Kejahatan Laki-Laki?
Seorang orang dewasa berusia 27 tahun menimang-nimang orok merah tetangga yang baru
menampakkan wajah ke dunia ini. Kalau saja dia menikah beberapa tahun yang lalu, boleh
jadi dia akan punya anak yang seusia atau lebih besar daripada orok itu. Tidak
terbayang dalam benaknya bahwa orok itu akan diperistrinya kelak.
Itu hanyalah ilustrasi maya dari kehidupan Guruh Soekarno Putra (49 tahun) yang
akhirnya memperbini Sabina Guseynova (22 tahun) yang berasal dari Uzbekistan. Dari
segi umur yang berbeda 27 tahun, sudah pasti gadis itu lebih layak dijadikan anak
angkat, dikawinkan dengan Nofendri, dan bukannya diperbini sendiri.
Dari perbedaan umur yang amat mencolok ini, perbuatan tersebut merupakan suatu
"kejahatan". Majalah Gatra merasa perlu memampangkan wajah keduanya di halaman muka
dan menulis panjang lebar tanpa menyinggung "kejahatan" dan "perasaan tebal muka"
Guruh tersebut. Saya tidak mengerti bagaimana perasaan seseorang setiap hari membelai
seorang perempuan yang seusia dengan anaknya?
Beberapa hari yang lalu heboh di Jepang tentang seorang biksu kaya sebuah biara yang
sepangkat Nadri suka bermain cinta dengan murid SMU. Cerita tentang biksu yang tidur
dengan perempuan lain tidak begitu menjadi sorotan betul, tetapi pengakuannya bahwa
dia sudah bermain cinta dengan lebih dari seratus murid SMU membuat orang terperangah.
"Dia sakit," celetuk banyak orang tanpa peduli bagaimana tingkat kebenaran pengakuan
tersebut.
Seorang rekan kerja yang berasal dari Malaysia dan sekarang sudah hengkang ke dunia
fana meninggalkan seorang istri yang berumur sekitar 24 tahun lebih muda. Juga seorang
rekan yang berasal dari negeri jiran itu punya bini yang berumur kira-kira 20 tahun
lebih muda. Adakah bini muda membuat laki-laki merasa awet muda?
Seorang murid saya yang pernah bertugas di Makassar memboyong pulang gadis sana yang
berusia 20 tahun lebih muda. Ada cerita tentang Broeri Marantika yang modar
meninggalkan bini yang berusia 30 tahun lebih muda. Ada cerita tentang Ismet Siregar,
jutawan kelapa sawit yang sudah beranak pinak, punya anak di luar nikah dengan biduan
Dewanti Bauty yang jauh lebih muda. Sekapal laki-laki lainnya yang suka melalap daun
muda (termasuk laki-laki Minang) sudah bukan hal asing lagi di Indonesia, seperti juga
manusia lain di luar negeri seperti Charlie Chaplin, Frank Sinatra, Woody Allen, dan
Larry King.
Pernah seorang perempuan muda Indonesia berkata terus terang di sebuah majalah, "Kalau
dia menceraikan saya, saya akan cari laki-laki yang lebih tua dan lebih kaya,"
tuturnya sambil merangkul suaminya yang sudah berumur itu.
Heran saya, bagaimana bisa banyak perempuan menyukai laki-laki yang berusia jauh lebih
tua daripadanya? Kalau tidak salah, perempuan Evi pernah menulis dulu di milis
minangnet bahwa perempuan akan merasa lebih berharga menjadi seorang janda ketimbang
seorang perawan tua. Kalau begitu memangnya, psikologi ini bisa sedikit menjawab
keheranan saya.
e
RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di:
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================