Maaf..ambo kurang manyimak,...
Jadi pokok permasalahan sabananyo apo sampai inyo ditangkok,
Apo tuduhan ka angku yulisman tu,,!!


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Paduka Sutan
Sent: Thursday, August 30, 2001 1:01 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [RantauNet] Kronologis pak yulisman


Ambo yo takajuik mandanga carito iko mah, ado ciek tanyo ambo, apo masalah
sabananyo sampai kajadian macam iko. Kalau ambo simak ado disabuikkan
masalah kabakaran, apo nan tabaka, baa kronologisnyo.
Soal perlakuan aparat tu, yo alah rahasio umum dari dulu sarupo itu.
Makonyo urang takuik mancaliek aparat, apolai anak ketek. Sebagai warga
negara tantu nan mandapek musibah ko bulieh minta keadilan. Bialah di
pangadilan nanti mambuktikan sia nan batuo. Nan salah minta maaf dan
ikuiklah hukum yang berlaku.

>Date: Thu, 30 Aug 2001 04:03:15 +0100 (BST)
> aphuk ardyan <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] [RantauNet]
Kronologis pak yulismanReply-To: [EMAIL PROTECTED]
>
>ambo minta maaf, karano kapatang sabananyo alah ambo
>kirimkan kronologisnyo, akan tetapi katiko abo bukak
>liak e-mail ambo iko keceknyo mutannya labiah dari nan
>tasadio oleh karano itu kini ambo kirimkan kronologis
>pak yulisman
>
>KRONOLOGIS
>PENJEMPUTAN DAN PENCULIKAN  PAKSA PETANI
>YANG BERNAMA YULISMAN
>
>Pada tanggal 10 Agustus 2001, enam anggota Polsek
>Pasaman di Simpang IV , Kec. Pasaman, Kab. Pasaman
>datang kerumah saya (Lismayenti). Pertama-tama anggota
>polisi itu menggedor-gedor pintu dan meminta agar
>(ayah saya) Pak Yulisman bangun, Ia bilang hari sudah
>pagi.
>
>Semula kami sekeluarga tidak mau membuka pintu, tapi
>mereka terus memukul-mukul kaca jendela dengan sangat
>kuat. Lalu ayah saya meminta kepada ibu saya (Rosminar
>) untuk membuka pintu. Ketika Ibu saya membuka pintu
>saya mencoba menghalangi pintu yang sudah terbuka,
>lalu berdiri dipintu untuk menghadapi beberapa orang
>anggota polisi tersebut.
>
>Polisi itu bertanya apakah benar ini rumah Pak
>Yulisman. Saya menjawab “betul Pak”. Ketika polisi itu
>mau masuk, saya menghalangi dan menanyakan surat
>perintah penangkapan terhadap ayah saya. Tapi polisi
>itu mengatakan dalam keadaan terdesak seperti ini,
>jangan tanyakan surat izin.
>
>Lalu saya (Yenti) menjawab “ Maaf Pak, Bapak tidak
>bisa menangkap Bapak saya “. Lalu salah seorang dari
>polisi itu memanggil dua orang temannya untuk memaksa
>masuk dan dua orang polisi itu mendorong saya (Yenti)
>sambil menghantam pintu dengan kuat sehingga mereka
>bisa masuk dan menggeledah semua ruangan yang ada
>dirumah itu. Ketika dia masuk dia melihat anak Pak
>Yulisman yang lain sedang tidur dan menarik tangannya.
>Kemudian anak yang ditarik tangannya itu berkata bahwa
>saya bukan Yulisman tapi anaknya.
>
>Dan mereka kira-kira berjumlah lima orang terus masuk
>kedalam kamar dimana ayah saya sedang tidur. Disaat
>mereka masuk, ayah saya sudah berdiri di pintu. Hal
>itu terjadi kira-kira jam 04.00 wib. Para anggota
>polisi itu bertanya “apakah bapak yang bernama
>Yulisman ?, Lalu ayah saya menjawab,  “ Iya saya
>Yulisman dan masalah apa hingga bapak-bapak ingin
>menangkap saya ?” .
>
>Lalu anggota Polisi itu menjawab,  “ Pak Yulisman
>harus ikut kami ke kantor, bapak kami tahan”. Lalu
>ayah saya bertanya lagi,  “Pak kalau bapak-bapak ingin
>menangkap saya bapak harus punya surat izinnya tau
>masalah hukum ini Pak, kalau bapak tidak mempunyai
>surat penangkapan berarti bapak melanggar
>Undang-Undang”.
>Lalu anggota polisi yang 3 orang langsung menarik
>tangan ayah saya dengan paksa Ayah saya (Pak Yulisman)
>bertahan untuk tidak ikut dan berkata,  “saya tidak
>akan ikut pak, karena tidak ada surat izinnya”. Dan
>diantara salah seorang dari anggota polisi itu berkata
>“ kalau dia tidak mau ikut, seret dan paksa saja !!!
>“. Lalu mereka menarik kaki dan tangan pak yulisman
>dari kamar sampai halaman rumah.  Anggota polisi yang
>menyeret ayah saya berjumlah 3 orang yang satu
>memegang sebelah kaki dan yang dua lagi memegang
>sebelah tangan, hinggga pak Yulisman
>ditarik-tarik/diseret-seret dalam kondisi terbaring
>dilantai.  Semua itu saya saksikan dengan jelas.
>
>Di saat ayah saya ditarik-tarik dengan paksa, saya
>berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ayah
>saya (pak Yulisman) dari tarikan para anggota Polisi
>itu. Saya kemudian memohon kepada Polisio tersebut “
>Pak tolong jangan paksa bapak saya seperti itu, kalau
>bapak membawa bapak saya, saya ikut kemana bapak saya
>dibawa”.
>Usaha untuk penyelamatan yang saya lakukan hanya dapat
>dilakukan sampai dijalan raya dimana mobil kijang
>super berwarna merah dengan kode BB 9 HB berdiri.
>Ayah saya dilempar ke dalam mobil tersebut. Saya
>berusaha untuk ikut masuk kemobil. Tapi tiga orang
>Polisi memegangi saya.
>
>Salah satu dari yang tiga orang Polisi itu ada yang
>memegangi pistol. Karena saya (Yenti) masih bersikeras
>untuk meminta agar bapak saya jangan dibawa, tiba-tiba
>datang perintah dari atas mobil untuk menembak saya.
>Lalu anggota polisi yang memegang pistol itu
>mengacungkan pistolnya pada saya sambil mengancam,
>“kamu mau melepaskan saya, apa mau saya tembak”.
>
>Ketika polisi itu mulai menghitung ada orang
>(tetangga) yang menarik saya hingga saya terlepas dan
>anggota polisi. Polisi kemudian meninggalkan kami dan
>lari menuju kemobilnya.
>
>Pukul empat lewat sepuluh menit orang tua saya telah
>dibawa. Pukul 6.00 wib saya dan adik dari bapak saya
>pergi kekantor polisi dengan maksud ingin bertemu dan
>melihat keadaannya dan juga ingin memberikan bajunya
>karena disaat dibawa orang tua saya tidak pakai baju.
>Cuma pakai celana tidur, karena polisi-polisi itu
>tidak membolehkan ayah saya pakai baju saat mereka
>membawanya dari rumah.
>
>Setelah saya dan adik orang tua saya sampai dikantor
>polisi kami menemui salah seorang dari anggota polisi
>yang ada disitu. Lalu polisi itu tanya sama saya bapak
>dan adek mau kemana ? lalu pak ketek saya itu bilang
>“kami ingin bertemu dengan kakak saya karena semalam
>ia ditangkap di Tapalan”.  Lalu polisi itu berkata “
>bapak dan adek tenang saja karena pak Yulisman tidak
>akan apa-apa dia sehat-sehat saja jangan kawatir “
>katanya. Lalu pak ketek saya bilang lagi,  “Pak, kakak
>saya jangan diapa-apakan karena ia tidak terlibat
>masalah kebekaran rumah itu” dan polisi itu bilang
>lagi “Ya.. Pak Yulisman dijamin tidak akan apa-apa” .
