----- Original Message -----
From: ijp
Sent: Friday, October 12, 2001 5:57 PM
Subject: (No Way) Solusi Terbaik untuk Bin Laden: Re

 
Justru bayangan gue soal Amrik itu tinggi banget. Kemampuan USA malah sudah berkembang untuk menghadapi Alien. Maksud gue, kenapa dengan kemampuan se-angkasa itu USA tak melakukan aksi-aksi penggunaan pasukan-pasukan elitenya untuk menangkap OBL?
 
Gini Van (harap dilihat dalam kerangka diskusi, so don't link to nationalism or puber ideology like the others)
 
Apabila Afghanistan dihancurkan dengan menggunakan tomahawk dan bom-bom berdaya rusak tinggi, guna memberi pelajaran kepada Taliban dan OBL, apa yang didapatkan USA? Ketika seekor nyamuk bertempur melawan seekor beruang (atau rajawali, seperti julukan atas salah satu sayap Bush), lantas nyamuknya mati dan lumat, apa itu sebuah kemenangan? Bagi gue, nggak. Why? Anak kecilpun tahu, apabila tongkat melawan tomahawk, yang leburlah itu yang punya tongkat.
 
Justru pertarungan ini memancing emosi banyak jiwa-jiwa yang kehilangan idolanya, terutama dalam kelompok-kelompok Islam. Yang mungkin tak diikuti oleh para pecinta grand theory (seperti Fukuyama itu) adalah persoalan-persoalan mikro, katakanlah psikologi umat manusia. banyak sekali ummat Islam yang moderat di Indonesia, terutama lapisan mudanya, yang beralih memberikan simpati dan empatinya atas Afghanistan, sekarang ini. Padahal, kelompok musa Islam ini termasuk kritis atas kelompok-kelompok seperti Laskar Jihad, FPI, dllnya. OK, dalam satu sisi itu bisa dikaitkan dengan perebutan wacana politik nasional, untuk memperkuat basis konstituen guna merebut kemenangan dalam Pemilu 2004. Tetapi di sini lain, lebih pada persoalan kemanusiaan.
 
Silakan eloe gali lagi pengalaman masa kecil eloe. Silakan eloe kembali ke era TV hitam-putih, ketika terjadi perang di Argentina antara Inggris-Argentina dalam soal Malfinas. Silakan tanyakan ke pengalaman masa kecil itu: you memihak siapa?
 
Dalam soal minyak, yang gue maksud bukan itu. Melainkan yang gue maksud, kalau memang OBL mempunyai kemampuan seperti ditunjukkan di WTC en Pentagon itu, yang menjadi sasaran berikutnya adalah kilang-kilang minyak, terutama di Arab. Termasuk, mungkin, kilang-kilang minyak di Indonesia, USA, atau dimanapun. Kalau memang Indonesia masuk dalam mata rantai terorisme internasional, sangat mudah untuk menabrakkan sebuah pesawat kecil Cessna ke ExxonMobil, ke Natuna, ke Balikpapan, ke Saudi, atau sekalian ke Irak, en kilang-kilang di USA. Yang akan terjadi, apabila minyak menjadi sasaran, -- dan mudah sekali meledak -- adalah krisis energi! Ini "tebakan logika" yang ada di benak gue, kalau memang OBL punya kemampuan.
 
Opo iki ndak berbahaya? Yang dipertaruhkan adalah masa depan dunia ini.
 
Tapi kalau memang OBL tak punya kemampuan, tentu serangan USA atas Afghanistan merupakan tanda tanya besar. Pembumi-rataan fasilitas-fasilitas tempur OBL, yang dikatakan sebagai arena latihan para teroris, apa bukan demi menutupi jejak? Bukan hanya menutupi jejak, tetapi upaya menghilangkan bukti. Miriplah dengan yang dolakukan penjahat ekonomi Ina yang membakar arsip BPKP.
 
