--- Nismah Rumzy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu Alaikum W. W.
> Nanda Rahima,
> Bundo ingin menanyakan tt fidhyah karena tak sanggup
> berpuasa karena sakit.
> 1. Apakah diberikan kepada satu orang ?
> 2. Apakah dapat dibagikan sekali gus 30 hari sebelum
> lebaran?
> 3. Dapatkah diganti dengan memberi makan fakir
> miskin sekali gus?
> 4. Apakah jumlah yang dibagikan tersebut sama dengan
> ongkos hidup dari yang
> tak mampu berpuasa tersebut dikali 30 hari.
> Mohon jawaban karena banyak ulama-ulama saling
> bertentangan pemikirannya.
> Wassalam bundo Nismah
> 
> 

Waalaikum salam.Wr.Wb. Bundo.

Makasih atas kepercayaan ya bundo berikan pd ananda :

Begini Bundo,dr semua pertanyaan yg bundo ajukan pd
dasarnya,memang ada beberapa pendapat ulama di
dlmnya.Tapi kita tdk usah mempermasalahkannya.Dan kita
bisa memilih mana yg lbh mengena di hati kita.

Beranjak dr Firman Allah di dlm surah Al Baqarah ayat
184.Byk juga penafsiran ulama di dlmnya,di dlm
menetapkan diyat (denda),bagi yg tdk berpuasa dgn
berbagai penyebab.Nah yg bundo tanyakan pd ananda
adalah penyebabnya krn sakit.Maka ini sajalah yg nanda
jawab :

1 )Pd Hukum asalnya ,bila seseorang tdk puasa,krn
sakit (bisa  didlmnya termasuk haid) atau musafir,maka
kewajibannya mengganti puasa yg ia tdk puasa tsb pd
hari2 yg lain,yg ia mampu utk itu.sebelum datang
Ramadhan yad.

Bila datang Ramadhan selanjutnya,sementara ia blm juga
mengganti puasanya yg tdk ia puasakan pd thn lalu
itu,maka ada dua pendapat ulama di dlmnya :

a) . Membayar fidyah dgn memberi makan satu org faqir
miskin,utk satu hr puasa yg ia tinggalkan itu.Bila
10-30,yah..sebanyak itulah.
b ).Tidak perlu membayar fidyah,gantikan saja pd hr yg
lain.

2).Tapi bila seseorang itu sakit,dan tdk memungkinkan
lagi baginya utk berpuasa sepanjang hayatnya,atau krn
ia sdh berumur (sdh tua sekali),ditambah lagi sakit2an
terus,yg tdk memungkinkannya puasa sepanjang tahun2
hidupnya.maka org yg sakit2 an ini dihukumkan pd hukum
org yg sudah lanjut usianya.Hukumnya adalah :
Membayar fidyah,yaitu memberi makan satu org faqir
miskin setiap satu kali puasa .Bila 30 hr maka yah 30
org.atau 30 kali.

Tapi dlm mazhab Malik da Syafi'I,bagi yg sdh tua itu
tdk ada beban baginya utk mengganti puasa,ataupun
fidyah dgn dalil mrk " Allah tdk membebani seseorang
yg tdk sesuai dgn kemampuannya).(Q.S Al Baqarah
286).Tapi bagi yg sakit, ,bila mampu puasa di hari
lain,maka berpuasa itu lebih baik baginya.

Sementara dlm hadist  dr Ad Daruqtni dan ini derajat
isnadnya juga shahih,bagi yg sdh berumur,maka wajib
bayar fidyah.
Jadi terserah mana yg kita ambil,krn kedua2nya shahih.

.(klu utk Bundo Nismah,atau ayah Rumzy,ananda rasa
terkena hukum kedua2 sekaligus,maksud ananda hukum org
yg sakit dan krn sdh lanjut usia,yg tdk memungkinkan
lagi berpuasa meski dihari2 luar ramadhan,yaitu tdk
ganti puasa,tdk pula bayar fidyah,tapi bila Bundo
ingin membayar Fidyah juga,mgkn itu lebih baik,krn
Ikhtiyati (berhati2 terhadap hukum Allah,mana tahu hr
lain bundo,atau ayah di sehatkan Allah,sehingga memang
bisa puasa lagi.Kita ngak tahu masa yad itu bgmn kan
Bundo).Sekarang akan nanda jawab point-point yg bundo
tanyakan .

1) Apakah  Fidyah itu diberikan pd 1 org…?maksud bundo
selama 30 hr,yg kita tdk puasa itu fidyahnya diberikan
pd satu org,..?Klu ini yg bundo maksudkan.jawabannya 
"tidak bundo".Pada siapa saja,asalkan memang faqir
miskin.ganti2an juga boleh,pd satu org tertentu juga
boleh.

Tapi bila yg bundo maksudkan pd satu org,setiap satu
puasa yg kita tinggalkan.Maka jawabnya " Iya
bundo".Kita memberikan makan prg miskin pd 1 org,utk 1
hr puasa yg kita tdk puasa di dlmnya.

2) Apakah diberikan sekaligus 30 hr sblm
lebaran…?Jawabnya. Klu menurut nash (lafaz
ayat,ataupun Hadist2 "Yut'im kulla yaumin miskinan=
memberi makan setiap hari pd satu org miskin " Tapi
ulma kontemporer membolehkan membayar sekaligus sblm
ramadhan.

Klu menurut ananda,kedua2nya boleh2 saja,mau
sekaligus,mau diansur  yg penting di bayar.Krn Allah
tdk pernah memberi yg sulit sulit pd hambaNya.

3) Apakah diberi sbgmn ongkos kita yg tdk berpuasa
tsb.

Pd dasar hukumnya,adalah memberi satu mud makan
miskin(yg penting makan sehari2nya miskin itu).Tapi
secara kemanusiaan,kita lbh baik memberikan yg terbaik
pd org lain,apalagi pd faqir miskin.Jadi kita berikan
sbgmn ongkos (pengeluaran ) kita sehari2.Itu lebih
baik disisi Allah SWT.

Catatan,

Dlm hal diyat,kafarat dllnya ini bila ingin memperluas
Ilpeng ttg hal ini,dpt dibaca di buku Shahih
Bukrai,Muslim bab Puasa,juga tafsir Al Qurtubi bab
Surah Al Baqarah ayat 184.
Demikian dulu jawaban ananda,monon maaf bila ada yg
salah.

Wassalam ananda Rahima (Cairo  Ayyaam Ramadaniyah
Karim 1423 H)


__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Web Hosting - Let the expert host your site
http://webhosting.yahoo.com

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Reply via email to