--- In [EMAIL PROTECTED], "esteranc" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Salamunalaikum WW

Dear Ibu Yusniar

Menurut pendapat saya ketiga pertanyaan itu hampir mirip. Saya secara 
pribadi enggan menjalankan praktek seperti itu karena bagi saya lebih 
banyak "mengganggu" ketimbang "membantu."

Contoh, saya shalat individual dengan niat individual (rabbi, 
Tuhanku, bukan rabbana atau Tuhan kami). Alhasil dari niat awal 
masuknya makmum yang tak diniatkan jamaah, bagi saya, adalah kurang 
mengena.

Kedua, Quran mengajarkan cara shalat terbaik adalah amintum (aman, 
damai, khusuk, fokus) dan qanitin (mantap, serius, yakin). Jika saya 
dicolek oleh seorang "pendatang" maka otomatis kadar amintum dan 
kadar qanitin saya agak berkurang, jika tidak begitu terganggu.

Pertanyaan ketiga bisa ditolerir karena pesan Quran tentang Al Wustha 
dan zikrullah di hari Jumat adalah keutamaan shalat berjamaah. Allah 
suka barisan yang teratur Keterlambatan adalah salah satu kerugian, 
tapi berjemaah adalah keuntungan yang lebih besar dari kerugian itu 
sendiri. Karena itu, saya kira jemaah yang terlambat shalat dan 
mengikut imam untuk rakaat selanjutnya, bisa ditolerir.

Soal mengucapkan salam usai iman mengucap salam, saya kira kurang 
memberi hasil maksimal dalam tingkat amintum dan qanitin a.l. karena 
dalam proses shalat anda sibuk mengingat jumlah rakaat, bukannya 
mengingat Allah dan menghayati bacaan zikrullah anda, selain tentu 
agak mengganggu konsep "barisan yang teratur" tersebut dimana anda 
berdiri dan bergerak di saat jemaah lain duduk dan berdoa.

love
Esteranc Labeh
A.C. St Rangkayo Labeh
JKT




--- In [EMAIL PROTECTED], "Yusniar Marnis" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamualaikm WrWb,
> 
> Saya ingin bertanya kepada yang ahlinya di surau ini soalan tentang 
shalat. Atau mungkin Ibu Rahima di Mesir juga bisa membantu 
pertanyaan saya ini.
> 
> 1. Saya disuatu daerah di Indonesia sering melihat bahwa kalau 
shalat berjamaah telah selesai (Imam mengucapkan salam terakhir) dan 
ada sejumlah jamaah yang rakaat shalatnya belum terpenuhi langsung 
berdiri, dan salah seorang dari mereka langsung berdiri agak ke depan 
untuk kemudian jadi Imam shalat. Adakah dalil/hadist yang menjelaskan 
hal ini..?
> 
> 2. Dalam suatu shalat berjamaah, ada jamaah yang terlambat datang  
dan shaf shalat didepannya telah terisi penuh dan dia sendiri 
dibelakang (shaf terakhir), lalu oarang ini mencolek bahu salah 
seorang jamaah didepan, ini sebagai isyarat agar yang dicolek itu 
mundur dan menemani dia dishaf terakhir itu (agar shaf tidak satu 
orang saja).
> Aapakah ada juga dalil tentang ini..?
> 
> 3. Bila kita ketinggalan shalat berjamaah, tapi masih sempat 
berdiri sebentar kemudian rukuk mengikuti imam. Dalam hal ini kita 
tidak sempurna membaca Al Fatihah.
> Apakah dalam ini kita telah terhitung satu rakaat shalat..?
> Atau apakah kita harus menambah rakaat baru setelah Imam 
mengucapkan salam terakhir..?
> 
> Demikian pertanyaan saya, semoga ada yang bisa membantu untuk 
menjelaskannya.
> 
> Wassalam
> YM
> 
> 
> See Dave Matthews Band live or win a signed guitar
> 
http://r.lycos.com/r/bmgfly_mail_dmb/http://win.ipromotions.com/lycos_
020201/splash.asp
--- End forwarded message ---



RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke