Assalamu'alaikum WW

Kalau ditanyokan ka urang komunih-pun asal "berlogika-normal" rasonyo 
cenderung untuak mamiliah "ibu"-nyo... karano labiah banyak hal positifnyo , 
misalnyo si ibu masih memungkinkan untuak punyo anak baliak di maso nan akan 
datang, sedang si anak akan kurang pembelajaran kehidupannyo jikok indak jo 
ibu kanduang-nyo...dll

Antah kok si Ayah ka mancarikan ibu baru-pulo ka anak-nyo  :-((
itu-lah soal kemanusiaan ...



Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak


>From: "Rajo Tumangguang" <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: "Rantau-Net" <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: [RantauNet] Pilih Ibu atau Anak ?
>Date: Fri, 18 Jan 2002 14:47:41 +0700
>
>Pilih ibu atau anak?
>
>Seorang bapak berjalan mondar-mandir di lorong rumah sakit, gelisah.
>Istrinya akan melahirkan anaknya yang pertama. Sudah beberapa jam ia
>menunggu, tak jua terdengar tangis bayi. Tiba-tiba, seorang dokter berjalan
>tergopoh-gopoh
>
>keluar dari ruang persalinan menuju kearahnya.
>
>"Bagaimana keadaannya dok?" tanyanya penuh harap.
>
>"Maaf pak, kami sudah berusaha, kondisinya kritis sekali. Si ibu sudah tak
>sadarkan diri!" jawab dokter itu.
>
>"Jadi ...?"
>
>"Kami tak mungkin menyelamatkan keduanya,tapi... masih ada harapan. Kami
>hanya punya satu pilihan, menyelamatkan sang ibu, atau menyelamatkan sang
>bayi!"
>
>Lelaki itu kebingungan, dan tak bisa berkata-kata.......
>
>"Maaf pak, setiap detik sangat berharga, tolong cepat jatuhkan pilihan!"
>desak dokter itu.
>
>Akhirnya, dengan berat hati lelaki itupun berkata lirih, "Dokter, saya
>bingung sekali ... Saya pasrahkan sepenuhnya kepada anda. Tolong lakukan
>yang terbaik!" pintanya.
>
>Dokter pun bergegas kembali ke ruang persalinan. Nampaknya dia sudah
>berpengalaman menangani masalah darurat seperti ini. Dan dia tahu apa yang
>harus dikerjakan.
>
>***
>
>Ini adalah salah satu contoh, bagaimana keyakinan beragama bisa
>mempengaruhi keputusan disaat genting. Seorang dokter beragama
>kristen/katolik, ia akan berusaha menyelamatkan sang anak, dan mengorbankan
>sang ibu. Bagi dokter muslim, ia akan berusaha menyelamatkan sang ibu, dan
>mengorbankan sang bayi.
>
>Yah, dua-duanya pilihan sulit, tapi itulah jalan terakhir.
>
>Mengapa harus demikian?
>
>Dalam ajaran kristen, setiap manusia terlahir sudah membawa dosa, doktrin
>ini dikenal dengan "dosa waris" atau "dosa asal". Manusia terlahir sudah
>menanggung dosa Adam dan untuk menebusnya ia harus mengikuti sang juru
>selamat, penebus dosa. Dokter Kristen itu berjuang sekuat tenaga
>menyelamatkan si anak,
>
>agar dia dapat lahir dengan sehat dan selamat walaupun untuk itu si ibu
>harus dikorbankan. Dokter berharap, setelah anak lahir akan mendapat
>kesempatan
>
>untuk dibaptis, dalam rangka menebus dosanya. Jika sang anak meninggal
>sebelum dibaptis, anak itu akan masuk neraka. Sebab, dosanya belum sempat
>tertebus.
>
>Dalam ajaran Islam, setiap manusia terlahir dalam keadaan fitrah/suci.
>Dokter muslim akan berjuang menyelamatkan si ibu, karena dia tidak khawatir
>bahwa sang bayi akan masuk neraka.
>
>Dengan terselamatkannya sang Ibu, insyaAllah setelah sehat kembali akan
>dikaruniai kekuatan untuk mengandung lagi dan mudah-mudahan mendapatkan
>ganti yang lebih baik, yang lebih soleh.
>
>Sedangkan anak yang tak sempat terselamatkan, biarlah ia kembali ke
>Penciptanya dalam keadaan suci. Mungkin malah lebih baik jika bayi itu
>tidak terlahir di dunia yang penuh tipu daya ini agar hidupnya kelak tidak
>menjadi orang yang tersesat.
>
>Demikianlah, dalam kebingungannya lelaki tadi tak sempat menanyakan agama
>sang dokter. Dan ia sudah memasrahkan sepenuhnya kepada dokter itu.
>
>***
>Kisah ini saya dengar dari pak Bambang Sukamto, seorang dokter yang sejak
>tahun 1971 memeluk agama Islam. Ternyata bukan hanya kehidupan
>sehari-harinya saja yang mengalami perubahan setelah menjadi muslim, karena
>tuntutan profesipun menghendaki ia harus memilih sesuai keyakinannya.
>
>Di dunia ini ada banyak agama dan kepercayaan. Pemahaman kita terhadap
>ajaran agama yang kita anut, akan menentukan jalan hidup kita. Sejak bangun
>tidur, kita sudah dihadapkan pada pilihan. Meneruskan tidur, atau bangun
>sholat subuh?
>
>Di kantor, saat istirahat siang hari, ada pilihan lagi. Makan siang dulu,
>atau shalat dhuhur dulu? Langsung pulang ke rumah, atau mampir ke diskotik
>dulu?
>
>Ikut-ikutan korupsi, atau dimusuhi rekan sejawat? Bersegera menikah, atau
>menundanya dulu? Hidup mulia disisi Allah, atau mulia dalam pandangan
>manusia?
>
>Kita akan sering dihadapkan pada pilihan-pilihan yang lebih rumit, dan
>mengandung konsekuensi yang berat. Kisah diatas adalah salah satunya.
>
>Beruntunglah orang yang selalu diberi jalan untuk mencari Ilmu yang
>bermanfaat, yang selalu dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan dari
>sekian banyak pilihan yang ada. Karena itu saya ingin berpesan kepada
>saudara-saudaraku kaum muslimin, teruslah menggali ilmu-ilmu agama,
>mudah-mudahan pengetahuan yang kita peroleh akan semakin memantapkan kita
>dalam memutuskan suatu masalah, dan semoga akan lebih mendekatkan kita
>kepada Allah SWT.
>
>Amin ya rabbal alamiin.
>
>Wallahu a'lam bishawab.
>




======================================================================
                       Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================


_________________________________________________________________
MSN Photos is the easiest way to share and print your photos: 
http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke