----- Original Message -----
From: "Darul Makmur" <[EMAIL PROTECTED]>



Ass. Ww

Ha ..... hm, yang pasti, rakyat Sumbar pasti telah punya utang 7
~ 15 turunan belum tentu ke bayar. Hidup yang paling tak enak
adalah hidup berutang (al Hadist). Jadi rang Minang sudah
dibikin hidup tak enak. Kampuang alah tajua.

Tks/Brgds
Darul=============

Yth. Mak Parapatiah,

Hehehe...sebetulnya, kalau kita memandang dari kaca mata bisnis
yang murni,  berasio dingin dan rasional, tidak ada yang perlu
di kuatirkan dengan hutang yang hanya 900 milyar untuk
pembangunan bandara Katapiang seperi yang di lansir oleh tuan DD
kemarin.

Jika benar kita meminjam mencapai angka 900 milyar itu, saya
yakin pinjaman itu  tidak murni hard currency alias duit melulu.
Logikannya untuk membangun infrastruktur canggih seperti
Bandara, kita butuh teknologi canggih, alat-alat canggih dan
berbagai strategi canggih lainya. "Hongop"nya (ongok)kita, kita
pengen membangun infrastrutur canggih tapi tidak punya otak
canggih. Nah, sebagai negara yang memiliki bermacam-macam
kecanggihan, tidak sulit bagi Jepang untuk memetakan apa saja
yang menjadi kebutuhan pemda Sumbar untuk memulai proyek ini.
Misalnya, kita perlu alat-alat berat, teknologi, aspal, beton
dll, ya tinggal beli pada mereka. Setelah di tambah sedikit hard
currency agar pemda sedikit liquid, tampaknya jadi setumpuklah
utang kita.

Tapi kosa kata hutang adalah konsep uang di mata kebanyakan
orang miskin (hehehe...keluar lagi deh ilmu dari si ayah kaya
yang mamak pernah rekomendasikan ke saya). Dalam suatu
percaturan bisnis, sebetulnya tidak ada konsep hutang, jika yang
satu memberi pinjaman sedang yang lain menerima pinjaman, bukan
berarti yang satu kedudukannya lebih rendah dari yang yang lain
sehingga harus maibo-iboan parasaian sebagai si terhutang. Yang
sebenarnya terjadi adalah kedua toke sedang sama-sama sedang
cari untung.

Saya ngaco? Tidak! Yang diperlukan cuma merubah persepsi dari
persepsi orang miskin menjadi persepsi orang kaya. Caranya?
Rubah cara berfikir bahwa akumulasi 900 milyar tidak berarti
kita sedang menggadaikan anak cucu sampai 15 turunan.Angka 900
milyar tidak berarti apa- apa jika kita "imbal jualan" dengan
Jepang. Kita kasih Jepang pangsa pasar untuk sepeda motor
"Honda" nya di sumbar (orang Sumbar kan tergila-gila sangat pada
alat transportasi mungil ini), kita kita kasih mereka membangun
sektor pariwisata, perikanan, hutan dll.Mengingat potensi pasar
dan kekayaan bumi Sumbar, rasanya angka 900 milyar itu tidak
berarti apa-apa deh, Mak. Keuntungan lain adalah, roda ekonomi
Sumbar mergerak maju. Disini memang memerlukan seorang yang
cerdas (seperti saya hehehe...) untuk bernegosiasi masalah
prosentase dan waktu dengan Jepang sebab jika tidak demikian,
tidak asyik pula jika membiarkan Jepang sampai 15 turunan
bercokol di bumi nusantara.

So mak Parapatiah, itu lah sebab mengapa kemarin saya mengajak
tuan DD untuk main monopoli tapi tampaknya beliau "ngeper" tuh.
Buktinya sampai sekarang diam saja.

Wassalam,

Si Padang alias si PAnDAi dagaNG
(sebutan kehormatan yang saya dapat akibat rajin berkunjung ke
Surau lho, Mak).


to:[EMAIL PROTECTED]]
°«Sent: Thursday, October 31, 2002 4:33 PM
°«To: [EMAIL PROTECTED]
°«Subject: Re: Main monopoli yuk! Re: [RantauNet.Com] Berita
°«
°«Hm, saya baru kepikiran. Mungkin pemda tidak akan membayar
utang
°«dengan uang. Mungkin ada perjanjian bahwa sebagian pengelolaan
°«bandara akan di serahkan kepada investor untuk jangka waktu
°«beberapa lama.Kalau saya yang jadi investor, jika tahu debitur
°«saya tidak akan mampu membayar, saya tidak terlalu "tolil"
°«memaksakan kontrak bahwa utang duit harus di bayar duit. Dan
°«yang paling menarik untuk saya adalah memikirkan seberapa
persen
°«nilai tambah dari proyek ini akan mengalir ke para debitur,
°«berapa persen untuk "para calo-calo proyek", dan berapa persen
°«untuk rakyat Sumbar? Karena tidak tahu-menahu, jangan-jangan
°«rakyat malah defisit.
°«
°«Hehehe...Menarik juga nih, kalau ada yang mampu melacak isi
°«kontrak proyek Bandara ini antara pemda Sumbar, DPRD sumbar
°«dengan para investornya.
°«
°«GM
°«






RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke