Mamanda Zul dan sanak Rahyussalim, Dulu (mungkin jaman kuda messopotamia gigit besi kali ya) soal hujan, soal angin,soal api dan terutama soal energi juga dimasukan manusia kedalam kategori ghaib. Mereka sebut energi itu kekuatan ghaib karena mereka tidak mampu menjelaskan fenomenanya. Tapi seiring berkembangnya lapisan sel otak manusia, kemampuan berfikir abstrak berkembang, akhirnya manusia bisa menjelaskan soal energi ini secara runut yang disertai bukti2 yang memenuhi syarat logika jaman.
Begitu pula soal mendapatkan anak berjenis kelamin lelaki dan perempuan yang dulu 100 persen diserahkan kepada kekuatan ghaib Allah, kini sudah bisa diusahakan, lebih ilmiah, melalui pencucian vagina atau mengatur kadar keasaman vagina ibu. Memang sih tidak 100 persen berhasil, tapi seiring berkembangnya kemampuan berfikir manusia, yang biginian tinggal tunggu waktu saja untuk sukses 100 persen. Dalam hal hari kiamat, saya juga percaya, kemampuan berfikir kita saja yang belum mampu menjelaskan apa yang disebut fenomena langit runtuh dalam kitab suci, jadi kita masih memasukannya dalam ketegori ghaib. Persis seperti kemampuan menyembuhkan yang dilakukan dokter dan dukun yang ditulis sanak Rahyussalim kemarin, bahwa selain dokter banyak juga orang sembuh dari sakitnya dengan pergi kedukun. Bahkan sekarang bertumbuhan penyembuhan melalui energi yang bangsa china memberinya nama Chi, Jepang Reiki, orang Hawaii menyebutnya Mana sementara sansekerta menamainya sebagai Prana. Yang mengherankan, yang memenuhi kelas-kelas penyembuhan energi ini tidak saja mereka berpendidikan rendah dan golongan yang tidak mampu membayar jasa dokter tapi juga kaum berduit dan intelektual yang tidak diragukan kadar logikanya. Bahkan ada Gymnastic dari sebuah hotel berbintang di Jakarta menyediakan kelas meditasi untuk menghimpun energi ini agar kehidupan manusia lebih seimbang antara lahiriah dan batiniah. Ini sebetulnya gejala apa? Kekuatan ghaib yang sedang menampakan diri? well, kalau saya lebih suka menunggu jawabnya ketimbang menyerah sebagai kekuatan ghaib yang tidak perlu diutak-atik. Salam, --Gm ----- Original Message ----- From: "Rahyussalim" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, July 30, 2003 7:13 PM Subject: RE: [RantauNet.Com] DUA Gerhana pada Ramadhan 2003 Mak Zul nan ambo hormati... Usul ambo subananyo supayo awak punyo dasar nan jaleh dalam mengutarakan suatu pandangan. Samo halnyo katiko kawan2 mahasiswa pasca sarjana UI nan mambuek penelitian manyangkuik teknik mendapatkan anak2 laki2. Dalam suatu tinjauan pustakanyo dapek ditarik suatu kesimpulan (nan relevan jo hari kiamat) baaso sampai tahun 1998 tu indak adoh pergeseran jumlah kelahiran anak perempuan lebih tinggi dibandingkan jumlah kelahiran anak laki2. Nan baarti basa sarat kiamat tajadi alun tapanuhi. Buek ambo nan penting bukan masalah didapek atau indaknyo korelasi tadi tapi adolah proses dalam mencari hubungan itu dimano akan mambuek berkembangnyo ilmu pengetahuan tentang reproduksi manusia. Hubungan itu akan memicu kita melakukan investigasi. Baitu pulo mungkin dibidang lain sarupo astronomi, dlsb. Wassalam Rahyussalim RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ----------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ==============================================