Cecille yth
 
Coba sedikit saya jelaskan,
Saya pikir Cecille terjebak pada kata(bahasa). Saya sendiri sering menemukan perbedaan interpretasi antara bahasa dalam sains dengan bahasa bukan sains (bahasa awam). Oleh karena itu dalam pembahasan ini seharusnya Cecille dengan Uni Rahima menurut saya harus menyamakan dulu beberapa pengertian yang cukup mendasar seperti air mani, sperma dlsb. Untuk pembahasan ini saya pikir perlu ahli bahasa arab, kemudian bahas Indonesia dan bahasa sains (minimal tiga ahli ini bisa duduk bersama dalam menentukan maksud dari ayat itu sendiri). 
Sedikit saya tambahkan mengenai pengertian dari sains
Ketika seorang laki-laki sedang orgasme maka dari alat kemaluannya (penis) akan dikeluarkan (disemprotkan, injected) cairan kental berwarna bening  berbau khas (disebut air mani, aie mani, semen).
Semen: : a viscid whitish fluid of the male reproductive tract consisting of spermatozoa suspended in secretions of the accessory glands and especially of the prostate and Cowper's glands
Air mani (aie mani, semen) ini terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Yang berwujud cair biasanya terdiri dari air, karbohidrat, protein dan lemak berupa zat gizi yang dapat dikonsumsi oleh sel sperma. Sementara yang berwujud padat adalah sel-sel sperma.  
Ketika seorang wanita sedang melakukan akifitas sexual akan dikelurkan cairan bening kental yang mirip dengan yang dikeluarkan oleh pria. Dari beberapa hadist yang saya baca (dari kitab Riyadhushshalihin terjemahan)  cairan yang dikeluarkan oleh wanita inipun disebut air mani. Istilah air mani pada wanita ini pada sains tidak diberikan nama khusus, air mani ini disebut sebagai produksi dari kelejar Bartholin (lubricating mucus ), dan kelenjar sexual lainnya.
 
Pertanyaan Cecille saya pikir sangat menarik. Namun pertanyaan ini lebih kepada pemahaman bahasa saja. Yang sebenarnya terjadi menurut hemat saya adalah proses terbentuknya manusia secara alami (natural) tanpa intervensi manusia memanga seperti yang kita sudah pahami bersama. Namun proses lain dengan intervensi manusia banyak sekali variasinya antara lain dengan cloning, dengan inseminasi dan dengan berbagai teknik yang bervariasi pula. Disalah satu artikel pernah saya baca pada binatang sekarang sedang dilakukan penelitian kemungkinan tidak menggunakan rahim. Laporan mengenai keberhasilannya masih belum.
Namun saya optimis bahwa suatu saat nanti teknologi reproduksi akan bisa mereproduksi hewan tanpa menggunakan rahim.
 
Demikian tambahan dari saya
 
Wassalam
Rahyussalim


From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ce cille
Sent: 06 Oktober 2003 21:10
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [RantauNet.Com] da Zul..da Zul..



Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Al Quran mengisyaratkan adanya intervensi manusia di
dalam proses reproduksi manusia (Q.S. al-Mukminun/
22:13-14):
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim)
(13). Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.


Assalamualikum ww.

Kelihatannya inti dari pertanyaan cecille masih belum juga bisa di tangkap.....malah jadi lari ke hukum cloning menurut pandangan islam yang jika di bahas akan memakan waktu yang panjang. Dan sengaja cecille tidak akan memberi komentar terhadap masalah tersebut karena akan lari dari inti pertanyaan cecille, sehingga akan menciptakan diskusi yang bertele2 dan tidak focus.

Ok cecille akan perjelas pertanyaan cecille tersebut. Yang menjadi inti dari pertanyaan cecille adalah mengenai keabsahan dari terjemahan ayat (Q.S. al-Mukminun/22:13-14) yang di sampaikan di atas, yaitu bagian yang di tebalkan. Di situ disebut kan bahwa proses penciptaan manusia itu dari tanah, Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).....

dalam postingan uni Rahima yang merupakan awal topik ini, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan air mani di sini adalah sperma. Kalau memang yang di maksudkan ayat tersebut adalah sperma, maka ayat ini sudah di jungkirbalikkan oleh teori cloning, karena dalam proses cloning sama sekali tidak melibatkan sperma, tapi tidak bisa terlepas dari indung telur yang ada di rahim si ibu. Jika memang begitu keadaannya terdapat lobang jarum yang merupakan ketidaksempurnaan Al Quran.

Apakah bukan indung telur yang di maksudkan ayat tersebut? karena menurut keyakinan cecille bukan Al Quran-nya yang tidak benar, tapi si manusia yang menterjemahkan arti Al Quran-nya yang keliru. semoga ada pencerahan yg bermakna.

wassalam

cecille


Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Reply via email to