Dengan mobil menuju Netherland

 

 

Kami Cuma semalam berada di kota kecil Koln dan pada hari kelima , sebagian rombongan melanjutkan perjalanan ke Belanda , sedangkan Bpk dirut , Sugiarto , dan Erwin kembali ke Indonesia . Untuk perjalanan ke Belanda kami ditemani dan dipandu oleh Bpk Djoko Sugianto dan isteri , beliau ini adalah agen tunggal untuk peralatan Security Equipment di Indonesia dengan merk dagang Heimann . Dengan menggunakan dua mobil , satu buah Audi serie terbaru , sedangkan satu lagi VW Caravelle yang bisa muat enam orang . Perjalanan Koln – Amsterdaam bisa ditempuh selama 5 jam melalui autobanh / jalan bebas hambatan . Sesampainya diperbatasan Jerman – Belanda , kita berhenti untuk menukarkan Deutch Mark dengan Guilden Belanda dengan kurs yang hampir sama . Daerah ini biasa disebut De Poort van Netherland . disini kita bisa istirahat dan membeli minuman kopi hangat dan snack serta  lain sebagainya . Tujuan selanjutnya adalah langsung menuju Volendaam atau Zaandaam untuk berfoto dengan pakaian tradisional Belanda .  Berkendaraan mobil di daerah Jerman maupun Belanda ada beberapa hal yang terkesan bagi saya , yakni mengenai perhatian pemerintah kedua negara terhadap hak azasi warganya sangat diperhatikan , hal ini dapat dilihat , apabila jalur jalan bebas hambatan melewati daerah pemukiman , maka dibuatkan suatu dinding kedap suara disepanjang pemukiman tersebut , hal ini untuk mengurangi gangguan kebisingan atau  noise yang ditimbulkan oleh suara kendaraan di jalan tersebut .

Disamping itu kayaknya ada perbedaan mengenai maximum kecepatan yang diijinkan dikedua negara , di Belanda kecepatan kendaraan tidak boleh melebihi seratus kilo meter perjam , dan selalu dipantau melalui kamera elektronik ,makanya sopir yang mengantar kami yang orang Jerman asli tidak berani ngebut di kawasan Belanda .

Kunjungan ke Volendaam ini adalah untuk kedua kalinya saya lakukan , yang pertama tahun 1984 , saya juga sudah berkunjung kesini , namun situasinya sedikit berubah di banding tahun 1984 , terutama mengenai pengelolaan pantainya , sudah sedikit rapi dibanding sebelumnya dan pertokoan yang menjual segala macam sovenir juga semakin banyak . Setelah selesai  membuat foto , kami melanjutkan perjalanan ke Beverweg dan menginap di hotel pantai Weekaan Zee

 

 

Zap ( 55 + ) di kuta bali


Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Kirim email ke