Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


--- darul <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Server mailing list RantauNet berjalan atas
> sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak
> yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan
> klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php
>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> 
> Rahima writes:
> > masalah agama doank,dikatakan ulama.Tidak ini
> > pengertian yang salah kaprah.Ulama itu adalah
> orang
> > yang ahli dalam bidangnya ).
> > 
> > 
> 
> Assalamualaikum WW

Waalaikumsalam Wr.Wb. Mak Darul

> 
> Rahima saya sangat mendukung bahwa saat ini kita
> umat Islam
> membutuhkan "sarjana Islami" yang tangguh. Sebab
> pengembangan Islam tidak dapat hanya diserahkan
> kepada
> "sarjana Islam" saja. 

Ini yang ingin sekali saya meluruskan pemikiran dari
berbagai kalangan,yang mengatakan masalah Ummat Islam
adalah masalah yang harus ditangani oleh ulama ,
katakanlah oleh ustadz-ustadz saja.
Padahal pemahaman ini salah sekali,karena Allah
menyatakannya bukan seperti itu.

Kata " Ulama " ini yang dulunya,ngak jelas sama kita."
Ulama " itu adalah plural dari fa'il ( orang yang
berilmu ),karena ia terambil dari akar kata " Ilmu
".Tapi saya heran,megapa konotasi orang selama ini
Ulama itu identik dengan agama saja,sehingga jadilah
kewajiban ummat diatas pundaknya orang agama saja.Itu
dianya,karena sudah dari awal salah
menginterprestasikan makna kata.Kalau sudah salah
awalnya,InsyaAllah akan salah seterusnya.
Mudah-mudahan setelah ini,paling tidak kita-kita yang
di RN,dan surau memahami apa itu Ulama,dan kewajiban
Ummat Islam,berada di tangan kita semua.


Bukan ditangan Ustadz-ustadz,apalagi kalau
ustadz-ustadznya,yah..bagaimanalah,.saya harus
sampaikan,banyak saya lihat para Ustadz-ustadz yang
hanya memikirkan amplop saja kalau kasih ceramah
itu,dimana di dukung lagi pengetahuan agamanya sendiri
juga ngak seberapa,ntar kalau saya sampaikan terlalu
sombong pula saya berkata,padahal maksud saya,seorang
ulama agama itu haruslah benar-benar mengetahui seluk
beluk Al Qur'an dan Hadist itu sendiri,dan harus faham
apa itu yang namanya bahasa Al Qur'an.



> Kalau dapat anak umat Islam yang sekolah di sekolah
> umum
> atau yang ingin menempuh jalur umum dalam mencapai
> kesarjanaannya diperlukan tambahana pelajaran atau
> ekstrakurikuler mungkin dibidang agama. Atau satu
> pilihan
> (saya memilih ini), selama paling kurang 3 tahun
> sekolah
> menengahnya melelui pesantren. InsyaAllah mereka
> dapat
> menjadi sarjana Islami nantinya.

Sebagaimana juga seorang ulama yang sekolah pesantren
,haruslah mempelajari pengetahuan umum,teknologi (
secara umum,ngak perlu pula spesifik ).Jangan cuman
tahunya baca kitab kuning doank.Bagaimana orang akan
mempercayai,dan mendengarkannya,kalau saja
masalah-masalah yang terjadi di luar sono,dan
perkembangan zaman,ngak diikutinya.


Orang sudah berinternet ria ( dalam arti kata positive
tentunya ),mengambil berbagai ilmu bisa dari
internet,sementara ia masih juga dengan
keterbelakangannya.Yah...gimana orang intelektual bisa
menerimanya.Yang akan diceramahi kan bukan
ibu-ibu,atau apak-apak di mesjid saja,bukan syorga dan
neraka aja,tapi semua kalangan akan
disampaikan,termasuk kalangan intelektual.


> 
> Dengan begitu, kerja sama sarjana Islam dengan
> sarjana
> Islami dalam memajukan Islam akan dapat dipacu dan
> dipercepat. Islam rahmatan lilalamin. Jadi Islam
> harus
> diterjemahkan secara ilmiah dan diterima dengan akal
> secara
> logika. Mungkin tidak semua tapi porsinya dapat
> diperbesar
> dengan berkembangnya pemikiran manusia. Tidak dapat
> diterima dengan logika, mungkin itu karena logika
> kita
> belum nyampai saja, maka buru terus .... buru terus
> kembangkan Islam, tapi awas jangan sampai melemahkan
> ke-Islaman kita tentunya.

