Manyambuang pembicaraan awak mengenai pendidikan, sebagai info tambahan
bagi awak sadonyo, rancak pulo awak liek pola pendidikan baru nan cukup
advance idenya , dengan model pendidikan jarak jauh via internet,
istilahnya tele edukasi, brand name nya IBU Teledukasi , bisa dilihat di
( www.ibuteledukasi.com ) .

Lembaga ini didirikan oleh beberapa orang tokoh LSM dan pengusaha di
Jakarta yg dimotori oleh Adi Sasono dan bekerjasama dg University Tun Abdur
Razak , Malaysia. Universitas di negeri jiran tsb, telah beberapa waktu ini
menjalankan pendidikan model tele edukasi ini.

Model pendidikan tele edukasi ini juga membuka peluang bisnis, bagi pihak
yg ingin berpartner mendirikan cabang cabang atau istilahnya cyber center.
Di Padang sendiri telah berdiri satu cybercenter di Jl Andalas timur no 102
serta di cabang LP3 I , jl dr Hanoko no 44 Padang.

Mari kita lihat bersama , apakah ide ini bisa berjalan efektif atau tidak .
Tapi setidaknya kita bisa belajar banyak mengenai ide nya yg cukup kreatif
dan juga pragmatis. Apa lagi sebaran ( diaspora ) orang Minang di seantero
dunia cukup lebar sehingga pola pendidikan ( peningkatan kecerdasan dan
wawasan ) bisa cukup efektif.

Kalau bisa awak buek cyber campus seperti ide di atas , murid awak nan ado
di dusun ketek di daerah Palembayan di sabalik bukik subarang danau
Maninjau nan terpencil , bisa baraja mambuek asinan bogor ka mak Bandaro di
Bogor, baguru business skill ka Ajo Duta di US , baraja financial strategy
ka Datuak Dalu di California, baraja teknologi ka mak Boes di Canada,
belajar kedisiplinan gaya Jepang ka uda Edizal di Jepang atau mangaji
hadits yo uni Rahima di Mesir.  ( asal jan di aja bamain judi di las vegas
yo datuak Habe :-)

Saya ingat kreatif adalah juga cerdik, cerdik adalah salah satu keunggulan
rang awak ( tapi sayang banyaknyo cadiak buruak ) marilah kita kembangkan
kecerdikan yg positif , creative thinking dan melihat ke depan, marilah
kita tinggalkan perangkap kebanggaan masa lalu.

Kalau lah barek, mambaok University dari Australia, cubolah awak liek ka
nagari jiran sabalah ( uiversity Tun Abdur Razak , Malaysia ) mungkin
labiah praktis untuak nagari awak.
 Ternyata dari Australia nan ringan dibaok adolah sperma sapi Australia :-)
, just other creative and pragmatis way.

Sebagai info tambahan pula pola pendidikan jarak jauh melalui internet ini,
akan lebih berkembang lagi bila kelak telah bisa dikembangkan sistim
jaringan internet dg biaya yg murah. Saat ini PT  PLN sedang melaksanakan
uji coba penggunaan internet melalui jalur kabel listrik ,uji coba
dilakukan di daerah Duren tiga, Jakarta Selatan. PT PLN sendiri telah
mendirikan anak perusahaan yg khusus menangani bisnis baru ini.

Dengan menggunakan teknologi VoIP , berarti jalur ini bisa pula digunakan
sebagai sarana telekomunikasi / telepon , dan pasti biaya rekening nya
lebih murah daripada via PT Telkom.

Ide yg kreatif dan nyata ini, masih menunggu regulasi pemerintah, yg
memberi monopoli pada PT Telkom dan Indosat
sayang pula , kesempatan di atas sementara ini hanya bisa dinikmati orang
pulau Jawa saja , karena infrastruktur listrik luar pulau Jawa belum
mencukupi.

Urang awak nan cadiak dan santiang dalam bidang teknologi , harusnyo lah
bisa mengembangkan perangkat teknologi yg advance dan praktis untuk kondisi
nagari awak nan agak terbelakang infrastrukturnya dibanding pulau Jawa.

Kalau lah memang bisa , internet via kabel listrik ini, biaya koneksi
internet akan lebih murah lagi , biaya telepon akan lebih murah pula
daripada melalui saluran telepon ( PT Telkom ) , dunsanak awak nan ado di
dusun dusun nan jauh , beko bisa pulo menggunakan internet asal ado
sambungan listrik ka sinan. Bisa makin banyak urang awak " marantau" ka
nagari cyberspace ko.
Tapi sayangnyo di nagari awak , aliran listrik alun begitu lancar , masih
sering terjadi mati listrik secara mendadak.
Padahal lah ado 3 PLTA gadang nan memanfaatkan sumber daya alam Sumbar yg
potensial yaitu PLTA Maninjau, Singkarak dan Kotopanjang.

sekian dulu info dari ambo semoga bermanfaat.

wassalam

Hendra M
Banduang

di bawah ko , ambo saratokan pulo artikel mengenai internet via kabel
listrik ;
- - - - - - - - - - - - -

Kabel PLN bisa Internet ?

