Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalamualaikum.Wr.Wb. MEMAHAMI ISYARAT ILMIYAH ALQUR'AN. Dalam rangka memperkenalkan diriNya,Allah menunjukkan tanda-tanda kebesaran dan keagunganNya,melalui ayat-ayat yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW,dan yang terbentang dialam raya ini. Yang pertama disebut ayat Tanziliyyah,mempunyai fungsi utama sebagai petunjuk untuk seluruh ummat manusia,baik dengan hubungannya antar sesama,Tuhan dan alam raya.Maka yang dipaparkan Al Qur'an tidak hanya masalah-masalah kepercayaan ( akidah ),hukum dan pesan-pesan moral,tetapi juga didalamnya terdapat petunjuk memahami rahasia-rahasia alam raya. Di samping itu ia juga berfungsi untuk membuktikan kebenaran nabi Muhammad SAW.Di dalam beberapa kesempatan Al Qur'an menentang siapapun yang meragukannya untuk menyusun dan mendatangkan " semacam " Al Qur'an secara keseluruhan ( Q.S 52 : 35 ). Atau sepuluh surah yang semacamnya ( Q.S 11 : 13 ),atau satu surah saja ( Q.S 10 : 38 ),atau sesuatu yang " seperti " atau kurang lebih " sama " dengan satu surah darinya ( Q.S 2 : 23 ). Dari sini muncul usaha-usaha untuk memperlihatkan sisi-sisi dalam Al Qur'an yang dapat " menaklukkan "siapapun yang meragukannya.Sehingga kebenaran bahwa ia bukan tutur kata manusia menjadi tak terbantahkan.Inilah yang kemudian dikenal dengan I'jaz. Karena terwujud teks bahasa yang baru dapat bermakna setelah difahami,maka usaha-usaha dalam memahami dan menemukan rahasia Al Qur'an menjadi bervariasi sesuai dengan latar belakang yang memahaminya. Al Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Berbicara tentang Al Qur'an dan Ilmu Pengetahuan kita akan dihadapi oleh pertanyaan klasik,adakah kesesuaian akan keduanya,atau sebaliknya. Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya penulis kemukakan apa yang pernah dialami oleh seorang ilmuwan moderen , Einstein.Ia mengatakan : " Tiada ketenangan dan keindahan yang dapat dirasakan hati melebihi saat-saat ketika memperhatikan keindahan rahasia alam raya.Sekalipun rahasia itu tidak terungkap,tetapi dibalik itu ada rahasia yang lebih indah lagi,melebihi segalanya,dan jauh diatas bayang-bayang akal kita.menemukan rahasia dan merasakan keindahan ini tidak lain adalah esensi dari bentuk penghambaan. Dari kutipan ini,agaknya Einstein ingin menunjukkan bahwa ilmu yang sejati adalah yang dapat menghantarkan kepada kepuasan dan kebahagiaan jiwa dengan bertemu dan merasakan kehadiran sang pencipta,melalui wujud alam raya. Sampai disini,lalu mengapa sejarah agama dan ilmu pengetahuan diwarnai dengan pertentangan ? Diakui disamping memiliki kesamaan,agama dan ilmu pengetahuan mempunyai objek dan wilayah yang berbeda.Agama dalam hal ini Al Qur'an mengajarkan bahwa disamping obyek ilmu meliputi alam materi ( fhisik ),sehingga manusia di suruh melakukan eksprimen,juga ada realitas lain diluar jangkauan pancaindra ( metafisik ),yang tidak dapat diobservasi dan diuji coba. Firman Allah " Aku bersumpah dengan apa-apa yang dapat kamu lihat dan apa-apa yang tidak dapat kamu lihat " ( Q.S 29 : 20 ).Tetapi seorang ilmuwan tidak boleh mengatas namakan ilmu untuk menolak apa-apa yang non empiris .Sebab di wilayah ini Al Qur'an telah menyatakan keterbatasan ilmu manusia ( Q.S 17 : 85 ),sehingga dalam hal ini diperlukan keimanan. Amat tepat apa yang dikemukakan DR.Maurice Bucaille,seorang ilmuwan Perancis terkemuka,dalam bukunya Al Qur'an, Bible dan sains Modern.Bahwa tidak ada satu ayatpun dalam Al Qur'an yang bertentangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.Inilah