oleh tim Slovenia,
sampai dengan bobolnya gawang Denmark yang dikawal seorang kiper terbaik
dunia - Peter Schmeichel - delapan gol tanpa balas. Lalu hattrick (mencetak
tiga gol dalam satu pertandingan) oleh pemain bukan penyerang dan bahkan
pemain cadangan tim Portugal, Sergio Conceicao. Kejutan selanjutnya adalah
lolosnya Turki ke babak perempat final sebelum akhirnya ditaklukkan
Portugal. Penyerang yang mendapat perhatian permirsa dunia adalah pemain
asal Slovenia, Zlatko Zahovic dengan permainan cantiknya serta Savo
Milosevic dari Yugoslavia yang sempat menjadi pencetak gol terbanyak pada
babak penyisihan grup, bukan lagi Alan Shearer atau Michael Owen dari
Inggris atau Oliver Bierhoff dari Jerman, dan juga bukan nama-nama terkenal
lainnya. Nama besar yang tetap berkibar hanyalah Patrick Kluivert dari
Belanda dengan empat gol ke gawang Yugoslavia pada pertandingan perempat
final yang membuat dirinya menjadi pencetak gol terbanyak sementara saat
ini.

        Nah, pada artikel ini, saya tidak bermaksud untuk mengulas atau
membuat prediksi siapa pemenang Euro 2000, melainkan mengajak pembaca semua
untuk menyimak berbagai peristiwa pada Euro 2000 yang dapat dijadikan
pelajaran, terutama yang berkaitan dengan karir dan pekerjaan. Menurut saya,
banyak sekali hal-hal menarik di sana yang dapat dijadikan acuan dalam
menyikapi pelaku kerja di dalam perusahaan, yaitu para manajer, staf, dan
karyawan.

        Perusahaan atau lebih tepatnya, seorang pimpinan perusahaan biasanya
memiliki manajer, staf, atau karyawan favorit, yaitu mereka yang selama ini
dianggap mampu berprestasi baik, dan mampu memberikan hasil kerja melebihi
apa yang seharusnya. Orang-orang seperti ini biasanya berada di jalur fast
track dalam karir mereka, bahkan tidak jarang mereka diorbitkan demikian
cepat di dalam perusahaan.

        Demikian pula dengan pemain sepakbola. Alan Shearer dan Michael Owen
dari Inggris, Oliver Bierhoff dari Jerman, Alessandro Del Piero dari Italia,
serta Dennis Berkamp dan Patrick Kluivert dari Belanda adalah pemain
penyerang favorit, dan merupakan pilihan utama oleh para pelatih mereka.
Media massa pun sangat menyanjung para pemain ini, dan mereka adalah
kandidat kuat pencetak gol terbanyak dalam kejuaraan ini. Tetapi apa yang
terjadi ? Inggris tergulung dan harus berkemas pulang lebih cepat ke
negaranya, lalu Jerman menduduki posisi paling bawah dalam klasemen grup,
sedangkan Italia walaupun tetap berkibar, ternyata Alessandro Del Piero
selalu menjadi pemain cadangan, dan Dennis Berkamp belum menunjukkan
kehebatan dia yang sebenarnya. Hanya Patrick Kluivert yang tetap bersinar.

        Sebaliknya, Zlatko Zahovic yang namanya tidak pernah disebut-sebut
di pentas kejuaraan elit Eropa muncul sebagai penyerang yang menakutkan,
lalu Savo Milosevic dari Yugoslavia sempat menjadi pencetak gol terbanyak di
babak penyisihan grup, Sergio Conceicao muncul sebagai pencetak hattrick,
dan semuanya memutarbalikkan anggapan para pengamat, wartawan, dan para
penggemar sepakbola di dunia.

        Kembali kepada para manajer, staf, dan karyawan di jalur fast track
dalam perusahaan tadi, apakah fenomena ini tidak akan terjadi di dalam
perusahaan ? Menurut pandangan saya, jawabannya sangat mungkin terjadi. Bisa
jadi mereka yang berada di jalur fast track tadi ternyata akhirnya
menunjukkan prestasi yang seadanya, tidak ada sesuatu yang istimewa,
walaupun sebelumnya pernah berprestasi baik atau istimewa.

        Kalau begitu di mana kuncinya ? Ternyata kuncinya adalah kesempatan
! Zlatko Zahovic, Savo Milosevic, dan Segio Conceicao secara mengejutkan
menunjukkan kehebatan mereka yang tenggelam dengan nama-nama unggulan begitu
mereka diberi kesempatan.

        Apakah Anda pernah merasa dianggap bukan unggulan di dalam
perusahaan ? Jika pernah, posisi Anda persis sama dengan pemain yang saya
sebutkan tadi. Apa yang dapat Anda lakukan untuk keluar dari bayang-bayang
anggapan tersebut ? Setidaknya ada dua hal yang dapat Anda lakukan.

