Kok iyo pulo baraja taruih sampai ka liang lahat.
Mbok yo dikirimlah artikel tantang Superkid,( ambo punyo anak laki2 2 umua 6
& 5 thn ) via japri juga tak apa 
Jazakalluhu khairan.

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, September 27, 2001 3:58 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet] Fwd: Suku,Mujahid, Minang


------- Start of forwarded message -------
 
Subject: Suku,Mujahid, Minang
To: [EMAIL PROTECTED]
From: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: 27 Sep 2001 01:35:22 PDT

Dear Minang fellows.

Kini ada kencenderungan di kalangan urang awak bahwa "kawin jauh" bisa
menghasilkan keturunan yang lebih berdaya saing baik dari segi ketahanan
mental, fisik maupun inteligensi. Persepsi itu syah-syah saja.

Tapi akan lebih bertanggung jawab jika kita mencantolkan amal-amal dunia ini
dengan prakondisi yang ada di sekitar kita. Sesuai pengamatan akal budi dan
sejauh yang kita bisa telusuri.

Kompiliasi ilustratif:

A>
Di Pulau Jawa, dari 100 juta penduduknya, 65% adalah perempuan. Artinya,
sekitar 65 juta orang perempuan hidup di Jawa berbanding 35 juta laki-laki.
Jika satu pria bermonogami (satu istri) maka akan ada (65-35=30) sekitar 30
juta perempuan terancam nafkah dan kodratnya.

B>
Sebaliknya, di Sumbar 65% penduduknya adalah pria sementara 35% wanita.
Tersedia cukup pria di Sumbar untuk mengawini wanita. Tersisa 30% dari
populasi 1.000.000 orang di Sumbar yang dianggurkan atau setara 300.000 kaum
pria.

Apabila kedua fenomena ini dikompilasi, penggiringan "amal shalihin" yang
muncul adalah:

1. Panggilan "jihad" bagi 300.000 kaum pria Minang untuk merantau dan
mencari nafkah ke Pulau Jawa --insyaAllah bakal berhasil jadi "orang."

Yakinlah bahwa anda pasti akan dibantu oleh Malaaikati wa'r Ruhi (malaikat
dan ruh yang bekerja menjalankan tugas) seperti dikutip oleh Surat Al Qadar
dalam Al Quran.

2. Panggilan "jihad" bagi 300.000 kaum pria Minang untuk mencari jodoh dari
kalangan Sunda, Jawa, Betawi, dll--insya-Allah bakal dikaruniai anak-anak
yang pintar.

3. Insya-Allah telah Disiapkan surga bagi 300.000 kaum mujahid Minang yang
peduli dengan nasib kaum Muslimah di Pulau Jawa yang terancam nafkah dan
kodratnya.

Dalam Quran ini termasuk dalam konsep "mereka" yang berjuang dengan harta
dan dirinya. Mereka yang mati dalam keadaan ini, tidaklah mati, tapi hidup
abadi mendapat rizki tanpa batas di sisi Tuhan-Nya dan bahagia.

4. InsyaAllah akan dibukakan pintu rizki seluas-luasnya bagi 300.000 mujahid
Minang yang sungguh-sungguh ingin menjadikan hidupnya lebih bermakna di
dunia.

Quran mengutip firman Allah:

"Janganlah kamu mengatakan  apa-apa yang kamu sendiri tidak mengerjakannya."

InsyaAllah saya telah melakukannya sejak 1990-an saya selalu menolak setiap
"calon jodoh" dari Minang. Akhirnya saya mengawini seorang gadis Sunda dan
kini dikarunia sepasang putra dan putri "luar biasa." 

Saya mendidik keduanya dengan konsep "SuperKids" yang kini tengah
dikembangkan oleh para ilmuwan di AS. (Jika sanak berminat bisa saya
kirimkan kopian artikel tentang SuperKids tersebut). Hanya saja formatnya
saya sesuaikan dengan format yang lebih Islami.

Ini penting agar tiap diri kita bertanggung jawab mendidik generasi-generasi
yang kuat di masa datang, seperti disitir Quran:

"Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah, hendaklah kamu takut
meninggalkan generasi-generasi yang lemah di belakang (setelah) kamu."

