Assalamu’alaikum
Wr..Wb
Ku
Kejar Ridho Mu Dengan Sepeda
Ah adzan baru saja
berkumandang, Seorang pak tua setengah baya dengan sepeda ojeknya memasuki
pelataran masjid..badan tua dan letih itu turun dari sepeda dan melangkahkan
kaki rentannya menuju air pancuran tempat dimana biasanya pengunjung mesjid
yang lain berwudhu. Sholat dzuhur baru saja ditunaikan dengan khusuk oleh pak
tua sambil kini tangannya diangkat keatas dan mulai dengan sabar dan penuh
ketenangan berdoa kepada robbnya, Terlihat dari raut wajah pak tua kepenatan
dan kegigihannya dalam kesehariannya menggayuh sejauh mungkin sepedanya,
Mengantarkan penumpang kearah tujuan yang dikehendakinya.
Umar adalah salah satu
penumpang setia dari ojek pak tua tapi hari itu umar tidak menemukan pak tua
dipangkalan, Ah mungkin pak tua sedang berada dimesjid desis umar karena emang
dijam dan awal waktu sholat pak tua tidak pernah lalai untuk senantiasa
menunaikan sholat lima waktunya dimesjid dan sepeda ojek milik pak tua akan
senantiasa terlihat dihalaman depan mesjid sebagai tanda bahwa pak tua sedang
menunaikan ritual rutinnya. Hari pertama tanpa pak tua tidak membuat umar
curiga dan umar yang merupakan penumpang setia ojek pak tua beranggapan mungkin
pak tua sudah pulang lebih awal dari biasannya. Tapi...hari kedua dan ketiga
sudah berlalu dan perasaan umar selalu tanda tanya karena hatinya seperti
dibuat gundah dan rasa ingin tau. Pertanyaan umar akan ada apa dengan pak tua ?
merupakan pertanyaan yang sama
dengan penghuni sekitar mesjid karana sudah lebih 3 hari ini sepeda pak tua
tidak terlihat dihalaman mesjid.
Rasa ingin tau dari umar
membuatnya melangkah kan untuk bertanya kepada sesama tukang ojek dimana
biasanya pak tua mangkal. Karyo salah satu kawan dari pak tua sesama satu
profesi mengatakan bahwa sudah 3 hari ini pak tua sakit dan tidak bisa datang
kepangkalan untuk ngojek, Umar mungkin bisa saja punya rasa tidak mou tau dan
tidak peduli tapi tidak dengan pak tua. Pak tua adalah tukang ojek kesayangan
umar buat umar pak tua yang sudah berumur 60th lebih dari sekedar tukang ojek,
Pak tua terpaksa masih trus menggayuh sepedanya diumur senja semata-mata untuk
bisa menghidupi kebutuhan rumah tangganya dan memenuhi kebutuhan sekolah dari
anak2nya tapi ditengah sibuknya menggayuh sepeda disenja umurnya pak tua masih
melangkahkan kakinya kemesjid untuk bersama-sama melaksanakan sholat berjamaah.
Maaf sanak tau rumahnya pak tua yang kerjaan sehari-harinya sebagai tukang ojek
? Akhirnya terlangkah jua kaki umar untuk mencari tau dimana tinggal dari pak
tua. Assalamu’alaikum....Waa’alaikum salam warahmatullah..salam
umar dijawab oleh seorang nenek tua berumur tidak jauh berbeda dengan pak tua.
Maaf nek apa ini rumah pak tua yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek ?
sebelum dijawab nenek tua itu bertanya ..sanak ini siapa ?saya umar saya adalah
salah satu langganan pak tua ketika saat dan sepulang kantor saya selalu
menumpang ojek pak tua tapi sudah 3 hari lebih saya tidak melihat pak tua lagi
dipangkalan dan dimesjid tempat dimana pak tua beristirahat diwaktu-waktu
sholat.
Iyah bapak sudah 3 hari ini
tidak bisa menarik ojek dikaranakan sedang sakit, Oh yah silahkan masuk sanak.
Nama saya umar nek, Iyah silahkan masuh dek umar. Bapak ada dikamar silahkan
masuk dek umar, Ketika ku buka pintu kamar yang sudah mulai melapuk kulihat
seorang kakek yang biasa aku panggil dengan sebutan pak tua terbaring tanpa
daya. Ya allah tanpa kata yang terucap dari mulut umar, Bergulir linangan halus
dari kelopak mata umar, Umurmu mungkin sudah sangat senja pak tua dan sangat
sudah tak layak untuk bekerja, Kepahitan dan kerasnya hidup kota jakarta
membuat tubuh renta mu masih harus berjuang keras memenuhi kebutuhan rumah
tanggamu.... Tapi ditengah keras dan sibuknya hari-hari mu menggayuh sepeda tua
mu masih ada sedikit waktu mu untuk singgah dirumah allah disela waktu sibuk mu
untuk menunaikan sholat tepat waktu dan berjamaah. Kadang aku pun merasa iri
akan dirimu karana disibuknya kerja mengejar dunia seringkali aku dibuat lalai
untuk sholat tepat waktu dan berjamaah...ada apa dek umar sergah nenek tua. Oh
tidak nek, Didekati ranjang kayu tempat dimana pak tua terbaring tanpa daya
dipegangnya tangan pak tua sambil perlahan umar mendoakan agar sikakek lekas
sembuh dari sakitnya. Pak tua sakit apa
nek dan kenapa tidak dibawa kerumah sakit ? Pak tua sudah sejak lama
sakit-sakitan tapi pak tua adalah satu-satunya harta dari rumah tangga itu yang
masih dimiliki untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga nenek. Umar pamit pulang
nek dan ini sedikit dari umar untuk mungkin bisa membantu pak tua sembuh dari
sakitnya.
Dipandanginya rumah pak tua
dari dekat dan didongakkan kepala umar ke atas tanpa ada kata yang bisa
diungkap oleh mulut umar, Kebisuan seperti mengiringi langkah umar menuju rumah.
Ya allah terima kasih kau beri pelajaran terbaik untuk hidupku agar mau dan
belajar dari orang lain dalam menggapai ridhomu. Ya allah jadikanlah diriku
seperti pak tua itu jika dengan kemiskinan bisa membuatku dekat dalam ridhomu
dan tegurlah tubuh muda ini jika dengan kesuksesan justru membuat langkah ini
jauh dari ridhomu.
Wassalam
Ronal Chandra