Sanak di Palanta berita ini mungkin menarik untuk dibaca. -------------------------------------------------------
[Kiblat] Bayangan Arah ke Baitullah Gatra.com - Berpuluh tahun orang menera kiblat dengan tongkat. Saat menera itu jatuh pada Rabu sore pekan lalu. Rabu tengah hari di Mekkah, atau pukul 16.18 di Jakarta, matahari bertengger di atas Masjidil Haram. Jika pada saat itu ditancapkan sebatang tongkat di atas tanah datar terbuka, pancaran sinar matahari sore akan memberikan segaris bayangan. Nah, garis bayangan ke pangkal tongkat itu merupakan arah lurus ke Ka'bah. Metode sederhana ini dikenal dengan teori tongkat istiwa. Ketepatan metode ini bisa diandalkan dan diakui kesahihannya oleh Departemen Agama RI. ''Itu cara tradisional ala pesantren, tapi cukup memenuhi kaidah ilmiah,'' kata Wahyu Widiana, MA, Direktur Pembinaan Peradilan Agama Depag. Dibanding rumus ilmu ukur sudut (trigonometri bola) dan kompas, tongkat istiwa lebih akurat. Pemakaian kompas sering menyimpang lantaran sumbu magnetik bumi tak berimpit dengan arah mata angin. Ia juga sering meleset bila dipakai di daerah yang banyak mengandung unsur logamnya. Trigonometri bola memiliki kelemahan karena bentuk bumi yang tak bulat sempurna, tapi pepat di bagian kutub. Selain itu juga harus diketahui koordinat Ka'bah dan masjid setempat, yang tentu memerlukan peranti global positioning system, selain data magnetik bumi dan koreksi bentuk bumi. [Ilmu & Teknologi, GATRA, Edisi 29 Beredar Senin, 2 Juni 2003] Baca berita selengkapnya di http://www.gatra.com/index.php?id=28958 ------------------------------------------------------- dikirimkan oleh Erwin Moechtar <[EMAIL PROTECTED]> dengan menggunakan fasilitas pengiriman email Gatra.com RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ----------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===============================================