Assalamualikum WW

Undang2 jo teori Koperasi Indonesia memang canggih. Tapi alun ado nan
berhasil sampai kin, kecuali GKBI jo Jasa Raharja (satau mbo nan singkek
pancaliakan.

Mancaliak ka nan tarang, mancontoh ka nan rancak. Nan berhasil baru iyo
nan di negara kapitalis, kok nan rancak kan indak baa ditiru doh, sbb:

CCD - Denmark.
Zen-Noh - Jepang
Kibutz - Israel
GED - Jerman
Canadian Cooperative Allien
Credit Union - Canada / USA

Nan terakhirko pakarnyo, ex pejabat tinggi accountingnyo, kini seorang
konsultan senior di Canada nan banamo Ismal Sutankayo ka manuntun awak
mambuek prosedur (ART) 9~12 Feb 2003 di Hotel Wisata Jl MH Thamrin
Jakarta, di kantor MI.

Sia nan lai ka manyempatan wakatu deelel, tolonglah manujuak capek.
Datanglah seadanya seperti anda sekarang, sbg stake holder MI.

Sia nan ka talap??????????????

Tks/Brgds
Darul

> -----Original Message-----
> From: AA [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, February 03, 2003 6:59 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [RN-Ekonomi] ISO 9000 Series
> 
> Assalamu'alaikum WW
> 
> MI:  Datuak punya pemikiran walaupun kita legalnya Koperasi tapi
karena
> kita
> mau kumpul dana dari grass root berarti Koperasi kita berbentuk
> Investment
> Company, dengan itu kita pakai cara Mutual Fund dengan  mengeluarkan
> Pros
> pectus pengganti  ARD/ART  sekalian mengganti pak RT nya  :))  contoh
> prospectus sudah Datuak kirim ke Jakarta utk bisa di cerna bersama.
> Prospectus memuat segala info MI  biar calon anggota tidak beli kucing
> dalam  keranjang  :))
> 
> AA: Itulah salahnyo Datuak. Urusan induak bareh nan datuak sabuikkan,
> bantuaknyo sepele dimato datuak. Nampaknyo Datuak manganggap barat nan
> kapitalis tu labiah maju dari awak. Padahal ambo alah manyampaikan
> koperasi adalah perkawinan system sosialis dan kapitalis. Jadi nan
> rancak-rancaknyo diambiak nan buruak dibuang. Ambo tunjuakkan sabagian
> sajo kahebatannyo.
> Pangurus yang menjalankan mandat anggota, bak presiden, telah
melanggar
> (AD Koperasi bersumber dari UU No. 25 tahun 1992);
> 1. Bab III, Pasal 4, huruf (a), yaitu menyalahi fungsi yang berperan
> membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
> khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan
kesejahteraan
> ekonomi dan sosialnya.
> 2. Bab III, Pasal 5, ayat 1, huruf (a), yaitu tidak mewujudkan
> keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.
> 3. Bab III, Pasal 5, ayat 1, huruf (b), yaitu tidak melakukan
> pengelolaan secara demokratis.
> 4. Bab III, Pasal 5, ayat 2, huruf (a), yaitu tidak melaukan
pendidikan
> perkoperasian terhadap anggota. Buktinya datuak indak mangarati, kan?
> 5. Bab V, pasal 17, ayat (1), diamana anggota koperasi adalah pemilik
> dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
> 6. Bab VII, pasal 41, tentang permodalan dan prioritas utamanya.
> 7. Banyak nan lain, cari dek atuak surang.:)
> Item diatas adalah fakta yang nampak bagi orang luar. Akibatnya MI
bisa
> diancam. Pembubaran oleh pemerintah (Bab X tentang pembubaran koperasi
> oleh pemerintah).
> Itu bisa terjadi bila, datuak dan datuak lain membiarkan pengurus yang
> terbukti melanggar (salah satu saja) ketentuan UU No 25 tahun 1992.
> Padahal bila mau mempelajari UU tersebut, khususnya AD, datuak bisa
> mencegah (yang terpenting demi asas kekeluargaan) pengurus yang
sengaja
> atau tidak sengaja melanggar ketentuan tersebut yang pada akhirnya
> memungkinkan untuk memecat pengurus dalam rapat anggota.
> AD adalah hukum pokok (dasar). Kalau mau lebih jelas bisa dilihat
> ketentuannya / pedoman penyelenggaraan koperasi pada ART.
> Dari posting beberapa datuak yang sudah-sudah, saya menarik
kesimpulan,
> ART MI belum ada!. Sedangkan para executif sudah bergerak. Nah, ini
> indikasi kerancuan pemahaman pada koperasi.
> Saran saya, lindungi MI terlebih dahulu dengan aturan (sedapat
mungkin),
> setelah itu mulai bergerak. Lindungilah hak dan kewajiban anggota,
> masing-masing pengurus dan pengawas dengan aturan tertulis.
Defenisikan
> sangsi pada tiap-tiap pelaku pelanggaran. Implementasikan dalam ART.
> Setelah itu kita tinggal mengkonversikan kedalam format ISO.
> Koperasi sebenarnya lebih ISO dari ISOnya orang barat. Kata salah
> seorang staff, ISO ini sepertinya proyek main-main. Kita terpaksa
> mengikuti cara mereka untuk mendapatkan sertifikat. Padahal cara
> koperasi tidak jauh berbeda dengan mereka.
> Koperasi patut berbangga. Kata orang semen padang. Kami telah membuat
> sebelum orang lain memikirkannya. Standarisasi manajemen sudah ada
dalam
> tubuh koperasi sebelum "mereka" mendengungkan ISO. Kini ada
> kecenderungan merobah prinsip itu sehingga menjadi; kami sudah berbuat
> sebelum kami memikirkannya.
> Apapun sistem yang berlaku, sepenuhnya tergantung kepada pelakunya.
> Apapun bentuk MI, kembalikan ke bentuk dasarnya. Kalau MI berbentuk
> koperasi, kembalikan ke cara koperasi.
> 


**********
DISCLAIMER:
Privileged/Confidential information may be contained within this message. If you are 
not the intended recipient, you must not use, copy, retain, distribute, or disclose 
any of its content to others. Instead, please notify the sender immediately and then 
delete this e-mail entirely. We have checked this e-mail for any viruses and harmful 
components however; we cannot guarantee it to be secured or virus free. PT Perusahaan 
Pelayaran EQUINOX does not accept any responsibility for any damages or any 
consequences therefrom.

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
==============================================Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR 
ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
==============================================

Kirim email ke