Server RantauNet berjalan atas sumbangan dan kerjasama dari para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sewaktu Invasi AS ke Irak pada puncaknya saya mempostingkan ke sejumlah milis seruan Aa Gym untuk Bangsa Indonesia yang saya kutip dari Republika 26/3/03. Dalam seruannya itu Aa Gym antara lain berkata: “Tentang sweeping, saya percaya tak mungkin orang Islam yang memahami Islam secara baik berbuat zalim kepada orang lain, hanya karena warna kulit, etnis, agama. Islam adalah agama yang sangat menjunjung keadilan, bahkan terhadap musuh sekalipun. Jadi saya percaya tak akan terjadi sweeping”
Entah karena seruan tersebut ketika itu seperti melawan arus, kemudian namanya seakan redup. Namun sebulan terkahir ini nama dan wajahnya kembali mengisi berbagai media masa. Audiensnya sangat beragam, dari pakar ekonomi yang tergabung dalam ISEI, para akuntan top, Karyawan RCTI, penghuni LP, dan puncaknya adalah tausiahnya di depan siswa dan pengajar STPDN yang lagi “ngetof”, yang disiarkan Transtivi jam 4 siang tadi, tausiah yang tidak saja memaku orang-orang yang hadir di Aula STPDN di Jatinangor, tetapi juga jutaan pemirsa acara tersebut di melalu pesawat TV di rumahnya masing-masing. Pada acara tersebut Aa Gym kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menyampaikan kebajikan-kebajikan yang bersifat umum dengan tegas tetapi santun, sejuk dan menggugah. Dengan cara yang sama pula dia mencoba mengembalikan kepercayaan dan harga diri para siswa yang hancur berantakan divonis kecaman berbagai pihak secara bertubi-tubi akibat berbagai peristiwa yang sangat tidak patut yang terjadi di sekolah yang mendidik calon pamong praja itu. Sukar untuk membantah kebenaran pesannya, bahwa apa yang terjadi di STPDN pada hakekatnya merupakan wajah Indonesia waktu ini. Mereka yang mengecam, belum tentu lebih baik dari pada yang dikecam. “Two wrongs doesn’t make one right” Dan saya percaya, tidak hanya para siswa STPDN saja yang menangis ketika Aa mengajak seluruh hadirin untuk melakukan muhasabah tetapi juga para pemirsa yang berada di depan TV-nya masing-masing. Bahwa ada yang tidak suka kepada Aa Gym tentunya bukan sesuatu yang aneh. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi kenyataan bahwa Aa Gym dewasa ini adalah ikon terpenting dari gerakan untuk mengembalikan wajah Islam ke karakternya yang asli: sederhana, sejuk, cerah dan mencerahkan. Bahwa ada yang mengatakan bahwa umaat Islam butuh lebih banyak Aa Gym juga mengandung kebenaran. Tetapi di sini Aa Gym sangat dibantu oleh teknologi penyiaran yang memungkinkan dirinya seperti tampil di mana-mana. Dan juga oleh perusahaan mi instan raksasa yang memanfaatkan ketenarannya untuk mendukung pemasaran produknya, yang memungkinkan Aa Gym untuk bergerak dari satu kota ke kota lain, dari kerumunan masa yang satu kepada kerumunan masa yang lain. Tetapi ada juga kritik, yang terutama perlu diperhatikan terutama oleh para audiens setianya, yaitu kalau kalau kekaguman kepada sang Dai naik sampai ke ubun-ubun. Wallahualam bissawab. Darwin ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ----------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ============================================