Media Indonesia, Senin, 19 November 2001 Lemang asal Sumbar Jadi Primadona Penjajah Kue di Perempatan Senen
SETIAP memasuki bulan Ramadan, penjajah kue makin banyak di sepanjang Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat. Tapi, kue apa yang disukai oleh calon pembeli? Sebuah mobil Toyota Kijang berwarna kuning gading berhenti tepat di depan seorang penjualan makanan khas Sumatra Barat, lemang. Tanpa keluar dari mobilnya, sang sopir, wanita setengah baya berjilbab itu memanggil tukang jualan makanan. "Lemangnya setengah, jangan lupa tape ketan hitamnya," katanya. Eva, penjual lemang asal Sumatra Barat, tanpa banyak tingkah langsung memotong dan menakar tape ketam hitam. "Jadi berapa?" tanya wanita yang didampingi gadis remaja itu lagi. "sepuluh ribu, Bu," jawab Eva. Setelah memberikan uangnya, mereka menutup kaca jendela dan langsung melaju ke arah Matraman Raya. Itulah sekelumit kesibukan yang terjadi antara pukul 15.00 sampai pukul 21.00 di depan Panti Asuhan Muslimin tidak jauh dari perempatan Senen, Jakarta Pusat. Tak henti-hentinya para penjual dan pembeli makanan khusus berbuka puasa itu beradu tawar. Seolah mereka tidak peduli dengan berseliwerannya kendaraan dari arah Cempaka Putih, Proyek Senen, dan Tugu Tani yang semakin sore tambah padat. "Lo, kok pakai tape segala?" tanya Media. "Iya, lemang itu paling enak kalau dicampur tape ketan hitam. "Coba saja beli. Kalau tidak enak balikin lagi," tutur Eva berpromosi. "Tetapi kalau dimakan begitu saja, juga tidak kalah nikmatnya." Lemang, makanan yang terbuat dari beras ketan dicampur santan dan dibalut daun pisang memang menjadi primadona di bulan Ramadan. Dengan aroma yang menggoda, makanan yang dimasaknya melalui pembakaran ini, selalu diburu pecinta makanan, khususnya untuk berbuka puasa. "Saya mengantar anak yang kepingin buka puasanya dengan lemang," aku Abu Masturi, warga Tanjung Priok, ketika ditanya Media tentang maksud kedatangannya di wilayah Senen. "Sambil menunggu sore enggak ada salahnya sekali-kali memenuhi keinginan anak. Apalagi dia baru belajar puasa," jelasnya. "Ini pesanan mama. Untuk buka puasa bersama keluarga besar kami," kata Dewi, salah seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri sambil menimang-nimang lemang. Dewi kemudian memesan delapan batang lemang ditambah makanan kecil lainnya. Setelah membayar dia dan dua orang keluarganya masuk ke mobil Suzuki Katana sambil menjingjing makanan kesukaanya. Asal muasal Sampai saat ini tidak ada yang tahu secara persis, kapan lemang menjadi makanan khas buka puasa di Betawi. " Saya saja orang Bukit Tinggi yang sudah lama tinggal di Jakarta tidak tahu kapan makanan lemang ada di sini. Tahunya saya jualan. Mungkin kakek-nenek kami yang membawa dari Sumatra sana," ungkap Eva, yang bisa menjual sekitar 20-40 lemang setiap sorenya. Lemang hadir memang bukan hanya bulan Ramadan. Di bulan-bulan lain pun ada yang jualan. Namun jumlah dan peminatnya tidak terlalu banyak. "Seperti makanan-makanan lainnya. Biasa saja. Ini berbeda dengan setiap bulan puasa. Pasti ramai," kata salah seorang pedagang. Willy, 33, salah seorang pedagang lemang asal Sulawesi Utara mengaku setiap harinya ia bisa mengantongi Rp250.000. "Untuk lemang, saya dapat menjual 80 batang. Sedang makanan lainnya adalah kue pukis, lemper, pastel, pacar cina, dan cendol. "Tapi yang selalu ditanya pembeli adalah lemang," kata ayah dua orang putra ini. "Saya hanya jualan. Sedangkan barangnya mengambil dari orang," tambah Willy. Menurutnya, lemang dibuat di belakang daerah Kampung Rawa, Kramat Pulo. "Juga ada yang membuatnya di belakang," kata pria beristrikan orang Subang ini, sambil menunjukkan ibu jarinya. Ditanya tentang keuntungan yang didapatnya per batang, Willy hanya tersenyum dan berkata, "Cukuplah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan tiga orang pegawai," kilah pedagang yang semenjak tahun 1989 telah berjualan lemang. Cara membuat lemang terbilang sederhana. Yang diperlukan adalah ketelitian dan keunggulan bahan. Setelah beras ketan dibersihkan dan dicampur santan kemudian dibungkus daun pisang dan dimasukkan ke bumbung bambu. "Dibakarnya sekitar 4-5 jam lah. Semakin banyak santan semakin enak. Karena lemangnya menjadi empuk. Namun yang harus diperhatikan adalah bahan bakunya. Yaitu beras ketan dan santannya," ungkap Sutrisno, yang sudah enam kali bulan Ramadan berjualan makanan berbuka puasa. "Jangan kelamaan membakarnya atau terlalu sebentar. Nanti rasanya menjadi tidak enak," selanya. Sudah menjadi pemandangan yang biasa bila selama Ramadan setiap tahunnya, sekitar 20-30 tenda beratap plastik oranye dan biru berdiri di Jalan Kramat. Mereka khusus untuk jualan lemang. Benar, ada juga yang menyediakan Nasi Kapau Sabana dan makanan-makanan lain. Namun lemang tetap menonjol di antara semua. Harganya pun tidak menguras saku terlalu dalam. Hanya Rp10.000-12.000 per batang. "Tinggal pilih mau yang kecil atau besar," sela Sutrisno, honorer Wanra di Kodim 0501 Jakarta Pusat. "Saya jualan lemang hanya bulan puasa. Ya, lumayanlah untuk nambah-nambah penghasilan." Cuaca mendung dan hujan rintik-rintik mengiringi hari yang semakin sore. Menambah dingin udara di Jakarta. Ternyata, iklim buruk di awal Ramadan tidak menyurutkan langkah warga Ibu Kota untuk mendatangi tenda-tenda yang menjual lemang. Semakin dekat saat berbuka puasa, pengunjung tenda kian banyak. Semakin ramai pula orang bertransaksi. "Mudah-mudahan orang sini tidak akan pernah bosan dengan lemang," harap Sutrisno. (Dudi Sabil Iskandar/V-3) --------------------------------------------------------- NETKUIS berhadiah ratusan juta Rupiah : (http://netkuis.plasa.com) Email ini dikirim oleh PlasaCom : (http://www.plasa.com) --------------------------------------------------------- RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================