Kita tak tahu, bagaimana persisnya Afghanistan itu. Kita mungkin terpukau dengan ulasan media, tetapi media juga syarat propaganda. Gue ikuti koq pikiran-pikiran liar di kalangan orang Amrik sendiri, di sebuah milis mereka, dimana update berita, sekaligus ulasan, dari media USA banyak sekali, melebihi prols. Banyaklah milis ginian di yahoogroups.
 
Makanya, berdoa saja. Indeks dowjones turun minus 7, terburuk sepanjang sejarah (dalam PD II hanya sampai minus 3). Resesi ekonomi mengancam. Duh, Indonesia.........................
 
IJP
(Gue fw ke Prols, biar Kimhook baca)
 
 
From:  Ivan Haidar <[EMAIL PROTECTED]>
Date:  Fri Oct 12, 2001  7:57 am
Subject:  Re: [indonesia_damai] (No Way) Solusi Terbaik untuk Bin Laden: Re

Ndra,

Jangan bayangkan kalau pasukan penculik Amerika
seperti Tim Mawar-nya Kopassus:) Ini kerjanya luar
biasa, didukung oleh tekhnologi paling mutakhir. Kalau
Russia bisa menghabisi General Dzokar Dudayev,
pemimpin Checen, saat dia bertelepon ria pake seluler,
dan kemudian meluncurkan rudal yang dibimbing satelit;
Amerika pasti punya teknologi yang berkali lipat lebih
canggih. Mereka punya satelit mata-mata yang bisa
mengidentifikasi obyek lebih kecil dari satu square
feet dengan resolusi tinggi. Jadi, Osama kalau
ditelisik pelan-pelan pasti ketemu. Kecuali kalau dia
tahan berlindung di gua-gua seperti kambing-kambing di
Afghanistan. Atau dia keburu mati karena penyakit
ginjal yang diduga dideritanya. Jadi Osama sekarang
sangat terisolasi, komunikasinya sudah terputus. 

Kamu benar, dia sudah ada di abad ke-7. Namun tidak
berarti dia tidak dapat ditemukan. Tunggu aja. Mungkin
bagus buat taruhan sama Babat (dia paling suka taruhan
kan?). Tidak adil? Ya itulah dunia. Dari sisi perang,
Amerika bisa bilang bahwa ini adalah defensive war.
Dalam hal ini, mereka benar. Ada doktrin dalam hukum
internasional satu perang tidak bisa menjadi cause
untuk perang lain. Nah, pihak Amerika duluan diserang
kan? Setuju nggak setuju, itulah law atau minimal
norms yang berlaku di dunia Internasional. Sama
seperti norms yang bilang bahwa setiap negara punya
sovereignty. 

Dari strategi perang, tahap awal yang dilakukan adalah
carpet bombing. Ini karena air supremacy yang dimiliki
Amerika. Tujuannya adalah untuk menghancurkan failitas
militer strategis (laporan terakhir katanya 90%
berhasil, bahkan dengan sombongnya Pentagon bilang,
"We are running out of the targets."). Efek lainnya
adalah kehancuran moral pemimpin dan militer Afghan;
dan merangsang pemberontakan dan ketidakpuasan di
kalangan rakyat; juga pembelotan dari pasukan Taliban.

Langkah selanjutnya serangan helikopter untuk
menghancurkan capability peralatan militer besar
(kayak senjata anti serangan udara). 

Kemudian barulah ground troops; yang ini belum
dilakukan; dan katanya sedang di kaji. Kayaknya yang
akan ditempuh adalah limited target. Yang maju duluan
adalah pasukan komando. Jelas mereka tidak bertujuan
untuk menduduki wilayah Afghan. Mereka hanya
melumpuhkan sisa-sisa Pasukan Afghan dan mencari
"pasukan Arab" (milisinya Osama, mungkin termasuk
sekitar 500an pasukan yang didrop dari Indonesia.
Sedih ya?), yang sebenarnya mengendalikan pasukan
Taliban. Pasukan komando mereka terlatih bertempur di
medan keras. Intinya adalah pasukan-pasukan yang dulu
pernah bertempur bersama Pasukan Mujahidin melawan
tentara Soviet. Jadi, mereka sebenarnya mengenal medan
juga. 

