----- Original Message ----- From: "Fankha" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, August 07, 2003 5:26 AM Subject: RE: [RantauNet.Com] baa sa-sulik tu bana umat Islam basatu?
> Assalamu'alaikum Wr. Wb > Ananda tambah sakatiak mamak,untuak maujudkan islam itu punyo kakuatan > moral, ananda raso harus > dihapuih dulu limo panyakik masyarakaik indonesiako, tarutamo ( Islam ) > > > aasyiral Muslimin Rahimakumullahu! > Dalam suatu hadis dari Abdullah bin Umar ra berkata, "Rasulullah saw > menghadap ke arah kami seraya bersabda, 'Wahai kaum muhajirin, ada lima hal > yang aku berlindung kepada Allah agar kalian tidak menjumpainya: tidaklah > menyebarkan perbuatan keji (zina) pada suatu kaum hingga mereka > berterang-terangan melakukannya, melainkan mereka akan ditimpa wabah-wabah > penyakit dan kelaparan yang belum menimpa orang-orang sebelum mereka; > tidaklah suatu kaum yang mengurangi takaran, melainkan mereka akan ditimpa > paceklik, sulit mendapat makanan, dan jahatnya penguasa; tidaklah suatau > kaum yang enggan mengeluarkan zakat dari harta mereka, melainkan akan > terhalang hujan dari langit, kalau saja bukan karena binatang, niscaya tidak > dturunkan hujan; tidaklah suatu kaum mengingkari janji, melainkan Allah akan > menguasakan atas mereka musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka , mereka > mengambil harta yang ada di tangan mereka. Dan, selama pemimpin-pemimpin > mereka tidak menerapkan hukum Allah dan memilih-milih apa yang Allah > turunkan di dalam kitab-Nya, niscaya Allah akan menjadikan kekerasan > (keributan) di antara mereka'." (HR. Ibnu Maajah dan Hakim). > > Maasyiral Muslimin Rahimakumullahu! > Kita yang hidup pada zaman sekarang ini telah menemui apa-apa yang > ditakutkan oleh Nabi saw dan para sahabatnya tentang lima perkara yang ada > dalam hadis di atas. Nabi saw telah memberi rumusan kepada kita dengan jelas > dan gamblang lima penyakit masyarakat yang dapat membawa kehancuran. Lima > penyakit yang akan membawa azab, kerusakan dan kemurkaan Allah terhadap > pelakunya, juga manusia yang hidup di sekitarnya. Maka, dalam kesempatan > yang singkat ini, marilah kita kaji satu persatu apa rumusan itu, sehingga > kita dapat mengetahuinya dan menghindar, jangan sampai terjadi pada diri > kita, keluarga kita, lingkungan kita, atau dalam negara kita ini. > > Pertama, Perzinaan yang Tersebar dan Terang-terangan > > Kita tidak dapat menutup mata dari bentuk penyakit ini. Perzinaan dalam > bentuk pelacuran, baik yang dilokalisasi ataupun yang ilegal, sudah > merupakan kewajaran yang tidak wajar. Bahkan, pemerintah pun terkesan merasa > diuntungkan dengan adanya bisnis esek-esek ini, yaitu dengan adanya > pemasukan pajak. Padahal, akibat dari kegiatan atau perbuatan keji ini > adalah sangat besar bagi masyarakat. belum lagi selesai penanganannya, > akibat yang ditimbulkannya sudah sekian jauh menjalar dan menular ke > pelosok-pelosok daerah dan tempat-tempat yang subur untuk praktek pelacuran > ini. Yang lebih mengerikan lagi adalah bahwa perzinaan ini telah menimpa > anak-anak di bawah umur, anak-anak kaum muslimin yang miskin dan jahil, > anak-anak yang seharusnya duduk manis di bangku-bangku sekolah, anak-anak > yang seharusnya tidak terbebani mencari nafkah. Berapa banyak surat kabar, > TV dan media lainnya memberitakan kasus orang tua menjual anaknya menjadi > pelacur untuk untuk menopang hidupnya. Anak-anak sebagai generasi penerus > dan tulang punggung masa depan rusak dan terjerumus dalam lembah perzinaan > yang akan menjadi penyesalan seumur hidup baginya. Di antara akibat yang > telah nyata dan jelas adalah menyebarnya virus AIDS ke seluruh dunia. > > Maka, tungggulah apa yang terjadi jika kita hanya berpangku tangan dengan > keadaan ini, sebab Allah menyatakan dalam firman-Nya yang bermakna, "Dan > peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang > zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras > siksaan-Nya." (Al-Anfaal: 25) > > Benarlah apa yang dinyatakan Nabi saw, "Tidaklah menyebar perbuatan keji > (zina) pada suatu kaum hingga mereka berterang-terangan melakukannya, > melainkan mereka akan ditimpa wabah-wabah penyakit dan kelaparan yang belum > menimpa orang-orang sebelum mereka." > > > Kedua, Penipuan terhadap Timbangan > > Karena keimanan yang lemah dan tidak percaya adanya jaminan rezeki dari > Allah, membuat para pedagang dan usahawan berbuat curang, yaitu mengurangi > timbangan. Perbuatan curang dalam hal ini kian membudaya. Banyak penjual > yang menipu melalui timbangan dan takaran. Tidak ahanya penjual, pembeli pun > ikut mencari celah untuk tidak dirugikan, bahkan kadang kala dengan bentuk > penipuan lain terhadap pedagang. > > Allah sudah mengingatkan dalam firman-Nya yang artinya: > "Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan > beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu > berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia adalah kerabatmu, > dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu > agar kamu ingat." (Al-An'aam:152) > > Kecurangan dan penipuan dalam jual beli termasuk hal yang diharamkan Allah, > dan merupakan suatu penyakit masyarakat yang membawa akibat yang buruk bagi > masyarakat. Jika hal ini terus berlarut-larut di kalangan masyarakat atau di > suatu negeri, maka tunggulah ancaman Allah sebagaimana yang dinyatakan Nabi > saw, "Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran, melainkan mereka akan ditimpa > paceklik, sulit mendapat makanan dan jahatnya penguasa." Kalau kita lihat > dan rasakan keadaan kita sekarang, maka akan kita sadari bahwa kita dalam > kondisi ini, entah sampai kapan penyakit dan akibat dari keadaan ini akan > berlalu. > > Ketiga, Tidak Mau Menunaikan Zakat > > Ketimpangan sosial tidak akan selesai penanganannya dengan teori ekonomi apa > pun dari manusia. Kita sudah lihat hasil dari sosialisme, leberalisme, dll. > Allah telah membekali manusia dengan suatu bentuk solusi yang ampuh dan > telah teruji pada zaman-zaman kejayaan khilafah Islamiyah. Zaman Khalifah > Umar bin Abdul Aziz, orang -orang fakir miskin terangkat nasibnya sampai > mereka menolak harta dari baitul mal. Pada saat ini jumlah orang kaya tidak > sedikit, bahkan di antara mereka ada yang mempunyai gunung, pulau, dll. > Mengapa fakir miskin semakin banyak dan tak terkendalikan? Karena, > orang-orang yang mampu dan berhak membayar zakat semakin sedikit dan rapuh > kesadarannya. Maka, tunggulah akibatnya yang dijanjikan Allah melalui lisan > Nabi-Nya, "Tidaklah suatu kaum yang enggan mengeluarkan zakat dari harta > mereka, melainkan akan terhalang hujan dari langit, kalau saja bukan karena > binatang niscaya tidak akan diturunkan hujan." > > Kalau sampai saat ini masih ada hujan, bahkan sampai banjir, maka kita > jangan merasa bahwa masih banyak orang-orang kaya kita yang membayar zakat, > tetapi masih banyak hewan-hewan di sekitar kita yang Allah masih kasihi > dengan menurunkan hujan kepada mereka. Sebab, jika kita menyatakan banyaknya > orang kaya yang membayar zakat, maka tandanya adalah hujan dan tidak adanya > ketimpangan sosial. > > Keempat, Melanggar Janji Allah dan Rasul-Nya > > "Tidaklah suatu kaum mengingkari janji, melainkan Allah akan menguasakan > atas mereka musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, mereka mengambil > harta yang ada di tangan mereka." Fenomena ini ada di berbagai negara Islam > di dunia. Banyak negara-negara yang mayoritas Islam, ketika berjuang melawan > penjajah dengan pekik Allah Akbar, dan berikrar menegakkan kalimat Allah, > tetapi apabila kemerdekaan itu telah dicapai justru yang mereka pakai adalah > hukum manusia, atau mengambil aturan-aturan manusia dan mengingkari janji > mereka kepada Allah dan Rasul-Nya, maka jadilah negara-negara tersebut tetap > dalam kekuasaan musuh-musuh Islam, yang selalu memeras dan menggali hasil > bumi dan kekayaan negara tersebut. > > Kelima, Para Pemimpin Tidak Berhukum dengan Hukum Allah > > Penyakit yang kelima ini sangat kronis dan parah, kalau diibaratkan penyakit > kanker sudah mencapai stadium akhir yang menjelang ajal, mengapa? > Jawabannya, kita dapat lihat sendiri dari beberapa negara yang mayoritas > Islam di dunia ini. Al-Jazair memakai hukum Prancis, Malaysia memakai hukum > Inggris, Indonesia memakai hukum Belanda, dllnya. Maka jangan heran, jika > ancaman Allah mengenai mereka yang para pemimpinnya tidak mau berhukum > dengan Alquran dan Sunnah, yaitu dengan adannya perpecahan di kalangan > mereka, pertentangan di kalangan elit politik, dan suburnya kekerasan di > antara mereka dalam mencari posisi penting masing-masing. > > Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yang notabene adalah mayoritas > Muslim tetapi tidak menggunakan hukum yang berdasarkan Alquran dan > as-Sunnah, terdapat kejadian-kejadian besar tentang kekerasan dan keributan, > baik dari kalangan masyarakat bawah maupun samapai elit politik. Jatuhnya > presiden-presiden kita, sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Gusdur, > dengan tidak wajar merupakan bukti bahwa apa yang telah difirmankan oleh > Allah memang benar, dan memang pasti benar. > > Maasyiral Muslimin Rahimakumullahu! > Sudah menjadi kewajiban kita dalam menghadapi keadaan seperti sekarang ini > bahwa kita harus tetap istiqamah, sabar, dan jangan berputus asa. Kita harus > bangkit untuk berupaya memperbaiki keadan ini. Sebab, jika kita hanya > berpangku tangan dan tidak mau mencegah dan memerintahkan yang ma'ruf, maka > resiko bagi umat ini akan semakin berat. > > "Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa > orang-orang yang dzalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat > keras siksaan-Nya." (Al-Anfaal: 25). > > Dalam tafsir Ibnu katsir dan Qurtubi, ayat ini dikaitkan dengan suatu hadis > dari Aisyah ra yang maknannya, "Apabila telah tersebar luas kemaksiatan, > maka Allah akan menurunkan kesusahan (balasan) pada penghuni negeri itu. > Berkata aku: 'bukankah di antara mereka ada yang ta'at'? Nabi saw menjawab, > 'Mereka nanti akan dikumpulkan dalam naungan rahmat Allah (mereka yang > taat)'." > > Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami > bersalah! > Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat > sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami! > Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup > kami memikulnya! > Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami! > Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami atas kaum yang kafir! > Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan > sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami > rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi > (karunia). Aamin. > > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Manolah nakan Sutan Mudo, batua bana nan dikecekan Sutan, bahaso pangajian > dikalangan Muslim itu nan jadi panyabab sagalo katinggalan. Apo nan ka > disabuik dalam pangajian justru nan tajadi monolog, dialog dan sikap kritis > indak ado > saketek juo, justru pangajian co iko nan laku kiniko. > Jaman ambo mahasiswa dulu lai sempat ikuik pangajian Buya Hamka, baliau iyo > bana "kok putiahnyo tahan sasah, kok itamnyo tahan tapo", apo sajo kritik > indak ado nan bailakkan dek baliau doh, sadonyo jo tingkek kakritisan nan > tinggi, salalu > tajadi dialog dan pambenaran batua-batua timbua dari dialog, bukan > kepercayaan yang hanya sekedar picayo. > > Ado da'i nan mirip buya Hamka dan dalam kapasitas nan samo, "tapi kurang > laku" dek umaik sadang mabuak / ephoria kamanagakan "syariah Islam" > ditambahn jo banyaknyo nan mangibarkan bendera Islam. Nan kurang dari umaik > kini nampaknyo iolah kabaranian untuak bapikia kritis, salamo kabebasan dan > kabaranian bapikia indak ado, > tatap sajo kajadi kudo palajang bukik dek tantara/birokrasi nan bakuaso. > > Dalam kaji ambo, Paus di Roma itu hanyolah kakuatan moral, sayangnyo umaik > islam indak pulo punyo kakuatan moral ko, contohnyo indak ciek juo tokoh > sarato jo organisasi islam nan lah mangutuak pemboman di hotel Mariot, > Kuningan kapatang. Baitu juo masih banyak nan ragu-ragu mangutuak mereka > pelaku bom Bali.Apo lai kalau mangecek soal hak azasi manusia, banyak bana > nan alergi, saakan-akan Islam itu anti jo HAM. Ciek lai kiniko banyak bana > nan dijadikan hantu dek umaik islam tu, kristenisasi, zionisme, pemikiran > barat, dan sakambuik lai nan lain. Kalau diajak bapikiia janieh, indak > tajawab nan kalua saringik sajo. > > Buktikan sajolah umaik islam itu punyo kakuatan moral, jan mangecek politik > islam dulu, masih jauah. > > Salam > > SBN > > > > > RantauNet http://www.rantaunet.com > Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php > ----------------------------------------------- > > Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: > http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php > =============================================== > RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ----------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===============================================