Assalamualaikum WrWb.

Artikel dari Ustad HMNA dimilis awak sabalah, Baguss.... sapandapek jo
pandangan
ambo tentang amerika.
Mohon ma'af bagi sanak nan alah mam baconyo....

Wassalam,

----- Original Message -----
From: "H. M. Nur Abdurrahman"
Subject: [surau] 546. Amerika Menurut Seorang Amerika


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
WADZA  QYL  LHM  LA  TFSDWA  FY  ALARDH  QALWA  ANMA  NhN  MSHLhWN  (S.
ALBAQRt, 11),  dibaca:  wa idza- qi-la lahum la- tufsidu- fil ardhi qa-lu-
innama- nahnu mushlihu-n (s. albaqarah), artinya: Apabila dikatakan kepada
mereka, janganlah kamu berbuat bencana di muka bumi, mereka berkata,
sesungguhnya kami berbuat kebajikan (2:11).

Seorang Amerika itu, yang termaktub dalam judul di atas, Noam Chomsky
namanya. Ditengah arus besar "memerangi teroris", ada seorang Noam Chomsky
yang berteriak nyaring: Amerikalah Sang Teroris!
Marilah kita putar jarum jam ke tahun 1977. Dalam tahun itu di Philadelphia,
Pennsylvania, sekejap sebelum Dr. William Chomsky menutup mata untuk
selamanya; di depan Elsie Simonovsky, istri dan kedua anaknya Noam dan David
Chomsky, imigran Yahudi asal Rusia ini menuturkan beberapa bait pesan.
"Anakku, jadilah engkau seorang individu terdidik yang memiliki integritas,
bebas dan independen dalam berpikir, peduli dalam upaya meningkatkan dan
mendorong kehidupan dunia, dan berpartisipasilah menciptakan hidup yang
lebih bermakna dan bermanfaat bagi semua," ujar Yahudi berkebangsaan Rusia
yang hijrah ke Amerika pada 1913 ini.

Pesan terakhir ini berdampak besar bagi Noam Chomsky, anak pertamanya.
Sebagai pribadi, jadilah Noam, kini profesor linguistik di Massachuset
Insitute Technology (MIT), seorang yang punya integritas tinggi, bebas, dan
independen dalam berpikir. Ia, melalui karyanya berjudul Pirates and Emperor
: International Terrorism in the Real World, yang telah diterjemahkan oleh
Mizan dengan titel Maling Teriak Maling,; Amerika Sang Teroris ? membongkar
kedok Amerika. Selama ini, Amerika, dengan gurita media massanya, telah
menancapkan sebuah pemahaman yang keliru atas semua peristiwa dunia. Dengan
jaringan media sebagai tangan-tangan guritanya, Amerika memaksakan American
Ideological System untuk mengontrol pikiran manusia melalui kata-kata dan
pemberian makna tertentu. 'Kamus Adikuasa' itu menterjemahkan semua
peristiwa menjadi sebuah keuntungan bagi Amerika.

Dalam buku itu, Chomsky, mencap Amerika sebagai "Kekuatan teroris utama" ,
yang menggunakan standar ganda dalam berbagai kasus. Yaitu dengan
memproduksi "Newspeak" - ucapan baru. Terjadilah dua dunia dalam benak
orang: dunia nyata dan dunia Newspeak. Chomsky telah menginventarisir
sejumlah kata yang telah diserongkan maknanya.
Bila negara-negara Arab menerima posisi AS, mereka disebut "moderat'. Bila
menolak disebut "ekstremis". Dalam benak orang disuntikkanlah melalui mas
media bahwa kata "ekstremis", termasuklah di dalamnya a.l. PLO, Libya, Iran,
Thaliban dan Irak.
Kata-kata berikutnya adalah "terorisme", yang pada mulanya berarti tindakan
kekerasan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti lawan. Dalam Kamus Newspeak,
terorisme adalah tindakan protes yang dilakukan oleh negara atau
kelompok-kelompok kecil yang anti Amerika. Pembunuhan tiga orang Israel di
Larnaca adalah terorisme, tetapi penyerbuan sasaran sipil di Tunisia,
pembantaian Sabra dan Satila dan penyiksaan warga palestina disebut
"pembalasan" atau "tindakan mendahului" (preemptive).

Dalam medan konflik Asia Barat (sudah berulang kali saya tulis, jika memakai
predikat Timur Tengah, berarti kepala kita dipenggal, kaki berjejak di
Indonesia, kepala ditaruh di Amerika) . Makna Newspeak "Proses perdamaian"
berarti "usulan perdamaian yang diajukan oleh Amerika Serikat".
Usulan-usulan perdamaian, yang dikemukakan oleh negara-negara Arab -apalagi
Palestina (betapapun realistisnya)- dianggap sebagai penolakan. Untuk itu
diciptakan sebuah Newspeak buat usulan yang tidak sama dengan usulan AS,
yaitu rejeksionisme. Orang yang terbius oleh Newspeak itu, semacam Mathori
Abd. Djalil, niscaya bersimpati kepada AS yang dianggapnya selalu bersusah
payah menciptakan perdamaian. Pada saat yang sama orang yang terbius itu
membenci negara-negara Arab yang rejeknionis.

Pada Oktober 1980, misalnya. Presiden Amerika Jimmy Carter berkolusi dengan
Jose Napoleon Duarte, salah satu kelompok yang bertikai di El Salvador,
melakukan penggilasan dan penyembelihan terhadap 50 ribu rakyat disana
dengan dalih "memberantas gerilyawan pemberontak". Peristiwa mirip El
Savador itu juga terjadi dilain tempat, yaitu Palestina, Kuba, Jepang,
Guatemala, Vietnam, Korea Selatan, Iran, Iraq dan, yang terakhir
Afghanistan. Rakyat Afghanistan, dibalut duka yang ditebar 'burung-burung
besi pembunuh' AS. Langit  Afghan yang selama ini berisi awan dan pelangi
berubah menjadi gelaran karpet kematian. "Kami hanya melihat ibu dan
anak-anak kami mati. Mengapa anda bunuhi kami? Apa sih yang kami lakukan,
para warga sipil ini kepada anda," ratap Khawaja Ahmad (25), bersama dua
anaknya yang kini mengungsi di Jalalabad, seperti dikutip koran USA Today.
Ia menjadi saksi hidup penghancuran ratusan rumah mereka dan puluhan orang
meregang nyawa.

Chomsky, Profesor linguistik yang telah menulis lebih dari 30 buku, sejak
1965 konsisten mengkritik keras kebijakan luar negeri Pemerintah AS. Ia
menjadi figur yang cukup disegani lantaran kekritisannya. Namun, ia bagai
berteriak di lorong yang sunyi di tengah arus besar, apa yang mereka sebut,
'Perang melawan Teroris'. Mampukah teriakan Chomsky menghentikan teror bagi
rakyat sedunia?
>     Bom di Bali, mampukah alat negara kita mengusut secara independen
tanpa tekanan Amerika siapa pelaku di balik pemboman itu? Sekali lagi,
mampukah? Mampukah Pemerintah RI bertahan dari tekanan Amerika, yang
sesungguhnya kedaulatan kita telah didaulat Amerika melalui IMF? WaLlahu
a'lamu bishshawab.
>
> *** Makassar, 20 Oktober 2002
>     [H.Muh.Nur Abdurrahman]


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Reply via email to