ŧ§ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh

Dari tulisan yang dikirim dek uda IJP ko, ambo indak sapandapek, ambo
pribadi, dan ambo yakin... mayoritas urang Ranah Minang dima sajo...
mandukuang keputusan nan di kaluakan dek Pemda daerah awak tuh.
Istilah kato, alah habi saba dek janji-janji pemerintah salamoko,
baik itu

untuak penyelesaian spin off maupun janji janji sewaktu SP bagabuang
jo SG dulu, kenyataannyo janji tingga janji, tapi nasib SP bukan
sasuai jo janji malah tambah tapuruak....

Kini SP alah diambil alih dek Pemda, harus diingat.... pengambilan iko
bukanlah diambiak untuk jadi perusahaan Pemda, dan ladang korupsi
bagi pemda awak, tapi pengambilan iko untuak samantaro, jikalau spin
off itu alah batua salai nanti, mako SP akan di baliakkan ka BUMN
sebagai mano dulunyo.

Berikut ado cuplikan surek dari Boss SP dari milis tetangga, Uda IJP
mungkin alah mam baco, tapi mungkin ado sebagian dunsanak nan alum
mambaco.

Wassalam, dan tarimo kasih.

I Love RanahMinang

                                                                   
                       
Susanto AJI®                                                        
<smg8000@indo To:[EMAIL PROTECTED]>            
cc:Subject:[indonesia_damai] SEMEN PADANG KORBAN
08:59 AM
LIDAH TAK BERTULANG !!                            
                                                                   
Sekitar satu bulan yang lalu, ingsun ditanggap oleh Departement
Litbang Semen Padang. Selama 1 minggu di sana (guest house Indarung)
luar biasa tanggapannya, dari Pak Bos, tukang sapu dan yang
menghidangkan sarapan pagi, sungguh luar biasa keramahannya, malu
ingsun  jadi orang jawa, melihat keramahan dan kerendahatian beliau-
beliau di sana.

Maka agak kaget juga denger kabar PT Semen Padang di ambil alih oleh
PEMDA setempat (abis kali kesabarannya) Tulisan di bawah ini mungkin
bisa menjadi bahan perenungan mengapa semua itu bisa terjadi.
tengkiyu,

Salim = salaman tangan,

Es-A

Janji dan Persetujuan Spin Off

Sepanjang tahun 2000, paling tidak terdapat 7 (tujuh) kali janji
pemerintah kepada rakyat Sumatera Barat yang belum terlaksana dan
akan selalu ditagih realisasinya. Janji-janji tersebut adalah sebagai
berikut;

Persetujuan Presiden, Bpk. Abdurrahlnan Wahid, untuk melepas SP dari
SG yang disampaikan langsung kepada masyarakat Sumatera Barat dalam
kunjungannya ke Padang pada tanggal 9 Januari 2000.

Pernyataan Presiden RI, Bpk. Abdurrahman Wahid, via telepon kepada
Meneg PBUMN Bpk. Laksamana Sukardi, yang sedang menerima rombongan
DPRD/Spin Off; SP pada tanggal 10 Maret 2000, bahwa dalam privatisasi
lanjutan SGG masalah SP tidak akan diutak-atik lagi.

Usulan Meneg PBUMN, Bpk. Laksamana Sukardi, kepada presiden RI melahil
surat No. S-90/M-PM.PBUMN/2OOO, tanggal 31 Maret 2000 tentang
pelepasan posisi SP dan menyatakan bahwa Cemex S.A de CV (salah satu
pemegang saham SG) sudah bersedia menerima konsekuensi pelepasan SP.

Penyerahan pembahasan spin off SP oleh Meneg PBUMN, Bpk. H.M Rozy
Munir, kepada PT. Bahana Securitas (Persero) melalui surat No.5
182/MPM-.PBUMN/2000. Dan menyatakan bahwa penyelesaian paling lambat
bulan November 2000.

Penegasan Menko Perekonomian, Bpk. Rizal Ramli, dalam kunjungarnya ke
Padang bulan Okotober 2000 bahwa spin off SP akan diprioritaskan.

Penegasan Menteri Keuangan, Bpk. Prijadi Praptosuhardjo, kepada
rombongan DPRD /Tim Spin Off Semen Padang pada awal November 2000,
bahwa setelah pelantikan Dirjen PBUMN, masaalah spin off SP akan jadi
prioritas utama.

Pernyataan resmi Menko Perekonomian. Bpk. Rizal Ramli, didampingi
Dirjen PBUMN I, Bpk. I Nyoman Tiager, kepada Gubernur Sumbar, Ketua
Komisi dan Direksi SP, tanggal 22 Desember 2000, bahwa spin off akan
selesai paling lambat akhir April 2001.

BUKAN perpisahan itu benar yang dituntut oleh PT Semen Padang (SP)
dari induknya Semen Gresik Group (SGG)-Cemex. Andaikata proses
akuisisi SP oleh Semen Gresik dan pembelian saham SSG oleh Cemex tidak
berlumuran dengan praktek korupsi kolusi dan nepotisme, istilah yang
populer dengan sebutan spin off ini tidak akan pernah terdengar.

Namun bila negara dirugikan sebagai akibatnya, apakah Anda juga ikut
sudi?

Pada mulanya memang bak menanam tebu di bibir. Di bawah naungan
bendera GG Cemex, konon katanya, kinerja SP diproyeksikan akan lebih
baik, dan modal untuk pembangunan pabrik baru bakal mudah diperoleh.

Pemasaran - baik lokal maupun ekspor akan menmgkat pula.

Pokoknya akuisisi dan privatisasi SP ke dalam SGG, dengan Cemex
sebagai sinterklasnya, akan menguntungkan bagi SP.

Kenyataannya apa? Ternyata, SP sebagai satu-satunya perusahaan negara
yang menjadi kebanggaan warga Sumatera Barat malah semakin terpuruk
dan disia-siakan. Nilai tambah yang digembar-gemborkan oleh para
pejabat kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN pada tahun 1998 yang
lalu, bahwa SP akan memetik untung di bawah SGG-Cemex, ternyata
bohong belaka.

Sudah seyogianyalah bila masyarakat Sumatera Barat  protes, mengacung-
acungkan sejumlah tuntutan agar SP berpisah saja dari SGG-Cemex.
Maklum, di awal berdirinya pabrik semen inti pada tahun 1910, lebin 90
tahun yang silam, mereka telah merelakan tanah ulayatnya tanpa
menuntut sedikit pun ganti rugi.

Tragisnya, tuntutan rakyat Minangkabau ini oleh SGG-Cemex, dan orang-
orang yang pernah menikmati berkah akuisisi dan privatisasi tersebut
telah dipelintir citranya seolah-olah sekadar gelora euforia
kedaerahan, yang membonceng kepentingan dan gemuruh otonomi daerah.

Mereka yang tidak memperolehh informasi yang benar akan terlena dengan
citra Cemex sebagai salah satu dari lima raksasa semen di dunia.
Padahal, sungguh naif bahwa tenryata Cemex memainkan lakon dan cerita
gelap dalam praktek bisnis yang melanggar etika bisnis  internasional.

Bahkan, sangat mengagetkan ternyata Cemex adalah bagian dan satu
jaringan kartel yang mengacaukan harga semen di banyak negara di
dunia .
Dan secara perlahan, tak mustahil terjadi pula di Indonesia.

Homepage ini, yang menyajikan tinjauan dari dua pengamat dan kajian
Tim

Spin Off Semen Padang, serta berbagai berita dan analisis yang dimuat
media massa, mencoba memberikan informasi yang jernih dan benar
kepada Anda, para pembaca.

Dengan kehadiran Homepage ini, diharapkan masyarakat Indonesia,
terutama para pembuat kebijakan menyadari kekeliruan yang dilakukan
oleh pendahulunya, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa
kini dan yang akan datang.

Jakarta, 1 Mei 2001

Tim Penyunting

Revrisond Baswir

Bersihar Lubis

HEN Datuk Fono Kayo Yulian Warman
Tim Spin Off Semen Padang

Sekapur Sirih

"Tak kenal maka tak sayang," kata peribahasa lama.
Saya lahir di Batusangkar. lima puluh delapan tahun yang silam, dari
ayah bunda orang Bukittinggi asli.
Kalau di Jawa, orang Bukittinggi dan Batusangkar itu mirip orang Solo.
Orang pedalaman.
Orang pedalaman itu biasanya memiiih bersikap lembut, bukan lemah, dan
bukan pula radikal.
Musuh tak dicari, tapi bila bersua berpantang mengelak.

Bukan kebetulan dengan latar kultural seperti itu, saya  
emperjuangkan spin

off Semen Padang dari induknya

Semen Gresik Group-Cemex, tidak dengan semangat amuk badai revolusi
yang mendesau-desau.

Saya memilih bagai seemilir angin yang sejuk, dengan harapan semua
pihak tergugah, bahwa usulan spin off ini tidak ditujukan bagi
kepentingan daerahisme belaka. Melainkan demi kepentingan dan
kemakmuran bangsa dan negara.

Tetapi, saya juga tak bisa membiarkan jikalau aset dan kekayaan
bangsa itu mengalir ke negeri asing, seperti pernah dilakukan kaum
VOC di masa lalu. Bersama seluruh rakyat Sumatera Barat, dan tentu
juga rakyat Indonesia, saya ingin menyelamatkan Semen Padang dari
penjarahan tangan-tangan asing yang hanya menyisakan remah-remah roti
belaka kepada anak negeri ini.

Saya memang sudah berhanyut-hanyut di kancah industri semen nasional
semenjak seperempat abad belakangan ini. Pelajaran vang dipetik
memang tak semua investor asing mengeksploatasi kekayaan alam
Tanah Air demi profit belaka. Namun, kita haruslah tetap hati-hati,
setidaknya setelah mengidenfifikasi edikit, atau banvak, investor
asing yang rela menghalalkan segala cara demi tujuan.

Bila kita semua bertekad bahwa Semen Padang memang dipersembahkan
kepada Indonesia, tiada kata lain dari kita anak bangsa, selain
berteriak: setuju untuk spin off Semen Padang.

Dukungan itu, tentu saja akan merupakan sebuah motivasi agar Semen
Padang bisa berkiprah sebagai perusahaan kelas dunia di masa depan.
Dalam suasana demikian, saya menyambut penerbitan buku ini sebagai
sebuah ikhtiar untuk menvamakan mata hati dan kata hati kita dalam
mendengar

imbauan yang tulus dari Ranah Minang. Sekali layar terkembang,
berpantang kita surut!



Padang, 4 Mei 2001

Direktur Utama PT Semen Padang

A. Ikhdan Nizar




---- End Included Message ----





Get your Free E-mail at http://minangkabau.zzn.com
____________________________________________________________
Get your own FREE Web and POP E-mail Service in 14 languages at http://www.zzn.com.

RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 ==============================================Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ==============================================

Kirim email ke