Selain itu, taktik politik sudah mereka lakukan. Besar
kemungkinan, kalau Osama ditemukan, yang akan
mengeksekusi adalah orang-orang Afghan sendiri, entah
itu dari North Alliance atau dari kepala-kepala suku
Afghan yang sudah membelot ke pihak Amerika. Ini
penting sekali untuk meredakan kemarahan Umat Islam
sedunia. Mereka cuman kurung saja dia di satu sudut.

Saya tahu keadaan di Chechnya sedikit. Situasinya
mirip dengan di Afghan. Kepala-kepala suku ini mudah
sekali dipengaruhi; dan sekarang banyak yang sudah
membelot. 

Perang melawan teroris ini akan lama. Tapi perang di
Afgahnistan akan sebentar saja. Sebelum Ramadhan harus
sudah selesai. Itu kayaknya targetnya. 

Soal minyak. Ndra, Arab dan Middle East itu cuman
nyumbang 12% dari minyak dunia. Sekarang bukan seperti
tahun 70an. Kalau Arab mau boikot, yang mampus cuman
Jepang (sama China sedikit). Jepang akan baikan sama
Indonesia dan pencarian minyak baru akan diefektifkan.
Amerika sendiri, mereka sedang gali di Alaska dan
Missouri. Ini tambang guede banget. Lagian, efeknya
jangka pendeknya nggak akan terpengaruh. Negara-negara
besar sudah punya cadangan energi nasional yang bisa
tahan sampai 6 bulan. Kalau dalam 6 bulan Arab-arab
itu nggak jual minyaknya, mereka yang mampus. Apalagi
kalau rekening bank-bank mereka dibekukan oleh Barat.
Retaliationnya sekarang jauh lebih besar resikonya
ketimbang tahun 70an. Negara-negara besar sudah
siapsiap akan kemungkinan itu dan memasukkan
minyak/energi sebagai bagian dari national security
mereka. Tahu nggak? Tahun 70an saat terjadi boikot
minyak, Arab kelimpahan duit; sampai-sampai bank-bank
barat kewalahan menyimpannnya. Akhirnya, ditempuh
strategy defisit (Barat ngutang minyak). Uang hasil
penjualan minyak di simpan di bank dan diberi bunga
negatif! Kalau biasanya loe nyimpan uang bunganya 9%
setahun, mereka dapat bunga minus 9% setahunnya. Kalau
nggak gitu, ekonomi dunia hancur, nggak ada yang beli
minyak lagi. 

Jadi? Hilangkan mimpi supremasi minyak itu. Kalau
kapitalisme runtuh, Arab yang mampus duluan. Dunia ini
kejam ya? Mangkanya si Jol van Japan itu ngelarang loe
berdoa aja. Satu-satunya cara, ya ... jadi kayak
mereka dan bersaing dalam sistem yang sudah mapan ini.
Kekonyolan Bin Laden ini adalah karena dia mau
menghancurkan sistem ini; tapi dia nggak tahu bahwa
milyaran manusia bisa mati. Habis itu, enaknya dia
nggak mau tanggung jawab. Dari sisi lain, siapa yang
membuat rakyat Afghan jadi bulan-bulanan Amerika?
Siapa yang membunuh anak-anak Irak? Kalau Saddam punya
sedikit rasa kemanusiaan, dia mundur dari takhtanya;
rakyatnya pasti nggak menderita. Enaknya jadi "hero"
kayak bin Laden atawa Saddam ini adalah nggak usah
tanggungjawab. Kipasin orang, terus suruh bunuh; kalau
dibalas tinggal lari sembunyi. Coro! Ini caranya coro!