>Lalu saya dan pak ketek saya itu senang mendengarnya
>dan ia minta kalau mau kirim bajunya bawa saja kesini
>dan kalau mau lihat sekarang belum diizinkan. Lalu
>kami pulang.
>
>Dan pada hari jum’at itu kami keluarga dari Pak
>Yulisman tidak bisa menengok pak Yulisman dikantor
>polisi itu. Pada hari sabtu kira-kira jam sepuluh
>siang kakak dan adik dari orang tua saya Yulisman
>pergi lagi kekantor polisi. Sebelumnya mereka tidak
>langsung kekantor polisi tapi ia pergi kerumah sakit
>dulu.
>
>Ketika ditanyakan di ruang informasi orang yang di
>ruang informasi itu mengatakan tidak ada disini yang
>bernama Yulisman yang ada Udin Toge yang masuk pada
>jam yang kami tanyakan. Maka timbullah keraguan dari
>kakak dan adiknya dan langsung dicari maka ketemulah
>pak Yulisman yang terbaring dirumah sakit, sedang
>diinfus, tidak sadarkan diri dan mulutnya membengkak
>karena bekas pukulan.
>
>Setelah itu Ibu Inar, adik bapak Yulisman & Keron
>pergi bersama-sama ke Polsek Simpang Empat, Pasaman.
>Kedatangan mereka untuk meminta izin, supaya bapak
>yulisman dapat ditunggui di Rumah Sakit. Selain itu
>ibu Inar juga meminta agar Kapolsek dapat memberikan
>izin untuk bertemu anaknya (Si Id) yang juga ditangkap
>Polisi setengah jam sebelum polisi menangkap Pak
>Yulisman.
>
>Ketika Ibu Inar menunggu kesempatan untuk menjenguk
>anaknya, datang seorang anggota Polsek Simpang Empat,
>Pasaman untuk meminta tanda tangannya. Setelah isi
>surat itu dibacakan, ibu Inar tidak mau
>menandatangani. Karena surat yang akan ditanda tangani
>tersebut adalah surat perintah penangkapan yang
>dilakukan oleh Polisi sebelumnya.  Seharusnya Polisi
>sudah membawa surat itu pada saat penangkapan
>dilakukan. Polisi tetap memaksa, tetapi ibu Inar tidak
>mau sambil tetap meminta Polisi mempertemukannya
>dengan anaknya.
>Pada hari itu juga, Jum’at jam 04.00 Wib,  datang 2
>Orang anggota Polisi kerumah Pak Yulisman untuk
>meminta Istrinya menandatangani surat penangkapan.
>Tapi istri pak Yulisman tidak mau menandatangani surat
>tersebut. Akhirnya Polisi berhasil memaksa salah satu
>dari anak Pak Yulisman untuk membubuhkan cap.
>Jempolnya dengan janji agar bapaknya cepat keluar dari
>tahanan Polisi.
>
>Kapar, 12 Agustus 2001
>Yang membuat,
>
>LISMAYENTI
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>KRONOLOGIS PENANGKAPAN TERHADAP FITRIZAL RAHMAT (IT)
>YANG DILAKUKAN OLEH APARAT KAPOLSEK PASAMAN
>KEJADIAN JUM’AT TANGGAL 10 AGUSTUS 2001
>
>Sekitar hari Jum’at sekitar jam 03.30 Wib datang
>beberapa orang angota Polsek Pasaman di Simpang IV
>Pasaman dengan mengetuk-ngetuk pintu dan saya langsung
>menunju pintu dengan melihat lewat jendela dan saya
>melihat 4 buah unit mobil polisi + 20 orang Polisi
>bersenjata lengkap ada diluar. Seketika itu saya
>langsung bertanya siapa itu. Kami Polisi dari Simpang
>IV, lalu saya membukakan  pintu lalu saya bertanya apa
>kabar Pak ?. Polisi yang bernama Siregar itu bertanya
>dimana si It Buk ? lalu saya jawab si It sedang tidur.