kiranya sebab-sebab besarnya perhatian sarjana-sarjana Barat untuk mengetahui lebih jauh model pendekatan Al Qur'an dengan ilmu pengetahuan,sesuatu yang tidak pernah dilakukan terhadap Bible. Apa dan mengapa Tafsir Ilmiyah ? Setiap Muslim wajib mempelajari dan memahami Al Qur'an.Sebab seorang Muslim diperintahkan oleh Al Qur'an untuk tidak beriman secara membabi buta ( taklid ),tetapi dengan mempergunakan akal pikiran.Ini berlaku untuk sepanjang masa. Ketika terjadi gelombang hellenisme didunia Islam yang ditandai dengan penerjemahan buku-buku ilmiyah pada masa dinasti bani Abbasiyah,khususnya pada masa pemerintahan khalifah Makmum ( w 853 M ),mulailah kecendrungan menafsirkan Al Qur'an dengan teori-teori ilmu pengetahuan.Mafaatihul Al Ghaib karya Ar Razi,dapat dibilang sebagai tafsir yang pertama memuat secara panjang lebar penafsiran ilmiyah terhadap ayat-ayat Al Qur'an. Di zaman moderen,tafsir ilmiyah semakin populer dan meluas.Menurut Jansen,fenomena tersebut berhubungan dengan awal pengaruh Barat terhadap dunia Arab dan kawasan Muslim.terlebih-lebih dengan paruh kedua abad kesembilan belas dunia Islam berada di bawah pemerintahan Eropah.Kekuasaan Eropa,dalam kawasan Arab dan Muslim ini hanya dimungkinkan oleh superioritas teknologi Eropa. Bagi seorang Muslim,membaca tafsir Al Qur'an bahwa persenjataan dan teknik-teknik asing yang memungkinkan orang-orang Eropa,menguasai ummat islam sebenarnya telah disebut dan diramalkan dalam Al Qur'an,bisa jadi pelipur lara.Inilah yang diungkapkan Quraish sebagai konfensasi perasaan inferiority Complex ( perasaan rendah diri ).lebih lanjut Quraish menyebutkan " Tidak dapat diingkari bahwa mengingat kejayaan lama merupakan obat bius yang dapat meredakan sakit,meredakan untuk sementara,tetapi bukan menyembuhkannya. ". Faktor lain dikemukakakn oleh Iffat,seorang cendikiawan Muslim Mesir.Menurutnya tren ini berusaha membangun rumah baru bagi peradaban islam setelah ummat Islam mengalami dualisme budaya yang tercermin pada sikap dan pemikiran.Dualisme ini memiliki sikap kontradiktif antara mengenang kejayaan masa lalu dan keinginan memperbaiki diri,dengan kekaguman terhadap peradaban Barat yang hanya dapat diambil sisi materinya saja. Sehingga yang terjadi ,budaya dikawasan muslim berhati Islam,tetapi berbaju Barat.Upaya Mufassir ilmiyah pada hakekatnya ingin membangun kesatuan budaya melalui pola hubungan harmonis antara Al Qur'an dan ilmu pengetahuan modern yang menjadi symbol peradaban Barat.Disaat yang sama mereka juga ingin menunjukkan pada masyarakat dunia,bahwa Islam tidak mengenal pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan seperti yang terjadi di Eropa pada abad pertengahan yang mengakibatkan para ilmuwan yang menjadi korban hasil pertemuannya. Faktor lain yang menyebabkan tafsir ini semakin " trendi ",berubahnya cara pandang muslim modern terhadap ayat-ayat Al Qur'an terutama dengan ditemukannya hakikat-hakikat ilmiyah baru diabad ke -20 ini..Di muka telah disinggung ,dengan kemasan bahasa yang singkat tapi padat,Al Qur'an bisa berdialog dengan siapa saja,kalangan awam,atau ilmuwan,kapan dan dimanapun ia hidup. Kata " Lamuusi'un ", pada ayat 14 surat Ad Dzariyat " Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan kami dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya ". __________________________________ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ---------------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ========================================