Dalam waktu dekat (habis Lebaran) saya juga siap menyunting seorang gadis
Betawi, cukup umur, tak ternafkahi, dibawah garis kemiskinan dan yatim
piatu. Kini kami sudah bertunangan. Istri pertama sudah tahu dan....coba
tebak...NO PROBLEMO!

Saya ikut program KB pemerintah saja: 
"DUA ISTRI CUKUP!"

Dalam level ini, pembahasan kawin sesuku sudah tak relevan lagi atau wacana
yang tak maju-maju. Agama tak melarang kawin sesuku. Yang dilarang kawin
dengan muhrim atau kelompok orang yang haram dikawini (golongan yang
termasuk muhrim dirinci oleh Quran).

Bagi Islam, syarat utama untuk mencari jodoh yang mutlak berlaku adalah
"korelasi model."

"Tidak akan kawin wanita musyrik melainkan dengan laki-laki muysrik,
demikian pula sebaliknya, dan yang demikian itu diharamkan bagi mukmin."

"Tidak akan kawin wanita pezina melainkan dengan laki-laki pezina, demikian
pula sebaliknya, dan yang demikian diharamkan bagi mukmin."

"Wanita tayyibin (taubat) hanya kawin dengan laki2 tayyibin (baik-baik).
Mereka bebas dari segala dakwaan (dosa). Bagi mereka rizki dan ampunan yang
mulia dari Tuhannya.'

Nah, akan lebih baik lagi bila ke-300.000 pemuda Minang itu bisa mengawini
dua Muslimah di Pulau Jawa. Tantanglah dunia, tinju congkaknya iblis yang
selalu menghasut dunsanak supaya takut miskin dan lapar. Kalau sanak berani,
iblis frustasi.

Kaum Muslim di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sudah
saatnya memikirkan nasib kaum Muslimahnya. Atau,....dekadensi moral bakal
tak terelakkan. Musibah sosial akan selalu berulang. Prostisusi semakin
menjamur dan tak terpecahkan. AIDS menebar mangsa. Indonesia tinggal
sejarah....saja.

Di AS sendiri ada gereja Mormon yang menganjurkan jemaahnya untuk
berpoligami, kendati tak sesuai dengan konstitusi negara itu yang menganut
monogami. Sayang, tujuan mereka tak lebih untuk mempercepat populasi saja.

Saya melihat etnis Minang menyimpan potensi genetika yang "cerdas" yang bila
disalurkan untuk etnis yang sama maka potensi itu justru akan semakin
memudar.

Namun sebaliknya, bila potensi "cerdas" itu disalurkan ke gen yang jauh
berbeda (etnis lain), maka potensi "cerdas" itu sangat berpeluang untuk
meningkat menjadi potensi "jenius" atau dalam beberapa generasi berikutnya
melejit menjadi potensi "superjenius." 

Kita harapkan, konsep ini bisa melahirkan generasi-generasi baru yang bisa
membangun bangsa dan agama kita di masa datang, siap bersaing dengan Barat.
Bukankah kita sudah bosan dijajah melulu dari dulu sampai sekarang?

Atau, generasi mendatang tak lebih dari seonggok daging dan tulang yang
hanya menonton lalu lintas global di kampungnya sendiri,.. lalu terlindas,..
dan tewas dengan genas?.

Jadi, demi perjuangan Islam, "hinalah" mereka yang kawin sesuku. "Cacilah"
mereka yang kawin sekandang. Tapi, dukunglah asimilasi antaretnis demi
ketangguhan sebuah negara yang mayoritas adalah Muslim.

"Tidaklah kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa melainkan agar
(kalian bisa) saling kenal-mengenal," kata Tuhan seperti dikutip Quran.

Wallahualam

Esteranc Labeh
[EMAIL PROTECTED]
JKT































 






 


____________________________________________________
Dapatkan email gratis Anda di http://mail.astaga.com
                     
------- End of forwarded message -------


____________________________________________________
Dapatkan email gratis Anda di http://mail.astaga.com

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Reply via email to