Nah,.ini dianya mak Darul,maksud dari semua pernyataan
saya yang berlalu.Kalau pada dasarnya,kewajiban ini
bukan sepihak,tapi kedua belah pihak bertanggung jawab
atas kemajuan Ummat Islam.Orang-orang yang bergerak di
bidang sains Umum ini,juga hendaknya memperdalam
ilmu-ilmu agama juga ( sebagaimana tidak juga harus
spesifik sekali ).Ini sebabnya dibutuhkan kerjasama
kedua belah pihak.


> satu pertanyaan oleh saya: "Apa mamak belum percaya
> orang
> telah mendaratkan kakinya di bulan? Apa mamak belum
> percaya
> orang berbicara di Jakarta pada saat yang sama dapat
> kita
> tonton disini?"
> 
> Mau tahu apa jawaban beliau: "Apo itu indak kecek
> dek inyo
> nan sadang mamacik sajo tuh?".
 

Saya masih ingat sekali kejadian yang sama menimpa
almarhum ayah saya ( kebetulan beliau ini sangat
pintar,otaknya cerdas ,terutama kalau berdebat,padahal
bukan sekolah agama,beliau umum ,tapi ilmu agamanya
sering mengalahkan ustadz-ustadz di kampung itu
).Pernah juga bilang bahwa kelak akan ada orang sampai
ke bulan.Apa jawab ustadz itu," kagak mungkin ? !

Setelah terbukti ia dengar langsung,baru ustadz-ustadz
datang ke rumah kami,dan setiap hari pinjam buku-buku
yang dibeli dan dibaca oleh ayah saya itu.Jadi
kuncinya saya kira banyak baca.Sayangnya tradisi baca
ini sangat minim dikalangan kita khusus di Sumbar.


 Begitu jugalah dengan manusia
> secara
> umum. Mungkin tidak dapat diterima oleh logikanya
> saat ini.
> Tapi bisa saja nanti beberapa tahun kemudian setelah
> melalui proses dan pembuktian ilmiah, dapat diterima
> logikanya. Ingat perbantahan bumi bulat telur,
> sampai ada
> justifikasi: "ayat telah kedaluarsa"? Pada hal
> pikiran
> belum nyampai.

Iyah mak Darul,saya ingat itu,orang banyak ngak
percaya kalau bumi kita ini bulat telor,dan banyak
juga orang ngak percaya dengan ayat-ayat yang sudah
disampaikan,tetapi dengan gampangnya bilang ayat Al
Qur'an sudah " kadarluarsa ".Atau bahkan ngak jarang
juga para intelek kita yang ngak jarang juga
menyepelekan Al Qur'an,seakan-akan ilmu yang ada pada
Al Qur'an ini tidak terpakai lagi untuk zaman
sekarang.Hanya dikarenakan baru segelincir ilmu
mengenai alam raya yang ia terima.

Seharusnya justru orang-orang yang bergerak langsung
meneliti dan mempelajari alam raya,dan makhluk ciptaan
Allah inilah yang sebenarnya lebih bertaqwa lagi pada
Allah,kenapa begitu,sudah jelas ia langsung bisa
melihat dan meneliti betapa Maha Kuasa nya Allah,Maha
Besar Allah.Tapi dikarenakan informasinya juga yang
belum nyampai,seperti kata mak Darul juga,yah..wajar
juga ia begitu.


Makanya juga sangat diperlukan Ke Imanan,pengetahuan
Agama,agar sikap kita menjadi manusia yang
Tawadhu,tidak sombong,dan merasakan bahwa apa yang
kita dapat saat ini ,ilmu apa saja,baik umum,atau
agama,belum berarti apa-apa,karena jelas Allah sudah
bilang pada kita " Kami tidak berikan pada kamu,wahai
manusia ilmu itu selain segelincir saja ",bukan pula
segelas dua gelas,tapi segelincir.


Sebenarnya kalau kita menyadari,semakin kita
memperdalam ilmu itu,semakin  terasa koq, kita itu
semakin kurang sekali,ngak ada yang pantas kita
sombongkan ( paling tidak inilah yang saya rasakan
secara pribadi,terutama kala bangun dikeheningan
malam,terasa sekali,Allah itu maha Agung,sementara
kita ngak ada apa-apanya di hadapanNya )

Wassalam.Rahima.

> 
> Wassalamualaikum WW
> Darul 
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet
> http://www.rantaunet.com 
> Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> Isikan data keanggotaan anda di
> http://www.rantaunet.com/daftar.php
> ----------------------------------------------------
> Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan
> ke: 
> http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
> ========================================


__________________________________
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search
http://shopping.yahoo.com
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
----------------------------------------------------
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
========================================

Kirim email ke