Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waalaikumussalam Mengenai LED (laju endap darah), bateh ateh, hal2 nan tasangkuik, caro untuk manormalkannyo, dan panyababnyo? Ambo kiro ambo mulai dari pengertian. LED atau laju endap darah dalam bahasa lainnyo disingkat dengan ESR (Erythrocyte sedimentation rate), ada juga yang menggunakan istilah blood sedimentation rate (dari medical encyclopedia) is a nonspecific screening test for various diseases. This 1-hour test measures the distance (in millimeters) that red blood cells settle in unclotted blood toward the bottom of a specially marked test tube. Dengan cara westergren darah yang sudah di beri anti koagulan (supaya nggak beku) di endapkan dalam tabung westergren selama 1 jam dan diukur ketebalan endapan darah setelah 1 jam dalam mm. Angka yang didapat misal x mm/jam itu disebut sebagai angka LED (ESR, BSR). Bateh ateh? Ada beberapa lab yang memberikan batasan normal seperti kurang dari 10 mm/jam (utk laki2 dewasa) dan kurang dari 15 mm/jam (utk wanita dewasa). Biasanya yang kita pakai sesuai dari penetapan masing2 laboratorium (tapi umumnya kurang dari 15 mm/jam baik utk laki2 maupun wanita dewasa) karena mereka lah yang tau peneraan alat2 di laboratorium mereka masing2. Hal2 nan tasangkuik mungkin yang dimaksud adalah nilai tidak normal (diatas nilai normal) berkaitan dengan apa saja ? Kalau diperhatikan dari cara dan apa yang diukur pada laju endap darah ini maka semakin tinggi nilai LED ini menunjukkan bahwa semakin banyak pula komponen dalam darah yang mengendap dalam hal ini bisa saja jumlah sel eritrositnya, jumlah sel lekositnya atau protein lain seperti albumin, globulin, fibrinogen. Sehingga segala proses dalam tubuh yang meningkatkan komponen tsb diatas akan meningkatkan nilai LED. Proses dalam tubuh yang dapat meningkatkan komponen diatas antara lain infeksi baik akut maupun kronis, keganasan (kanker), peningkatan metabolisme, gangguan sistem hormonal, gangguan sistem organ lainnya. Caro untuk menormalkannya? Dengan mengobati penyakit yang bersangkutan. Penyebabnyo ? Seperti yang sudah disinggung diatas. Berikut saya berikan contoh penyakit yang berhubungan dengan peningkatan nilai LED. Tuberculosis, Leishmaniases, Malignant condition, Hepatic Amoebiasis, Acute and Chronic Inflammation Sebagai tambahan di bawah ko ambo kutip dari beberapa buku internal medicine: Elevated values occur with: Kidney disease, Pregnancy, Rheumatic fever, Rheumatoid arthritis, Severe anemia, Syphilis, Systemic lupus erythematosus, Thyroid disease, Tuberculosis, Markedly elevated values occur with: Giant cell arteritis, Multiple myeloma, Macroglobulinemia - primary, Hyperfibrinogenemia (elevated fibrinogen levels in the blood), Necrotizing vasculitis, Polymyalgia rheumatica Lower-than-normal levels occur with (endapan baru dapat ditemukan setelah lebih dari 1 jam): Congestive heart failure, Hyperviscosity, Hypofibrinogenemia (decreased fibrinogen levels), Low plasma protein (due to liver or kidney disease), Polycythemia Sickle cell anemia Demikian jawaban dari Saya Wassalam Rahyussalim ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ---------------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ========================================