BERSIAP-SIAPLAH
BISNIS ONLINE AKAN MAKIN OKE PUNYA !

Assalamu'alaikum wr wb

Ada info menarik.. sekaligus kabar gembira buat
rekan-rekan yang kalau udah balik ke tanah air
langsung "menghilang" dari peredaran milis. Penyebab
utamanya bisa jadi karena buat online perlu biaya
banyak, apalagi pulsa telpon kita yang mirip argometer
taksi.

Nah, aliran listrik itu sesungguhnya dapat digunakan
untuk menjadi "carrier" (pembawa) sinyal informasi
dan data. Karena data itu sendiri dapat dikonversi
dari format digital menjadi analog.
Itulah yang kemudian dikenal sebagai PLC (Power Line
Communication), yaitu menggunakan jaringan kabel
listrik untuk komunikasi dan transmisi data.

Saat ini PLN sudah berhasil menerapkan teknologi ini
untuk melakukan koneksi internet di 20 rumah di
Jakarta, hasilnya...wuushh...sekali klik..langsung
muncul deh web-nya... mau surfing atau browsing 24 jam
sehari juga nggak masalah.. dan nggak perlu pusing
dengan tagihan telpon lagi.. Dan PLN akan punya bisnis
baru sebagai ISP dengan teknologi ini. Dalam waktu
akan dibangun 400 sambungan via PLC, ayo buruan
daftar....

Berikut dibawah ini saya sertakan info dari rekan di
PLN Jakarta mengenai hasil eksperimen di 20 rumah di
daerah Duren Tiga Jakarta..

Internet via Saluran Listrik itu benar, dimana salah
satu anak perusahaan PT PLN mengelola ISP dan jaringan
fiber optik yang tergelar sepanjang pulau Jawa (dari
Banten sampai Jatim).

Silahkan cek di : http://www.iconpln.net.id
Silahkan cek di : http://rudyachmad.cjb.net
-------------------------------------------

"Kabel Listrik Fungsinya Bukan Hanya untuk Menyetrum"

TIDAK terbayang kenyamanan yang dirasakan Ratna
Paramitha (15), pelajar kelas tiga SMA III Jakarta
yang dipanggil Mira, dia bisa mengakses Internet
dengan cepat dan bebas hambatan. Selain itu, dengan
teknologi jaringan telepon kabel tersebut, dia bebas
mengakses Internet tanpa menutup peluang jika ada
telepon yang akan masuk.

Apa yang dirasakan Mira, merupakan kelebihan yang
nyata dari jaringan telepon melalui kabel listrik yang
dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang
menghubungan dari rumah yang satu ke rumah yang lain.
Sayangnya sambungan tersebut baru dirasakan 20
keluarga karyawan PLN di Perumahan Karyawan PLN Duren
Tiga Jakarta.

"Pokoknya selamat tinggal Telkom deh untuk berinternet
ria," ujar Mira singkat ketika ditemui sedang aset di
depan komputer. Bagi pelajar putri itu, sejak tahun
lalu dia bebas mengakses Internet, tanpa melalui
saluran telepon yang disediakan PT Telkom.

Padahal, semula teknologi tersebut kurang ditanggapi
karena banyak peminat yang ragu-ragu, takut kesetrum
dan merasa belum aman. Namun, kini para pengguna jasa
yang diselenggarakan anak perusahaan PLN, PT Indonesia
Comnets Plus (Icon+), dapat dinikmati benar kemudahan
yang tersedia.

Icon+ adalah perusahaan yang sejak awal didirikan
untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi
dan informasi mutakhir. Icon+ dapat menyediakan
kelebihan kapasitasnya untuk memenuhi permintaan akan
jasa jaringan atau bandwidth yang lebih besar dan
cakupan area lebih luas dengan memanfaatkan right of
ways.

Kehadiran Icon+ khususnya bagi keluarga besar PLN
terutama yang tinggal di Jawa-Bali, dapat menekan
penggunaan pulsa telepon dari Telkom. Keluarga
PLN yang tinggal di Jakarta tidak perlu memikirkan
pembengkakan rekening tagihan telepon setiap bulan,
meski harus berbicara ngalor ngidul interlokal.

