Sanak sadonyo,
Iko malah kironyo. Baru sajo ambo sato manyelo dan maimbau sanak Asvi Warman Adam, tanyato kapatang sadang manunaikan tugas profesionalnyo. Salamaik Evi. Tantu sero acaranyo.
FK

"Nofendri T. Lare" wrote:

Assalamualaikum WW.

Mamak-mamak dilapau nanko, iko ambo ado saketek tambahan tentang
pandapek ahli tentang PRRI.
Ambo sangajo mancari2 di internet, karano ambo masih awam juo tentang
sejarah iko, maklum..... umua alun saumua jaguang.
Mudah-mudahan awak bisa maluruihkan perjuangan dari pahlawan2 awak
nan dari ranah minang.

Amin.........
 

Sebagai Perlawanan Ideologi, PRRI Bukan Pemberontakan

TEMPO Interaktif, Padang: Peristiwa PRRI (Pemerintahan Revolusioner
Republik Indonesia) yang berpusat di Sumatra Tengah bukanlah
pemberontakan daerah terhadap pusat atau gerakan separatis. Namun,
PRRI yang dimotori orang-orang Minangkabau pada 1958--1961 itu,
merupakan koreksi terhadap pemerintah Republik Indonesia di zaman
Soekarno yang cenderung dikuasai PKI (Partai Komunis Indonesia).

Demikianlah rangkuman pendapat Prof. Dr. Ichlasul Amal (Rektor
Universitas Gadjah Mada), Dr. Asvi Warman Adam (peneliti LIPI), dan
Letkol (Purn.) Sjoeib (tokoh PRRI) dalam Seminar Sehari ‘Peninjauan
Kembali Sejarah PRRI Demi Pembangunan dan Masa Depan Bangsa’ di
Kampus Univeritas Andalas, Jati, Padang, Senin (21/8).

Lebih lanjut Ichlasul Amal menilai, dalam banyak segi peristiwa PRRI
berbeda dengan pemberontakan lain yang pernah terjadi di Indonesia.
PRRI hanya merupakan bentuk penentangan ideologis terhadap kekuasaan
komunis, sementara pemberontakan lain lebih kepada penentangan
masalah ekonomi. Karena penentangan ideologi itulah, menurut Amal,
hukuman lebih berat diterima Sumatra Barat sebagai pihak yang kalah.
Ini berbeda dengan hukuman yang diterima pihak yang menentang karena
alasan ekonomi.

Berkaitan dengan peristiwa PRRI, yang dalam sejarah nasional
Indonesia disudutkan sebagai pemberontakan dan disejajarkan dengan
pemberontakan lain seperti DI/TII, Pemberontakan Madiun dan RMS, Dr.
Asvi Warman Adam mengatakan perlu dilakukan demiliterisasi sejarah
Indonesia. Secara sistematis sejarah Indonesia telah direkayasa untuk
kepentingan penguasa rezim Orde Baru yang didominasi militer dan
narasumber utamanya juga seorang jenderal, maka sejarah masa Orba tak
ubahnya sejarah operasi tentara. Pengajaran sejarah Indonesia di
sekolah pun memiliki wacana utama persatuan dan kesatuan yang
menampilkan tentara sebagai kekuatan satu-satunya yang setia kepada
negara dan pemerintahan Indonesia.

Selain ketiga pembicara, dalam seminar yang diselenggarakan Unand,
Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Sum-Bar dan Keluarga
Besar Dewan Banteng itu, juga berbicara Dr. Mestika Zed (Universitas
Negeri Padang), Drs. Syafrizal, M.Hum, Drs. Nopriyasman (Unand),
Sjofjan M. Noer (tokoh PRRI), dan dr. Alis Maradjo (saksi sejarah
PRRI). (Febrianti)
 
 
 
 

Get your Free E-mail at http://minangkabau.zzn.com
____________________________________________________________
Get your own FREE Web and POP E-mail Service in 14 languages at http://www.zzn.com.

RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================

Kirim email ke