>Dan polisi itu menjawab tolong Ibu bangunkan sekarang
>kata Siregar dengan memaksa masuk kedalam rumah saya
>sekitar 4 orang Polisi. Dan saya langsung bertanya
>untuk apa Bapak menanyakan si It, lalu Polisi tersebut
>menjawab ini masalah pembakaran. Lalu saya jawab lagi
>anak saya tidak tahu menahu soal pembakaran tersebut
>sebab sehari ini dia sedang pergi Kekajai. Dan sesaat
>kemudian beberapa orang polisi menjawab biar kami
>bangunkan saja.
>
>Pada akhirnya kakak si It yang bernama Lina
>membangunkannya dan si It keluar kemudian polisi
>tersebut segera mengajak si It untuk ikut dengannya.
>Dan si It langsung menayakan untuk apa saya ikut
>dengan Bapak. Kamu harus keKapolsek jawab Polisi
>tersebut, kemudian saya bertanya berarti anak saya
>Bapak tangkap. Lalu Polisi tersebut menjawab pokoknya
>kita kekantor Polisi dulu. Lalu lina menjawab kenapa
>Adik saya ditangkap sedangkan dia sehari ini tidak ada
>dirumah.
>
>Beberapa kemudian Polisi menjawab ayo cepat-cepat
>sambil menarik si It yang ketika itu sedang tidak
>memakai baju. Lalu saya menjawab tunggu dulu Pak biar
>dia pakai baju dulu, namun para Polisi tersebut tidak
>menghiraukan sambil terus membawa si It. Lalu Lina
>mengejar dan memberikan baju tersebut pada Polisi dan
>hingga paginya kami menjenguk si It belum juga
>mengunakan bajunya.
>
>Bagitu si It dibawa kekantor Polisi saya menyusulnya
>sampai begitu mobil itu berhenti  saya juga berhenti,
>lalu saya bertanya dimana anak saya ? Lalu polis itu
>menjawab itu mobil biar saya pakaikan dulu bajunya
>Pak. Lalau Polisi itu menjawab biar saya yang
>memakaikanya. Biar saya saja yang memakaikanya Pak
>lalu Polis itu  terus berjalan  hingga sampai ke
>Simpang IV dan mobil Polisi tersebut berhenti.
>Kemudian saya menanyakan lagi dimana anak saya lalu
>polisi tersebut menjawab anak Ibu sudah berada
>dikantor. Sesaat itu saya langsung kekantor Polisi di
>Simpang IV. Setelah sampai dikantor Polisi saya
>tanyakan pada Polisi yang sedang piket dimana orang
>yang ditangkap di Kapar tadi Pak, lalu Polisi piket
>tersebut menjawab belum sampai kesini kok ?. Dengan
>sangat terkejut dan heran saya lalu saya menanyakan
>lagi dimana anak saya, apakah sudah dihilangkan anak
>saya sampai saya ribut-ribut disana.
>
>Saya semakin menjerit-jerit dan Polisi itu berkata
>salahnya ini perempuan langsung saya menjawab kalau
>saya laki-laki Bapak mau tembak saya silakan Bapak
>tembak. Sudah beberapa lama saya menunggu belum juga
>dapat melihat si It dan akhirnya saya pulang kerumah.
>
>Padang, 13 Agustus 2001
>Yang Membuat,
>
>(Y U L I N A R)
>Ibu Kandung Fitrizal Rahman
>
>
>
>
>
>=====
>aphuk
>telp. 0751.53908/56059/0811669330
>fax. 0751.40252
>e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>        [EMAIL PROTECTED]
>        [EMAIL PROTECTED]
>
>____________________________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Get your free @yahoo.co.uk address at http://mail.yahoo.co.uk
>or your free @yahoo.ie address at http://mail.yahoo.ie
>
>RantauNet http://www.rantaunet.com
>
>Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
>===============================================
>Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
>http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
>
>ATAU Kirimkan email
>Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
>Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
>-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
>-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
>Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
>===============================================




------------------------------------------------------------
Free Web-email ---> http://mail.rantaunet.web.id
Komunitas Minangkabau  ---> http://www.rantaunet.com

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================



RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke