--- In [EMAIL PROTECTED], "Cysca" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ya ya, itu dia masalahnya. 
> Mana yg lebih dulu datang : Islam atau Adat.
Yang pasti dari sejarah adat Minangkabau sudah ada sebelum Islam 
datang, bahkan butuh perjalanan sejarah yang panjang melewati dialog 
otak dan otot untuk bisa menyepakati Islam sebagai dasar Adat,
Itu juga masih dalam batas kesepakatan untuk Implementasi masih 
banyak PR kita, 
Contoh kasusnya seperti yang kita diskusikan ini kawin sesuku, 
padahal dari Islam boleh tapi secara adat dilarang, sampai sekarang 
belum diamandemen, walaupun mungkin sudah ada yang melanggar aturan 
adat ini.
Dan banyak lagi prosesi perkawinan yang tidak sejalan dengan agama, 
misalnya melamar.


> Dahulu kan jumlah penduduk nggak sebanyak sekarang. Garis ranji 
juga belum sepanjang sekarang.
> Nah, berarti kedekatan secara genetika juga masih besar potensinya.
> Untuk menghindarinya, makanya diterbitkanlah peraturan tersebut.
> 
> Ini barangkali lho...

Tapi ga juga tuh uni Cysca, seperti tulisan saya terdahulu, bagaimana 
dengan kasus kawin dengan anak mamak, bukankah ini sudah pasti dekat 
hubungan genetikanya .
(me-respon juga tulisan uni Rahayusalim).

Mungkin, ini juga mungkin loh.

karena dulu niniak moyang orang minang memberi kekuasaan yang lebih 
kepada kaum wanita untuk melindungi kaum wanita, sehingga garis 
keturunan (suku) diturunkan lewat ibu.
Dan seperti sistem kekerabatan lain di dunia ini yang rata2 melarang 
kawin sesuku, maka diterapkan juga aturan ini diminangkabau, kaaali.


YP


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
-----------------------------------------------

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===============================================

Kirim email ke