Pertama, Anda harus tetap mengasah kompetensi Anda. Ini berarti Anda harus
terus menerus menambah pengetahuan dan keahlian Anda. Jika diperlukan, Anda
berusaha mencari tahu, apakah sebenarnya keunggulan yang dimiliki oleh para
fast tracker tersebut. Tidak ada salahnya Anda bertanya di dalam hati, "Apa
sih istimewanya mereka dibandingkan dengan saya ?". Tentu saja pertanyaan
ini harus mengandung muatan positif untuk maju, bukan untuk mencari cara
menjegal rekan kerja Anda sendiri. Sebagai pemain bertahan, Sergio Conceicao
tidak perlu menjegal kaki Alan Shearer atau Michael Owen saat Portugal
ketemu Inggris dalam rangka menunjukkan kebolehannya. Latihan yang spartan
akan jauh lebih berguna bagi Conceicao.

Kedua, Anda harus jeli melihat setiap kesempatan atau peluang untuk
memperlihatkan keahlian dan kelebihan Anda. Jika kesempatan itu datang,
buktikanlah bahwa Anda juga tidak kalah jika dibandingkan dengan mereka yang
berada di jalur fast track tadi. Peluang tersebut datangnya tidak setiap
saat dan barangkali langka, sehingga harus segera dimanfaatkan. Sebaiknya
Anda jangan berharap bahwa atasan Anda akan memantau prestasi Anda,
melainkan Anda harus mencari peluang kepada atasan untuk memperlihatkan
prestasi dan keahlian Anda tersebut. Constinha, seorang pemain cadangan
Portugal, dimasukkan beberapa menit menjelang pertandingan berakhir sewaktu
melawan Rumania. Ternyata kesempatan tersebut tidak disia-siakan Constinha
dan dia mencetak gol ke gawang Rumania. Constinha lalu menjadi pemain utama
dalam pertandingan Portugal selanjutnya. Berbeda dengan Roy Makaay dari
Belanda yang masuk menggantikan Patrick Kluivert, dia tidak mampu
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menunjukkan kehebatannya. Roy Makaay
pun akan tetap menjadi pemain cadangan tim Belanda.

        Jika Anda seorang pimpinan atau manajer perusahaan, apakah Anda
memiliki staf atau karyawan yang Anda anggap favorit dan berada di jalur
fast track ? Jika iya, ini bukanlah sesuatu yang salah. Pelatih tim Belanda
- Frank Rijkaard - tetap memasang dan memberikan kesempatan kedua kepada
Patrick Kluivert pada pertandingan perempat final walaupun tampil agak
mengecewakan pada pertandingan penyisihan grup sebelumnya. Tetapi walaupun
demikian, tidak ada salahnya Anda memperhatikan atau mewaspadai hal-hal
berikut ini.

Pertama, jangan-jangan Anda memiliki para staf atau karyawan yang sebetulnya
memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan perusahaan, tetapi
dia tenggelam diantara nama-nama favorit tadi. Dengan perkataan lain, dia
tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan keahlian dia yang
sebenarnya. Di sinilah letak kejelian seorang pimpinan perusahaan
benar-benar dibutuhkan supaya tidak menimbulkan rasa frustrasi kepada para
karyawan.

Kedua, jangan-jangan para staf atau karyawan yang berada di fast track ini
terlalu dibesar-besarkan, sehingga sebenarnya kemampuan dan keahlian dia
tidak sebesar yang didengung-dengungkan selama ini. Dengan demikian, akan
tiba saatnya Anda kecewa untuk melihat prestasi kerjanya. Jika Anda sampai
pada kondisi ini, maka tidak ada salahnya memberi kesempatan kepada "pemain
cadangan" Anda.

Ketiga, sebagai pimpinan Anda tetap harus mampu menjaga kekompakan tim
kerja. Anda harus sanggup meyakinkan para staf dan karyawan perusahaan bahwa
mereka yang berada di jalur fast track tersebut memang mereka yang memiliki
kompetensi tinggi dan memberikan kontribusi lebih untuk perusahaan. Anda pun
harus mampu meyakinkan semua staf dan karyawan bahwa kesempatan akan
diberikan kepada mereka yang memiliki kompetensi, bahkan kepada para "pemain
cadangan" sekali pun.

Nah, kesimpulannya ternyata setiap orang berpeluang untuk menjadi champion
atau pemenang asalkan tetap mengembangkan diri dan jeli melihat peluang
untuk maju. Bukan tidak mungkin si pemenang adalah mereka yang tadinya tidak
diunggulkan sama sekali. Jadi, bersiaplah menjadi si pemenang ! Champion !
Salam.


this message was sent by Lembaga Manajemen PPM 



RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Reply via email to