"Mau ngobrol 24 jam juga tidak masalah, yang penting
lampu tidak padam. Anak saya meski sekarang main
Internet tidak pernah berhenti, ya tidak masalah
wong cuma menambah beban listrik yang nilainya paling
maksimal Rp 10.000 setiap bulannya, dibanding sebelum
ada saluran telepon dengan memanfaatkan arus listrik,"
kata Ny Adi, penghuni perumahan PLN itu mempromosikan
kecanggihan teknologi alat komunikasi via arus listrik
itu .

Ny Adi menuturkan, sejak dioperasikannya telepon dari
aliran listrik itu tahun lalu, anak-anaknya makin
sering chatting (ngobrol via Internet) dan
surfing (menjelajah situs Internet) dengan leluasa.

"Sebelumnya, menggunakan Internet sangat dibatasi
karena di rumah ini hanya tersedia satu line telepon
yang dipasang Telkom. Sekarang dengan kehadiran
Icon+, penggunaan Internet dibebaskan saja, toh tidak
membebani pulsa telepon dan tidak mengganggu telepon
yang masuk atau keluar," kata perempuan asal
Yogyakarta itu.

Menurut ibu dari empat anak remaja itu, penggunaan
Internet oleh putra dan putrinya untuk mencari
informasi sekolah, baik di dalam maupun di luar
negeri serta mencari katalog buku dan barang-barang
yang diproduksi di luar negeri.

Pemakaian Internet melalui arus listrik mempunyai
keunggulan yakni lebih cepat diakses dibanding jika
melalui konvensional dan jelas lebih murah karena
hanya mengandalkan arus listrik. Fasilitas itu dapat
dipakai di seluruh ruangan selama ada jaringan listrik
milik PLN. Pengguna cukup mencolokkan kabel telepon ke
stop kontak listrik menggunakan powerline
communication (PLC).

Selain untuk Internet, mereka biasanya mengunakan
bercakap dengan keluarganya di luar Jakarta, tetapi
masih komunitas keluarga besar PT PLN. Jika PLN
membuka sambungan di kota-kota lain, maka pengguna
yang berada di Jakarta akan bisa saling berhubungan
dengan pengguna di kota lainnya.

Enaknya, percakapan itu juga bebas pulsa dan jernih.
Nomor telepon yang dipakai pun hanya tiga sampai lima
digit. Jika sudah terbuka di kota lain, bahkan untuk
bercakap keluar kota atau interlokal tidak perlu
menggunakan kode area sebagai tanda bayarannya lebih
mahal karena interlokal.

Adanya teknologi via kabel listrik juga membuat
pengguna tidak takut dengan ribut-ribut kenaikan tarif
telepon. Untuk Internet, pengguna cukup membayar
biaya langganan per bulan ke provider, sedangkan biaya
pulsa, tidak perlu pusing-pusing lagi.

Selama setahun digunakan, pengguna di Perumahan PLN
belum pernah mengalami alat bermasalah. Semua lancar,
kecuali jika listrik padam yang berarti terputus pula
jaringan telepon. Dalam memanfaatkan Internet, tidak
perlu takut putus di tengah jalan saat asyik chatting
atau surfing.

Adanya alat itu membuat seluruh anggota keluarga yang
lain tetap dapat menggunakan saluran telepon dari
Telkom meski ada anggota keluarga yang tengah
berinternet. Selain itu, tidak perlu ada tambahan
kabel yang artinya mengurangi keruwetan kabel di
rumah.

Jadi, kalau pemerintah mengizinkan Icon+ melebarkan
sayap untuk menggarap pelanggan umum, bukan hanya
keluarga besar PLN, bukan mustahil suatu saat
masyarakat terutama yang kesulitan menjadi pelanggan
Telkom, ramai-ramai memasang peralatan telekomunikasi
sendiri di rumahnya. Apalagi dengan memanfaatkan
aliran listrik dalam berkomunikasi, tidak ada istilah
biaya pulsa telepon membengkak karena terlalu banyak
penggunaan telepon.

Paling banter pengguna Internet secara terus-menerus
hanya mengalami peningkatan penggunaan arus listrik.
Meskipun menurut Icon+ kenaikan daya listrik yang
dipakai pelanggannya tidak terlalu signifikan, karena
memang relatif kecil.

Kini 20 keluarga yang sudah menikmati jaringan telepon
ini, sudah tidak sabar menunggu rencana PLN untuk
mencoba membuka 400 sambungan baru tahun ini. Sebab
dengan tambahan sambungan baru sebanyak 400 unit,
berarti berhubungan tidak perlu hanya di antara 20
keluarga itu.

Lucunya, banyak ibu-ibu di Perumahan Duren III yang
sudah bertanya-tanya dan tidak sabar menunggu, kapan
di daerah lain dapat disambung jaringan telepon
serupa. Maklum, mereka punya banyak kerabat di daerah
lain, karyawan PLN sering berpindah-pindah kota atau
keluarga yang lain masih ada hubungan keluarga yang
dekat.



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke