> [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]
>Date: Fri, 12 Oct 2001 03:23:45
> Membaca Bush & Israel 2
>...sambungan yang lalu
>
>B. HUBUNGAN BUSH DENGAN SKENARIO BISNIS
>
>Dugaan bahwa Gedung Putih "dibayar" oleh pengusaha minyak dan gas AS sejak dahulu 
>kala bukan isapan jempol belaka. Bahkan hingga hari ini, fenomena itu masih saja 
>berlangsung.
>
>Sebtulnya AS berada dalam posisi dilematis. Pertama, Gedung Putih musti mampu 
>menjamin pasokan minyak dengan standar "inexpensive" (terjangkau) oleh warganya. 
>Namun di sisi lain, karakter ekspansionis kalangan pengusaha minya juga harus 
>diperhatikan.
>
>Dilema itu sangat kelihatan sekali ketika Perang Teluk saat AS mengembalikan Kuwait 
>kepada kaum Emir --mitra bisnis AS--dari tangan Iraq yang hendak menasionalisasi 
>kepemilikan ladang minyak Kuwait dari tangan shareholders Amerika. 
>
>Hingga kini AS masih mempertahankan ribuan personil militernya di Arab Saudi untuk 
>menjamin jangan sampai terjadi usaha-usaha "nasionalisasi" lain terhadap aset-aset AS 
>di masa mendatang. 
>
>Fakta inilah yang membuat seorang Osama tergerak untuk malancarkan jihad perang 
>terhadap apa yang dia sebut sebagai infidels (kafir).
>
>Fakta itu juga yang memastikan dukungan milier rahasia Rusia terhadap Taliban karena 
>Afghanistan diyakini memiliki kandungan migas yang melimpah-ruah.
>
>Gedung Putih dan parlemen AS sepertinya percaya dengan "tahyul" bahwa dimana Muslim 
>bermukim, disitu minyak muncul. 
>
>Disebut tahyul karena tak semua penghasil minyak dunia adalah negara Islam, karena 
>terkecuali oleh Venezuela. Namun semua penghasil gas terbesar dunia adalah 
>negara-negara Islam.
>
>Dengan tradisi itu, maka akan sangat mudah jika RI mau mendeklarasikan perang dengan 
>AS sangat mudah yakni dengan menasionalisasi tambang Freeport dan ladang gas Exxon, 
>sebagai contoh.
>
>Dilema itu berangkat dari kekecewaan AS ketika para pakar geologi memaparkan fakta 
>bahwa ladang minyak dan gas di Alaska --koloni AS yang lain-- ternyata hanya 
>mengadung deposit untuk 6 bulan saja. 
>
>Artinya, kepentingan AS dengan negara-negara Islam di OPEC tetap harus "dipelihara" 
>--dengan jalur apapun asal tujuannya adalah agar harga dan pasokan BBM "permanently 
>inexpensive" bagi AS dan negara-negara Barat.
>
>Gairah keluarga Bush terhadap minyak juga dibuktikan ketika dia melapangkan jalan 
>bagi kelompok bisnis Carlyle dan Raja Fahd dari Saudi mengakuisisi KorAm Bank di 
>Korsel. Untuk misi lobi itu, Carlyle menggaji Bush senior hampir $100.000.
>
>Carlyle Group adalah perusahaan berbasis manajemen ekuitas yang bergerak dalam bisnis 
>jual beli perusahaan. Dalam dekade terakhir perusahaan itu mencatat kenaikan laba 
>pertahun rata-rata 34% dari bisnis jual beli itu.
>
>Carlyle menjadi salah satu aktor finansial global utama tatkala perusahaan itu 
>mempekerjakan Bush senior setelah dia pensiun sebagai Presiden AS. Pada 1990, Carlyle 
>menempatkan Bush dalam jajaran direksi anak perusahaannya, Caterair, maskapai 
>penerbangan tak berjadual.
>
>Dalam laporan New York Times edisi 5 Maret lalu, Carlyle diketahui telah menggurita 
>yakni memiliki saham di 164 perusahaan sejak tahun lalu dengan 70.000 karyawan dan 
>pendapatan hampir $16 miliar. Hampir 450 lembaga termasuk bank-bank dan dana pensiun 
>adalah investor-investor utama Carlyle.
>
>Dana pensiun California tercatat menanamkan $305 juta untuk dikelola oleh Carlyle, 
>dana pensiun guru Texas --dibentuk ketika Bush jr menjadi gubernur Texas --menanamkan 
>$100 juta pada November 2000.
>
>Hubungan dengan industri senjata? Carlyle adalah kontraktor pertahanan keenam 
>terbesar di AS karena kepemilikan saham konglomerat "kolega Bush" itu di manufaktor 
>tank, sayap pesawat dan sejumlah pabrik perakitan senjata perang lain.
>
>Menhan Donald Rumsfeld Februari lalu mengadakan pertemuan rahasia dengan Frank 
>Carlucci, mantan Menhan semasa Ragan dan kini menjabat chairman-nya Carlyle. 
>
>Dalam pertemuan itu disebut-sebut tentang agenda "militer" dimana Carlyle sudah 
>mengantongi miliaran dolar untuk menangani proyek-proyek pertahanan yang diusulkan 
>Gedung Putih ke parlemen.
>
>Carlyle belum lama ini pernah melayangkan protes ke pemerintah AS karena salah satu 
>anak perusahaannya kehilangan kontrak pertahanan senilai $4 miliar --proyek pengadaan 
>kendaran tempur ringan.
>
>C. PERANG DINGIN BUSH DENGAN ISRAEL (bersambung)..




------------------------------------------------------------
Free Web-email ---> http://mail.rantaunet.web.id
Komunitas Minangkabau  ---> http://www.rantaunet.com

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Reply via email to