Salam coro,

-IH




--- ijp <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>       Ndak setuju. Apa Amerika mampu? Masak menembak
> lalat pake Tomahawk? Luka telah tertoreh. Taruhlah
> Afghanistan berubah menjadi benua atlantis,
> tenggelam menjadi lautan, apa Osama ada disana?
> Jangan-jangan Osama sudah ada di suatu tempat tak
> terlacak. Apalagi Osama dikenal tak menggunakan
> teknologi apapun, dalam inner cyrcle-nya. Inilah
> tabrakan antara teknologi abad XXI berhadapan dengan
> tongkat kayu abad ke-7M. 
> 
>       Pusing menghadapi soal ini, terutama di Ina.
> Tak semudah Perang Dingin, negara lawan negara.
> Kalau mendengar pemaparan kalangan ekonom tentang
> bahaya resesi global, siap-siaplah hidup di zaman
> batu. Tak hanya Afghanistan, juga Ina, juga USA.
> 
>       Yang aku ngeri, yang nanti akan ditabrak oleh
> pesawat atau aksi-aksi bunuh diri bukan lagi simbol
> kapitalisme dan militer USA, melainkan ladang-ladang
> minyak di dunia Arab. Siapa yang bisa menduga,
> karena anak buah Osama juga Arab. Yang akan terjadi,
> krisis energi global. Dan negara-negara industri
> akan kehabisan minyak, mesin-mesin berhenti, harga
> minyak melambung tinggi.
> 
>       Siapa bisa menduga? Untuk itu, bisa
> "dimengerti" sikap sebagian dunia Arab yang mengutuk
> serangan Inggris-USA, selain mengutuk terorisme.
> Ingat, Osama termasuh trah biru di dunia Arab. Ia
> mampu merekrut bilyuner-bilyuner baru Arab, yang
> selama ini juga diciptakan oleh kapitalisme ala USA.
> 
> 
>       Saya percaya, ini perang akan lama.... Dan
> saya tak bisa lagi membayangkan, apa dampaknya
> kepada Indonesia. Ini bukan persoalan main-main. 
> 
>       makanya, sampai kini saya belum mampu
> diyakinkan oleh logika dibalik serangan
> besar-besaran USA atas Afghanistan. Terlalu cepat
> serangan itu, sebelum dunia diyakinkan bahwa Osama
> benar-benar pelaku kekejian di WTC-Pentagon. Bahkan
> Dewan Keamanan PBB pun bersidang pasca penyerangan
> USA-Inggris. Pukul dulu, urusan belakangan, yang di
> kalangan sebagian ummat Islam Ina juga dogolongkan
> sebagai pola sama terorisme. 
> 
>       Ya, udah, sebaiknya berdoa saja, sekalipun Jol
> van Japan tak suka aku berdoa. Tapi mo apalagi? 
> 
>       Selamatkan dunia ini, ya Tuhan...............
> 
>       ijp
> 
> 
>       From:  Ivan Haidar <[EMAIL PROTECTED]>
>       Date:  Fri Oct 12, 2001  3:30 am
>       Subject:  Solusi Terbaik untuk Bin Laden
> 
>      
> Daripada menempuh jalan perang, saya kira, ini
> penyelesaian terbaik untuk Amerika dalam mengatasi
> Osama bin Laden. Perang hanya akan membawa kebencian
> yang tak aka selesai-selesai.  Ada yang menawarkan
> demikian:
> 
> "Osama Bin Laden:
> 
> Killing him will only create a martyr. Holding him
> prisoner will inspire his comrades to take hostages
> to
> demand his release.
> 
> Therefore, I suggest we do neither.
> 
> Let the Special Forces, Seals or whatever covertly
> capture him, fly him to an undisclosed hospital and
> have surgeons quickly perform a complete
> sex change operation. Then we return her to
> Afghanistan to live as a woman under the Taliban."
> 
> Kayaknya, ide mengoperasi kelaminnya dan
> menjadikannya
> seorang perempuan lalu mengirimkannya kembali ke
> bawah
> rejim Taliban adalah solusi yang jauh lebih murah,
> efisien, dan tidak membawa banyak korban. Iya kan?
> :)
> :) :)
> 
> -IH
> 
>      
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 

Reply via email to